Tewaskan 11 Orang, Tambang di Cirebon Pernah Disidak Dedi Mulyadi, Jadi Bencana Usai Tetap Bandel

Tambang yang longsor hingga menewaskan 11 orang di Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon rupanya pernah didatangi Dedi Mulyadi.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase IG Dedi Mulyadi, Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
LONGSOR DI CIREBON - Tambang yang longsor hingga menewaskan 11 orang di Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon rupanya pernah didatangi Dedi Mulyadi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tambang yang longsor hingga menewaskan 11 orang di Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon rupanya pernah didatangi Dedi Mulyadi.

Diakui Dedi, tambang ini sudah dia keluhkan sejak lama.

Meski memang tambang ini bukan lah tambang ilegal, melainkan tambang yang sudah berizin.

Dedi kala itu tidak bisa menindak sampai menghentikan operasional tambang ini.

Pihak penambang juga diduga mengabaikan peringatan Dedi soal permasalahan di lokasi tambang.

Sampai akhirnya musibah longor terjadi di tambang tersebut pada Jumat (30/5/2025).

Musibah tersebut berdasarkan data sementara menewaskan sedikitnya 11 orang pekerja setelah tertimbun material tanah dan bebatuan.

Terkait tambang itu diceritakan Dedi Mulyadi melalui akun media sosialnya.

"Beberapa waktu lalu sebelum saya menjadi gubernur, saya pernah datang ke galian C Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon," kata Dedi, Jumat.

"Saya melihat penambangan galian C itu sangat berbahaya, tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan bagi para pegawainya," sambung Dedi.

Namun saat itu Dedi mengaku tidak bisa berbuat sampai menyetop tambang tersebut.

Karena Dedi mengaku bahwa saat itu dia tidak memiliki kapasitas.

"Tetapi karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai bulan Oktober 2025 dan waktu itu saya tidak punya kapasitas apa pun untuk menghentikan, maka penambangan tersebut terus berlangsung," katanya.

Dedi pun menyampaikan bela sungkawa atas musibah longsor di area tambang yang memakan korban jiwa tersebut.

"Saya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved