Kondisi Jembatan Leuwiranji Bogor Rusak Parah, Spanduk Dinas PUPR Dicuekin Sopir Truk Tambang

Kondisi Jembatan Leuwiranji yang menghubungkan Kecamatan Gunungsindur dan Rumpin, Kabupaten Bogor, semakin mengkhawatirkan.

Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com
JEMBATAN RUSAK - Kondisi Jembatan Leuwiranji yang menghubungkan Kecamatan Gunungsindur dan Rumpin, Kabupaten Bogor, semakin mengkhawatirkan. L 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kondisi Jembatan Leuwiranji yang menghubungkan Kecamatan Gunungsindur dan Rumpin, Kabupaten Bogor, semakin mengkhawatirkan.

Pantauan TribunnewsBogor.com, jembatan tersebut sudah tak ada lagi aspal yang tersisa.

Bahkan sambungan jembatan sudah terdapat retakan yang mengancam keselamatan pengendara yang melintas.

Kondisi jembatan semakin parah lantaran truk muatan besar beroperasi hampir 24 jam.

Padahal di area jembatan terdapat spanduk besar imbauan Dinas PUPR Kabupaten Bogor yang melarang kendaraan truk angkutan barang dengan total tonase lebih dari 8 ton melintas di atas Jembatan Leuwranji.

Namun imbauan tersebut tak diindahkan para sopir truk tambang.

"Jadi sekarang ada dua aturan yang dicuekin, pertama Perda 160 tahun 2023 tentang aturan jam operasional, lalu yang kedua imbauan Dinas PUPR," ujar Ridwan (41) warga Kecamatan Rumpin, Minggu (1/6/2025).

Menurutnya, sikap cuek para pengemudi truk tronton yang melintas siang hari dan melanggar Perda serta tak peduli kondisi jembatan yang rusak, akibat tidak adanya ketegasan aparat terkait.

"Seharusnya Dishub, Dinas PUPR dan pihak kepolisian lebih berkolaborasi agar menguatkan penegakan Perda soal jam operasional dan pembatasan tonase muatan angkutan barang," cetusnya.

Warga lainnya, Jumadi (46) mengungkapkan jika kerusakan di jembatan Leuwranji itu sudah terlihat mata dan dirasakan saat melintas di atas jembatan bersamaan dengan kendaraan angkutan tambang.

Ia menjelaskan, kerusakan yang terlihat mata telanjang diantaranya, baut - baut pengikat yang copot dan hilang.

Adapula lempengan - lempengan baja terbuka dan menganga ke atas muka jalan.

"Yang dapat dirasakan adalah kalau kita melintas pakai sepeda motor, jembatan bergoyang. Rasanya seperti di ayun ke kiri dan ke kanan," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved