Pemkot Bogor Desak Dirjen Perkeretaapian Perbaiki Jalan Batutulis Bogor, 1,5 Bulan Harus Selesai

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor desak Dirjen Perekeretaapian segera perbaiki jalan longsor Mbah Dalem Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Perbaikan harus selesai dalam waktu 1,5 bulan ke depan.

Perbaikan jalan longsor dan turapnya sendiri merupakan kewenangan dari Dirjen Perkeretaapian.

Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin mengatakan, perbaikan itu perlu dilakukan dengan cepat.

Mulai dari perbaikan longsorannya hingga perbaikan tebingan yang mengarah ke Underpass Stasiun Batutulis Bogor.

“Kabar hari ini mendengar Pak Dirjen turun ke Bogor. Ini kesempatan buat saya untuk menyampaikan kondisi sebenernya itu selama ini. Dan tadi langsung saya tembak bahwa kami butuh percepatan. Pemkot hari ini tidak bisa apa apa,” kata Jenal Mutaqin kepada wartawan di Stasiun Batutulis, Rabu (4/6/2025).

Dirjen Perekeretaapian sempat menyanggupi bahwa perbaikan bisa dilakukan dalam waktu dua bulan.

Namun, sambung Jenal Mutaqin, dua bulan waktu yang cukup lama.

Warga tidak bisa menunggu lagi dan merasa kesulitan akses.

“Tapi mudah-mudahan kita bisa komunikasikan lagi, lebih cepat lagi, agar percepatan tidak 1,5 bulan untuk perbaikan akses Batutulis ini,” ujarnya.

Jalan yang longsor ini meski sudah diperbaiki nanti tidak akan bisa dilalui kendaraan.

Pemkot sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan merubah jalan itu menjadi kawasan taman dan hutan.

Namun, Pemkot sendiri hanya akan membuka akses jalan yang tidak begitu lebar untuk kendaraan bisa melintas khususnya kendaraan roda dua.

Sehingga, dengan hal itu, kata Jenal, bisa membuat warga yang terdampak senang.

Mereka tidak harus memutar mencari jalan alternatif ketika hendak ke kawasan Batutulis dan sekitarnya.

“Kalau Pemkot sih jembatan kita siap sementara untuk motor kita siap, jalan baru jangka panjangnya kita siap. Ini kan warga yang sehari hari butuh akses dimana akses ini utama tidak bisa ditunda tunda. Mereka harus aktifitas, sekolah ke pasar dan lain-lain,” tandasnya.