Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polemik Ijazah Jokowi

Lebih Parah dari Skripsi Jokowi, Paper Rismon Ternyata di Tempat Sampah Jepang, Rugikan Negara

Lebih Parah dari Skripsi Jokowi, Paper Rismon Ternyata di Tempat Sampah, Pulang dari Jepang Tanpa Hasil

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube Balige Academy/Analis Forensik Digital
TUGAS AKHIR RISMON DI JEPANG - Lebih Parah dari Jokowi, Paper Rismon Ternyata di Tempat Sampah, Pulang dari Jepang Tanpa Hasil 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tugas kuliah Rismon Sianipar ternyata lebih parah dari skripsi Jokowi. Paper penuduh ijazah palsu itu bahkan disimpan di tempat sampah oleh profesor Jepang.

Atas temuan tersebut diduga ijazah Rismon Sianipar dari Yamaguchi University adalah palsu.

Sertifikasi dosen yang dilakukan Rismon pun diduga telah merugikan negara.

Selama ini Rismon Sianipar mengaku lulusan Universitas Yamaguchi Jepang.

Dilihat dari Wikipedia, Rismon memperoleh beasiswa Monbukagakusho dari Pemerintah Jepang pada tahun 2003.

Tapi Peneliti Sistem Informasi dari Hokaido Jepang, Rony Teguh mendapat temuan bahwa Rismon hanya memiliki satu prosiding.

"Prosiding itu tingkat kasta paling rendah dalam sebuah penelitian. Karena dia hanya menampilkan data baru yang belum bisa dijadikan paper utama. Ditulis tahun 2006 saya cek," katanya.

Selain itu dalam paper pun kata Rony, Rismon bukan sebagai penulis utama. 

"Setelah itu dia hanya memiliki paper yang menjadi paper yang menjadi penulis ke 4 atau ke 3 bahkan ke 5. Yang jelas tulisannya itu nomor 4. Biasanya penulis ke 4 itu penulis pembantu," katanya di Analis Forensik Digital -  DFTalk.

Berdasar hasil pengecekan, kata Rony Teguh, Rismon Sianipar memang memiliki paper.

Tapi karya tulis ilmiah tersebut sudah disimpan di tempat sampah. 

"Kita cek sebenarnya ada. Tetapi sudah digomi, bahasa Jepang digomi ditaruh di tempat sampah, karena sudah lewat waktunya. Jadi hanya ada di list project profesornya bahwa dia pernah menulis paper. Apakah dipublikasi ? Tidak. Karena di situ tidak tertulis dipublikasi," katanya.

Ia menerangkan bahwa paper merupakan syarat disertasi.

Baca juga: Penuduh Ijazah Jokowi Ngaku Dapat IPK 4 di Jepang, Ternyata Hanya Penulis Pembantu, Kasta Terendah

"Jadi biasanya paper utama syarat disertasi. Jadi kalau dia prosiding, poster, kemudian jurnal baru dapat satu bagian riset. Kemudian dia ulangi lagi untuk paper-paper lain supaya bisa memenuhi standar akhir sebuah disertasi. Bab 1 bab 2 bab 3 dan bab 5 kan ada di dalamnya untuk tulisan dari paper extracting dari papernya dari prosidingnya," katanya.

Namun hasil penelusurannya Rismon justru hanya memiliki satu prosiding.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved