Aktivitas Truk Tambang Dikeluhkan Warga dari 4 Kecamatan di Bogor, Banyak Kecelakaan hingga ISPA

Aktivitas truk  pengangkut hasil tambang di empat wilayah Kecamatan, Cigudeg, Rumpin, Parungpanjang, Ciseeng dan Gunungsindur kembali menjadi sorotan

Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
DEMO JALUR TAMBANG - Suasana terkini aksi unjuk rasa di depan gerbang Kantor Bupati Bogor terkait realisasi jalur tambang, Kamis (19/6/2025) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, RUMPIN - Aktivitas truk  pengangkut hasil tambang di empat wilayah Kecamatan, Cigudeg, Rumpin, Parungpanjang, Ciseeng dan Gunungsindur kembali menjadi sorotan publik. 

Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) Junaedi Adi Putra menyoroti kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan serta banyaknya korban kecelakaan hingga soal warga yang terganggu kesehatan ISPA akibat aktivitas truk tambang.

"Aksi kemarin sebagai bentuk kekecewaan warga Kecamatan Rumpin, Parung panjang, Ciseeng dan Gunung Sindur dan Cigudeg, tidak ditegakkannya Perbup nomor 56/2023, "ujarnya, saat melakukan aksi Long March bersama Mahasiswa Rumpin, Jumat (20/6/2025).

Ia juga mengatakan, aktivitas truk tronton dengan muatan yang melebihi tonase, membuat infrastruktur jalan kabupaten dan provinsi rusak parah, serta tingginya angka kecelakaan dan menyebabkan penyakit ispa. 

"Hal ini berdampak banyaknya kecelakaan di jalan Raya, kerusakan Infrastruktur dan menimbulkan polusi udara ISPA,"ungkapnya. 

Lanjut, Junaedi, meminta pemerintah Daerah melakukan penegakan Perbub dan mengoptimalkan portal dengan memberi petugas penjaga dan dilengkapi rambu-rabu lalulintas. 

"Puluhan kali kita bersurat dan rapat, tapi Pemerintah tidak konsisten dengan penegakan aturan dan hukum," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved