Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sosok Topan Ginting, Orang Dekat Menantu Jokowi yang Punya Karier Moncer, Kini Tersangka Korupsi

Tersangka kasus korupsi Topan Obaja Putra Ginting (TOP) kini menjadi sorotan karena dia disebut-sebut merupakan orang dekat Gubernur Sumut Bobby Nasut

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas.com, Tribun Medan
KASUS KORUPSI - Tersangka kasus korupsi Topan Obaja Putra Ginting (TOP) kini menjadi sorotan karena dia disebut-sebut merupakan orang dekat Gubernur Sumut Bobby Nasution, menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Setelah lulus STPDN, kariernya dimulai menjadi ASN di Pemko Medan.

Dia juga sempat menjabat sebagai Kasubbag Protokol Bagian Umum Pemko Medan.

Baca juga: Profil Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara yang Akan Diperiksa KPK Soal Korupsi Proyek Jalan

Kemudia dia dipercaya menjadi Kepala Bidang di Dinas Komunikasi dan Informatika.

Topan Ginting kemudian menjadi Camat Medan Tuntungan pada 2019.

Kariernya semakin melejit ketika Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan.

Topan Ginting diangkat menjadi Kepala Dinas PU Kota Medan dan tetap bertahan di posisi strategis tersebut selama Bobby menjabat.

Pada April 2024, Topan diangkat menjadi Plt Sekda Kota Medan menggantikan Wirya.

Selanjutnya, Topan diboyong Gubenur Bobby Nasution ke Pemprov Sumut dan menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.

Topan dilantik pada Februari 2025, namun perjalanannya tak mulus.

Baca juga: Eks Penyidik KPK Novel Baswedan Jadi Wakil Kepala Satgasus Optimalisasi Penerimaan Negara

Saat baru menjabat sebagai Kadis PUPR Bina Marga Sumut, ia sudah disorot soal masalah rumah mewah.

Namun, isu itu dibantah Topan Ginting.

Saat menjabat Kadis PUPR, Topan sempat bersama Gubernur Sumut Bobby Nasution melakukan kegiatan meninjau tanggul.

Namun tak lama setelah menjabat Kadis PUPR, Topan malah tersandung kasus korupsi.

Dalam perkara kasus korupsi melibatkan pejabat Pemprov Sumut ini, ada dua kelompok penerimaan yang tengah ditelusuri KPK.

KPK mengatakan, kelompok pertama yang menerima dalam pertemuan itu antara inisial I, R, dan TOP. 

Dalam kelompok pertama ini, KPK mengamankan barang bukti uang senilai Rp 2 miliar.

Selanjutnya dalam pertemuan di Madina, KPK mengamankan beberapa orang dengan barang bukti uang puluhan miliar.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved