Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sosok Topan Ginting, Orang Dekat Menantu Jokowi yang Punya Karier Moncer, Kini Tersangka Korupsi

Tersangka kasus korupsi Topan Obaja Putra Ginting (TOP) kini menjadi sorotan karena dia disebut-sebut merupakan orang dekat Gubernur Sumut Bobby Nasut

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas.com, Tribun Medan
KASUS KORUPSI - Tersangka kasus korupsi Topan Obaja Putra Ginting (TOP) kini menjadi sorotan karena dia disebut-sebut merupakan orang dekat Gubernur Sumut Bobby Nasution, menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tersangka kasus korupsi Topan Obaja Putra Ginting (TOP) kini menjadi sorotan karena dia disebut-sebut merupakan orang dekat Gubernur Sumut Bobby Nasution, menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Topan merupakan Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara.

Dia ikut ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama empat pejabat lainnya.

Mereka terlibat kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara.

Dalam jumpa pers yang digelar KPK di Jakarta pada Sabtu (28/6/2025), disebutkan kedekatan antara TOP dan Gubernur Sumut BN atau Bobby Nasution.

Hal ini dikatakan Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu.

"Terkait dengan profil dari TOP dari PUPR tadi menyampaikan orang dekatnya gubernur, Saudara BN," kata Asep dikutip dari Tribun Jabar.

Baca juga: Orang Dekat Gubernur Sumut Kena Kasus Korupsi, Menantu Jokowi Siap-siap Hadapi Pemeriksan KPK

"Bahkan mungkin dari sebelum jadi gubernur ya, sudah menjadi orang dekatnya," sambung Asep.

OTT tersebut dilakukan KPK pada Jumat (27/6) dan mereka langsung diterbangkan ke Jakarta.

Dikutip dari Tribun Medan, sejumlah kantor telah disegel KPK atas kasus ini.

Antara lain kantor Dinas PUPR Bina Marga Sumut, kantor kontraktor PT Dalihan Natolu Grup (DNG) di Padang Sidimpuan serta ruangan di gedung Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumut. 

Sosok Topan Obaja Putra Ginting

Dikutip dari Tribun Medan, Topan Obaja Putra (TOP) Ginting, S.STP., M.SP merupakan pria kelahiran 7 April 1983.

Dia merupakan alumni STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) tahun 2007.

KASUS KORUPSI PROYEK - KPK menggelar jumpa pers terkait lima orang tersangka kasus korupsi proyek di Sumut. Salah satunya adalah orang dekat menantu Presiden ke-7, Joko Widodo.
KASUS KORUPSI PROYEK - KPK menggelar jumpa pers terkait lima orang tersangka kasus korupsi proyek di Sumut. (Kompas.com/Firda Janati)

Topan rupanya merupakan ASN yang memiliki karir yang moncer. 

Setelah lulus STPDN, kariernya dimulai menjadi ASN di Pemko Medan.

Dia juga sempat menjabat sebagai Kasubbag Protokol Bagian Umum Pemko Medan.

Baca juga: Profil Bobby Nasution, Gubernur Sumatera Utara yang Akan Diperiksa KPK Soal Korupsi Proyek Jalan

Kemudia dia dipercaya menjadi Kepala Bidang di Dinas Komunikasi dan Informatika.

Topan Ginting kemudian menjadi Camat Medan Tuntungan pada 2019.

Kariernya semakin melejit ketika Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan.

Topan Ginting diangkat menjadi Kepala Dinas PU Kota Medan dan tetap bertahan di posisi strategis tersebut selama Bobby menjabat.

Pada April 2024, Topan diangkat menjadi Plt Sekda Kota Medan menggantikan Wirya.

Selanjutnya, Topan diboyong Gubenur Bobby Nasution ke Pemprov Sumut dan menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.

Topan dilantik pada Februari 2025, namun perjalanannya tak mulus.

Baca juga: Eks Penyidik KPK Novel Baswedan Jadi Wakil Kepala Satgasus Optimalisasi Penerimaan Negara

Saat baru menjabat sebagai Kadis PUPR Bina Marga Sumut, ia sudah disorot soal masalah rumah mewah.

Namun, isu itu dibantah Topan Ginting.

Saat menjabat Kadis PUPR, Topan sempat bersama Gubernur Sumut Bobby Nasution melakukan kegiatan meninjau tanggul.

Namun tak lama setelah menjabat Kadis PUPR, Topan malah tersandung kasus korupsi.

Dalam perkara kasus korupsi melibatkan pejabat Pemprov Sumut ini, ada dua kelompok penerimaan yang tengah ditelusuri KPK.

KPK mengatakan, kelompok pertama yang menerima dalam pertemuan itu antara inisial I, R, dan TOP. 

Dalam kelompok pertama ini, KPK mengamankan barang bukti uang senilai Rp 2 miliar.

Selanjutnya dalam pertemuan di Madina, KPK mengamankan beberapa orang dengan barang bukti uang puluhan miliar.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved