Pilu Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Pegangi Jasad Temannya di Tengah Laut, Hanya 3 yang Selamat

Korban selamat tragedi KMP Tunu Pratama Jaya, Bejo, menceritakan detik-detik dirinya terombang ambil di tengah laut sambil memegangi jasad temannya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Youtube CNN Indonesia
TRAGEDI KAPAL JATUH DI SELAT BALI - Pilu Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Pegangi Jasad Temannya di Tengah Laut, Hanya 3 yang Selamat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Korban selamat tragedi KMP Tunu Pratama Jaya, Bejo, menceritakan detik-detik dirinya terombang ambil di tengah laut sambil memegangi jasad temannya.

Rekan Bejo itu, meninggal dunia saat berusaha bertahan hidup setelah KMP Pratama Jaya yang mereka tumpangi terbalik.

Temannya itu menghembuskan napas terakhir saat bersama-sama berusaha menyelamatkan diri.

Mereka terombang-ambing di laut selama lebih dari enam jam.

Bejo pun terus memegangi jasad temannya yang meninggal dunia hingga bantuan akhirnya tiba.

Menurut Bejo, sejak awal perjalanan, KMP Tunu Pratama Jaya sudah dihantam ombak besar.

"Awal pertama kapal jalan ke Pelabuhan Gilimanuk ombak itu memang arusnya sudah besar, kapal oleng," kata dia dikutip dari Youtube CNN Indonesia, Kamis (3/7/2025).

Setelah sekitar 30 menit berlayar, material muatan kapal tiba-tiba miring ke kiri.

"Tadinya masih bisa bolak balik, sekitar 3 menit kapal sudah miring sekali. Beberapa orang loncat ke air, muncul dari air kapal sudah terbalik," kata dia.

Dalam keadaan darurat, kata dia, para penumpang dan kru berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke tengah laut.

"Yang di atas kita tidak bisa jamin selamat, karena kapal terbalik, ada yang di dalam mobil, ada yang di dalam ruangan kapal. Yang bisa loncat itu kan yang posisi di atas dak, di luar," tuturnya.

Mereka pun mencoba bertahan hidup dengan bantuan pelampung yang tercecer di tengah laut.

"Ada pelampung yang tercecer, kita pakai. 20-30 orang yang loncat itu tidak bisa bareng-bareng," kata Bejo.

Menurut Bejo, kondisi para korban di tengah laut saat itu saling berpencar.

"Saya berempat, yang lain terpencar mengikuti arus masing-masing," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved