Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Notaris Bogor Tewas

Sosok Orang Dalam di Balik Pembunuhan Notaris Bogor Sidah Alatas, Akal-akalan Tak Bisa Pulang

Sosok Orang Dalam di Balik Pembunuhan Notaris Bogor Sidah Alatas, Pura-pura Tak Bisa Pulang ke Bekasi

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist/Kompas.com Baharudin
PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Sosok Orang Dalam di Balik Pembunuhan Notaris Bogor Sidah Alatas, Pura-pura Tak Bisa Pulang ke Bekasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ternyata ada peran orang dalam di balik pembunuhan notaris Bogor, Syarifah Sidah Alatas. Sosoknya sudah dekat dengan korban sejak empat tahun lalu.

Dia juga yang merencanakan pembunuhan dan pencurian terhadap Sidah.

Adik korban, Hasan Alatas mengatakan bahwa pihak keluarga sama sekali tak mengetahui Sidah Alatas mempekerjakan seseorang sebagai sopir.

"Sepanjang yang saya tahu, Sidah nggak punya supir," kata Hasan pada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Keluarga juga kata Hasan, tak mengetahui bila Sidah memiliki hubungan dengan seseorang.

"Belum tahu (rekan atau teman). Karena keluarga semuanya nggak tahu kalau Sidah kenal atau dekat dengan seseorang," kata Hasan Alatas.

Pihak keluarga pun sudah bertemu dengan enam tersangka pembunuhan notaris Bogor Sidah Alatas.

Hasan mengaku hanya mengenal satu orang.

"Sudah (bertemu). Tapi yang saya hafal cuma satu," katanya.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy menjelaskan otak pelaku pembunuhan Sidah adalah AWK (27).

Berdasar pengakuannya, AWK merupakan orang dalam di balik pembunuhan Sidah.

"AWK ini bekerja freelance jadi sopir korban," katanya.

Dia sudah menjadi orang dalam sejak empat tahun lalu.

"Sejak 2021," jelasnya.

Baca juga: Terjawab Alasan Notaris Bogor Sidah Alatas Pergi Jam 4 Pagi, Ternyata Termakan Modus 2 Pelaku

AWK bisa bekerja dengan Sidah Alatas karena dikenalkan oleh mantan istrinya.

Saat itu mantan istri AWK memiliki urusan dengan Sidah Alatas terkait dengan kapasitasnya sebagai notaris di Bogor.

Namun kepercayaan Sidah justru dikhianati.

AWK bersama rekannya, A alias W (30) justru berbuat jahat terhadap Sidah.

Rencana jahat AWK bermula pada tanggal 30 Juni 2025.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Mantan Sopir Sidah Alatas, Pelaku Pembunuhan Notaris Bogor, Ada Banyak HP

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan AWK mengajak W untuk mencuri mobil milik notaris Bogor, Honda Civic putih bernopol F 1573 ABO.

"A menyiapkan gunting untuk mencuri," kata Wira.

AWK lantas mengajak Sidah bertemu di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor pukul 12.00 WIB.

AWK datang bersama A.

Tiga orang ini kemudian berkeliling mengendarai Honda Civic Sidah sampai pukul 23.00 WIB.

Sidah Alatas kemudian mengantar AWK dan W ke Stasiun Bogor.

AWK dan W mengaku tinggal di sebuah kontrakan di wilayah Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Karena sudah malam, kereta tujuan Cibitung sudah tidak beroperasi.

Sampai keesokan harinya, pukul 04.00 WIB, Selasa 1 Juli 2025, Sidah Alatas membawa dua orang tersebut menuju kantor notaris di Bojonggede, Kabupaten Bogor.

AWK yang mengendarai mobil, Sidah duduk di sampingnya, sedangkan W duduk di belakang.

Nahas di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Karadenan, AWK langsung menusuk dada kanan Sidah dengan sangat keras.

Baca juga: TAMPANG Otak Pembunuhan Notaris Bogor, Pelaku yang Habisi Nyawa Sidah Sembunyi di Tempat Tak Terduga

"W langsung mengeluarkan gunting ukuran kecil dengan gagang kuning dan hijau dari dalam tas selempang warna hitam merek Eiger," katanya.

Namun Sidah masih bernapas.

W kemudian mencekik korban selama 15 menit sampai tak lagi bernapas.

Setelah tewas, Sidah dipindahkan ke kursi belakang.

W pun pindah ke kursi penumpang di samping AWK.

Baca juga: KONDISI Notaris Bogor Saat Ditemukan Warga, Tubuh Terikat Karung Berisi Batu, Dihabisi Sopir Sendiri

Mereka berdua membawa mobil dan jenazah Sidah Alatas ke Cikarang, Kabupaten Bekasi.

A kemudian mendatangi rumah H alias W di Karangmukti, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi untuk meminta bantuan membuat jenazah Sidah.

Keesokan harinya pukul 03.00 WIB, tiga pelaku membuat jenazah ke Sungai Citarum di Jalan Bantaran Kali Citarum, Kampung Gedung Gede, Kedungwaringin.

"AWK alias A memarkirkan mobil di atas jembatan dengan kondisi mobil masih dalam keadaan hidup, tersangka A alias W turun untuk membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban," katanya.

Jenazah Sidah kemudian diangkat oleh tiga tersangka.

Setelah jenazah dibuang, H mencari pembeli mobil Civic.

"Setelah Ashar mobil Civic korban dijual pada HS dengan pembayaran ke rekening AWK sebesar Rp 40 juta," katanya.

Oleh HS mobil Sidah dijual lagi pada TA sebesar Rp 80 juta.

"Setelah tersangka HS menerima gadai bersama tersangka WS, mobil Civic tersangka dijual kembali kepada tersangka TA sebesar Rp 80 juta," katanya.

Kini para tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Lalu Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, serta Pasal 480 KUHP tentang penadahan.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved