Terungkap Fakta Anak Pemulung di Bekasi yang Viral Curhat Ditolak Masuk SMP, Ternyata Salah Daftar

TRIBUNNEWBBOGOR.COM - Terungkap sudah fakta di balik siswi berprestasi anak pemulung yang curhat di media sosial karena tak diterima di SMP Negeri.

Anak lulusan SD di Bantargebang, Bekasi ini sebelumnya sempat mendapat sorotan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Di adalah Keimita Ayuni Putri Aiman (12).

Namun Dedi awalnya sempat kebingungan, karena di video viral siswi tersebut tidak menjelaskan kenapa dia bisa gagal masuk SMP Negeri.

Namun kini fakta terkait siswi anak pemulung ini sudah terkuak.

Siswi tersebut ternyat memang benar-benar siswi berprestasi.

Namun ketika mendaftar masuk SMP Negeri, ada beberapa kesalahan saat melakukan pendafaftaran.

Sehingga akhirnya siswi berprestasi ini gagal masuk SMP Negeri.

Terkait prestasi siswi ini, dijelaskan oleh sang ibu Atimah (40).

Dijelaskan bahwa Keimita ini merupakan salah satu siswi yang selalu peringkat 1 di sekolahnya.

Atimah, pemulung di Bantargebang, Kota Bekasi itu menuturkan dirinya yakin betul anaknya bisa diterima di SMPN 27 Kota Bekasi lantaran memiliki nilai raport bagus.

Ia menyebut Keimita anak keduanya itu memiliki nilai rapor rata-rata 90.

Bahkan sejak duduk di bangku SD kelas satu hingga lulus, Keimita Ayuni Putri, anak pemulung ini selalu meraih peringkat satu.

"Nilainya rata-rata 90. Keimita juga peringkat satu terus sampai lulus SD," tutur Atimah ditemui TribunBekasi.com di rumahnya di Kampung Serang, Setu, Senin (7/7/2025).

Kini, Atimah tengah menunggu jawaban dari Disdik Kota Bekasi apakah anaknya itu bisa diterima di SMPN 27 Kota Bekasi.

Di satu sisi, Disdik Kabupaten Bekasi sudah mempersilahkan Keimita melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Setu.

"Sekarang lagi nunggu keputusan dari Pemkot Bekasi bagaimana, soalnya data masuk duluan ke Kota Bekasi, tapi Disdik Kabupaten sudah mengarahkan ke sekolah SMPN 2 Setu," ungkapnya.

Atimah kecewa dengan pihak sekolah asal karena anaknya ternyata tidak didaftarkan melalui jalur prestasi akademik.

Rupanya kasus ini bermula lantaran diketahui Keimita Ayuni yang merupakan lulusan SDN Sumur Batu 01 Kota Bekasi didaftarkan oleh pihak sekolah asal ke SMPN 27 Kota Bekasi melalui jalur zonasi.

Tak heran, Keimita Ayuni Putri tidak diterima di SMPN 27 Kota Bekasi sebab domisili tempat tinggalnya di Kabupaten Bekasi berbeda dengan lokasi sekolah (SMPN 27 Kota Bekasi) yang dituju. 

Saat ditemui TribunBekasi.com di rumahnya di Kampung Serang RT 2 RW 6 Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Senin (7/7/2025), Atimah mengakui sejak dari awal memang pihak sekolah SDN 01 Sumur Batu Kota Bekasi yang mengurus pendaftaran SPMB ke SMPN 27 Kota Bekasi. 

Atimah pun mengakui awalnya ia mengetahui anaknya didaftarkan melalui jalur prestasi.

Namun ternyata anaknya didaftarkan lewat jalur zonasi.

"Kalau Kabupaten Bekasi mempersilahkan orang dari luar wilayah mendaftar sekolah jika melalui jalur prestasi, bahkan dari pelosok, dari Irian juga silahkan. Nah di Kota Bekasi berbeda," kata Atimah.

Atimah menjelaskan berdasarkan informasi yang diterima, jika mendaftar melalui jalur prestasi akademik (nilai raport), maka tidak dipermasalahkan dari mana asal wilayah siswa dan siswi, kecuali melalui jalur penerimaan yang lain.

"Jadi setahu saya jalur prestasi itu dikhususkan atau diprioritaskan. Soalnya ada teman anak saya tinggal di wilayah Jakarta terus sekolahnya di Bekasi, itu dia pakai jalur prestasi dan mereka bisa, Makanya saya pertanyakan kenapa anak saya kok tidak bisa," ucapnya.

Kekhawatiran Keimita Ayuni Putri Aiman, anak pemulung asal Bantargebang Kota Bekasi, untuk bisa mengenyam pendidikan di SMP Negeri akhirnya terwujud sudah. 

Kabar terbaru, kini nasib Keimita Ayuni Putri, anak pemulung ini akhirnya diterima di SMP Negeri 2 Setu Kabupaten Bekasi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Fakta Baru Anak Pemulung Tak Lolos ke SMP Negeri di Bekasi Ternyata Siswi Peringkat 1, Gini Nasibnya