Ratusan Kolam Ikan di Ciseeng Jebol Akibat Cuaca Ekstrem, Pemkab Bogor Lakukan Pemasangan Bronjong

Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan penanganan bencana alam banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Ciseeng.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com
CUACA BURUK - Pemasangan bronjong di aliran Sungai Induk Sasak, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor yang jebol akibat cuaca ekstrem 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISEENG - Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan penanganan bencana alam banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor bersama Balai PSDA dan masyarakat, penanganan dilakukan dengan memperbaiki jebolnya tanggul Sungai Induk Sasak.

Tanggul tersebut mengalami kerusakan dengan panjang jebol sekitar enam meter dan tinggi saluran mencapai lima meter yang mengakibatkan ratusan petak kolam ikan warga terdampak.

Kepala DPUPR Kabupaten Bogor, Suryanto Putra menjelaskan, tindakan awal penanganan bencana ini dilakukan pemasangan kawat bronjong sebagai langkah darurat. 

Suryanto mengungkapkan, pada saat pemasangan kawat bronjong sempat terkendala karena tingginya debit air sungai.

"Sebagai langkah sementara, tim memasang terpal sepanjang 10 meter untuk mengurangi aliran air keluar dari tanggul yang jebol," ujarnya, Jumat (11/7/2025).

Demi keselamatan petugas dan pekerja, proses pemasangan bronjong pun tertunda karena menunggu situasi membaik. 

Setelah memungkinkan untuk melanjutkan pekerjaan, petugas baru dapat melakukan pemasangan pada 7 hingga 8 Juli 2025.

"Tim Balai PSDA bergerak melakukan pemasangan kawat bronjong sepanjang 6 meter dan tinggi 5 meter sesuai ukuran tanggul yang jebol," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Perikanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Rohman mengaku telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian, pendataan, dan verifikasi para pelaku usaha perikanan yang terdampak. 

Ia mengatakan prioritas utama saat ini adalah pemulihan infrastruktur perikanan, terutama saluran irigasi dan sistem pengairan kolam.

"Infrastruktur akan diperbaiki terlebih dahulu agar kolam-kolam bisa kembali difungsikan. Setelah itu, baru dilakukan penyaluran bantuan benih ikan dari balai benih milik pemerintah," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved