Diplomat Muda Tewas

Video CCTV 8 Jam Sebelum Diplomat Tewas Janggal, Susno Duadji Curigai Momen Arya Daru Buang Sampah

Mantan Kabareskrim Susno Duadji menjelaskan analisa terkait sebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan pada Selasa (8/7/2025).

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
youtube channel Kompas TV
DIPLOMAT MUDA TEWAS: Mantan Kabareskrim Susno Duadji turut mengurai analisa terkait sebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan pada Selasa (8/7/2025). Susno menyoroti momen Daru buang sampah setelah tiba di kosan pada Senin (7/7/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Video detik per detik yang merekam aktivitas diplomat muda Arya Daru Pangayunan sebelum tewas misterius di kamar kosannya akhirnya terungkap.

Dalam rekaman CCTV, terlihat dengan jelas apa saja yang dilakukan diplomat 39 tahun itu pada Senin (7/7/2025) usai tiba di kosannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Rekaman CCTV Daru itu sontak ikut dianalisa oleh Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji.

Susno ikut menangkap gerak-gerik Daru sebelum ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Seperti diketahui, Daru tewas dengan kondisi kepala dililit lakban dan tubuhnya ditutupi selimut.

Penemuan jasad Daru pertama kali diungkap oleh penjaga kosan bernama Siswanto pada Selasa (8/7/2025) sekira pukul 07.40 Wib.

Ternyata delapan jam sebelum ditemukan tak bernyawa, Daru masih sempat tertangkap kamera CCTV masih dalam kondisi hidup.

Baca juga: Penampakan CCTV Detik-detik Sebelum dan Sesudah Diplomat Muda Ditemukan Tewas, Pesan Istri Terkuak

Dalam rekaman CCTV Daru terlihat baru pulang ke kosan sekira pukul 23.23 Wib pada Senin 7 Juli 2025.

Lalu selang satu menit kemudian, Daru keluar kamar kosan sembari menenteng plastik hitam diduga sampah.

Di momen itu Daru masih mengenakan pakaian lengkap yakni kemeja hitam dikancing dan celana panjang hitam.

Lalu dua menit kemudian, Daru kembali berjalan menuju kamar kosan.

Namun saat hendak ke kamarnya, terlihat ada perbedaan di pakaian Daru.

Tampak Daru membuka semua kancing kemejanya sehingga dadanya terlihat.

Sambil memegangi kemejanya itu, Daru pun masuk ke kamarnya.

DIPLOMAT MUDA TEWAS: Rekaman CCTV yang memperlihatkan gerak-gerik diplomat muda Arya Daru sebelum tewas dengan kondisi kepala dililit lakban.  Terlihat adanya perbedaan mencolok saat Daru baru pulang kerja dengan momen setelah ia buang sampah pada Senin (7/7/2025) sekira pukul 23.00 Wib
DIPLOMAT MUDA TEWAS: Rekaman CCTV yang memperlihatkan gerak-gerik diplomat muda Arya Daru sebelum tewas dengan kondisi kepala dililit lakban. Terlihat adanya perbedaan mencolok saat Daru baru pulang kerja dengan momen setelah ia buang sampah pada Senin (7/7/2025) sekira pukul 23.00 Wib (youtube channel Kompas TV)

Analisa Susno Duadji

Terkait dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan kondisi Daru sebelum tewas, Susno Duadji mengurai analisa tajam.

Puluhan tahun berpengalaman di kepolisian, Susno menjelaskan soal perbedaan kematian wajar dan tidak wajar.

Untuk kasus Daru, Susno mengkategorikannya sebagai tewas tak wajar.

"Dalam kasus meninggalnya seseorang itu ada satu meninggal karena wajar, sakit misalnya karena sudah tua. Kedua meninggal karena tidak wajar. Bisa karena bunuh diri, kecelakaan, atau dibunuh. Untuk menentukan wajar atau tidak sangat tergantung dari hasil pengolahan TKP," ungkap Susno Duadji dilansir dari tayangan Kompas TV malam edisi Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Petunjuk Mencurigakan Kasus Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban Pada Lakban

Meski begitu kata Susno, penyidik harus fokus memeriksa banyak hal.

Termasuk sidik jari hingga ponsel milik korban.

"Bagaimana kondisi korban. Ada enggak sidik jari di TKP. Sidik jari yang paling memungkinkan adalah lakban di kepalanya. Lakban itu hanya sidik jari korban atau ada orang lain. Ketiga, sidik jari di atas benda-benda atau bisa pintu. HP Korban harus dibuka, dengan siapa dia bicara, dengan siapa dia komunikasi, apa komunikasinya. Dibuka juga CCTV, tidak cukup dicuplik pada saat pintu didobrak," pungkas Susno Duadji.

Lebih lanjut, Susno pun menyoroti momen saat Daru buang sampah.

KASUS KEMATIAN DIPLOMAT KEMENLU ARYA DARU - Terjawab Alasan Arya Daru Tinggal Sendiri di Kos Tak Bersama Anak Istri, Sempat Galau dengan Gaji Diplomat
KASUS KEMATIAN DIPLOMAT KEMENLU ARYA DARU - Terjawab Alasan Arya Daru Tinggal Sendiri di Kos Tak Bersama Anak Istri, Sempat Galau dengan Gaji Diplomat (Ist)

Susno meminta agar polisi bisa menganalisa dugaan apakah ada orang lain yang masuk ke kamar Daru saat Daru buang sampah.

Sebab rekaman CCTV tidak merekam tepat di depan kamar Daru.

"Misalnya dia ada membuang sampah, masuk lagi, adakah orang lain yang masuk ke situ sekian jam setelah dia buang sampah? karena waktu membuang sampah dia masih hidup, berjalan masuk," kata Susno.

Lantaran curiga dengan kasus kematian Daru ada kaitannya dengan pembunuhan, Susno meminta penyidik agar jeli.

"Setiap orang yang paling berdekatan dengan korban, sebelum korban meninggal, itu semuanya harus dicurigai. Walaupun kita tidak boleh memvonis dia pelakunya. Kecurigaan itu bisa dibuktikan dengan hasil penyelidikan," ujar Susno.

"Kemeninggalan seseorang, kalau meninggalnya tidak wajar, karena dibunuh, pasti ada sebabnya. Bisa karena sebab ekonomi, bisa sebab dendam, bisa sebab karena asmara, persaingan, itu harus diungkap. Untuk mengungkap itu mulai teman terdekat di kantor, atasannya, teman-teman yang lain, termasuk istrinya karena istri tempatnya menyampaikan suatu keluhan," sambungnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved