Diplomat Muda Tewas

Soroti Gerak-gerik Penjaga Kos Diplomat Arya Daru, Jenderal Bintang 2: Bisa Hapus Sidik Jari di TKP

Gerak-gerik penjaga kos di kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan disorot oleh Jenderal bintang dua.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Kompas TV
DIPLOMAT TEWAS - Soroti Gerak-gerik Penjaga Kos Diplomat Arya Daru, Jenderal Bintang 2: Bisa Hapus Sidik Jari di TKP 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gerak-gerik penjaga kos di kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan disorot oleh Jenderal bintang dua.

Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi menyoroti sidik jari yang mungkin terhapus oleh penjaga kos.

Hal itu dikarenakan penjaga kos bernama Siswanto itu memegang pintu kos saat membuka kamar Arya Daru.

Hingga saat ini penyebab kematian Arya Daru masih belum terungkap.

Polda Metro Jaya menjanjikan akan menyimpulkan penyebab kematian Arya Daru pada pekan depan.

Aryanto Sutadi menyayangkan aksi dua orang yang terekam CCTV di depan kamar kos pada pagi hari.

Sebab, sidik jari kedua orang itu bisa menghapus sidik jari yang ada di pintu kos.

"Kemarin ketika pertama kali itu orang yang mengetahui itu aja kejadian itu kemudian kan buka itu ya, buka pintu segala itu. Otomatis di situ ada jejak sidik jari yang ada bagi mereka juga," kata Aryanto dikutip dari Metro TV, Sabtu (12/7/2025).

Menurut Aryanto, keberadaan mereka bisa menghapus sidik jari yang ada di TKP.

"Nah, itu juga itu agak sayang ya karena bisa menghapus jejak-jejak orang yang mungkin yang lain ada di situ gitu," katanya.

Sehingga menurut Aryanto, satu-satunya cara untuk mengungkap kematian Arya Daru yakni menunggu hasil otopsi terlebih dahulu.

"Kelihatannya ini nanti polisi akan bisa mendapatkan keterangan ini kira-kira kejadiannya bagaimana gitu. Tapi untuk untuk menuju ke situ ya kita harus bukti yang sejelas-jelasnya. Karena kalau nanti polisi akan mengatakan, 'Oh, ini dibunuh', polisi harus membuktikan siapa pembunuhnya gitu kan," beber Aryanto.

Meski begitu, kata dia, keberadaan penjaga kos itu bisa menguntungkan penyidik karena bisa jadi saksi mata.

"Ini menguntungkan karena berarti ada saksi mata yang ada di tempat itu sebelum apa diketahuinya ada orang meninggal. Ya, itu ini merupakan keuntungan daripada polisi karena minimal sudah ada saksi mata sehingga nanti kalau apa alat bukti yang bisa dikumpulkan itu nanti keterangan dari saksi itu masih pasti akan ditanya," ungkapnya.

Nantinya penjaga kos akan bisa menjelaskan siapa saja yang ada di sekitar lokasi kejadian setelah penemuan mayat Arya Daru.

"Kira-kira dia selama ini melihat enggak ada orang lain dan sebagainya. Kita enggak bisa langsung mencurigai dia sebagai pelakunya," kata Aryanto.

Baca juga: Detik-detik Pria Bersarung Terekam CCTV di Depan Kamar Diplomat Arya Daru, Sibuk Pegang Ponsel

Namun kata dia, hal itu tergantung hasil penyelidikan apakah korban dibunuh atau bunuh diri.

"Nah kalau meninggal karena obat ya berarti Bpapak yang lewat-lewat ini nilainya cuma mengatakan bahwa sebelum kejadian itu tidak ada orang lain atau ada orang lain cuman itu," pungkas dia.

Soal gerak-gerik penjaga kos pada malam hari, kata Aryanto, diduga ia sedang berkomunikasi dengan keluarga Arya Daru.

"Kalau enggak salah istri korban kan itu telepon para penjaga itu bahwa kok enggak bisa dihubungi itu suaminya. Nah, kemudian tadi ada CCTV yang pegang-pegang handphone itu," katanya.

"Saya lihat juga sebelum ini sebelum tayangan ini akibat dari kalau katanya tadi ya mungkin karena habis ditelepon kemudian dia ngecek ke itu ngecek ke kamar itu kan enggak ada. Kemudian CCTV berikutnya kan terus kemudian yang mendongkel itu kan untuk mengetahui di dalamnya itu ternyata di dalamnya sudah terjadi apa sudah meninggal itunya gitu," beber dia.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved