Viral di Media Sosial
Ternyata Gen Z yang Viral Jadi Ketua RT Idolakan Dedi Mulyadi, Terkuak Sumber Dana Sahdan Cor Jalan
Pantas sat set cor jalan rusak, gen Z yang terpilih jadi ketua RT ternyata mengidolakan Dedi Mulyadi untuk jadi panutannya.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sahdan Arya Maulana (19), gen Z viral yang terpilih jadi ketua RT mengurai sosok idolanya.
Bercita-cita jadi Gubernur Jakarta, ternyata Sahdan terinspirasi dari sosok Dedi Mulyadi.
Ya, Sahdan mengaku sangat mengidolakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai panutannya.
Hal itulah yang mendasari cara kerja Sahdan ketika jadi ketua RT yakni gerak cepat alias gercep mengatasi aduan dari warganya.
Diwartakan sebelumnya, sosok viral karena sat set melakukan pengecoran jalan rusak di lingkungan rumahnya yakni di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Baru dua bulan menjabat sebagai ketua RT 07 RW 08, Sahdan tak menunggu waktu lama untuk memperbaiki jalanan di wilayah kepemimpinannya.
Belakangan Sahdan mengurai sumber dana pengecoran jalan yang menghabiskan lebih dari Rp20 juta itu.
Baca juga: SOSOK Ketua RT Gen Z Viral, Sat Set Cor Jalan Rusak Tanpa Dana Pemerintah, Pramono Anung Ikut Bangga
Idolakan Dedi Mulyadi
Sadar dirinya tengah jadi sorotan, Sahdan pun ramai meladeni wawancara dari awak media.
Sahdan pun tak ragu menceritakan awal mulanya menjadi ketua RT di usia 19 tahun.
Masih berstatus sebagai mahasiswa jurusan teknik industri di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sahdan mengaku ingin jadi ketua RT bukan karena hendak mencari uang.
Bagi Sahdan, jabatan sebagai ketua RT adalah untuk pengabdian.
"Kita di sini bukan untuk cari uang, kalau mau cari uang ya kerja enggak usah jadi ketua RT," akui Sahdan, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribun Jakarta, Senin (14/7/2025).
Terkait alasannya kepikiran jadi ketua RT, Sahdan mengurai cerita.
Bahwa warga dan orangtuanya lah yang jadi pendukung utama Sahdan berani mencalonkan diri jadi ketua RT.
"Kenapa awalnya kepikiran jadi ketua RT, awalnya dorongan dari masyarakat juga, dorongan dari orangtua untuk menyalonkan jadi RT karena saya juga ingin bermanfaat bagi banyak orang sehingga tergerak lah hati saya untuk jadi ketua RT," ungkap Sahdan.
Selain itu, Sahdan yang bercita-cita ingin jadi Gubernur Jakarta merasa perlu menjejakkan kaki di dunia politik sejak dini.
"Ingin jenjang karir juga, karena cita-cita saya jadi Gubernur DKI Jakarta, jadi saya menjenjang karir sebagai ketua RT," kata Sahdan.
Perihal alasannya mau jadi Gubernur Jakarta, Sahdan menyebut sosok Dedi Mulyadi sebagai panutannya.
"Iya (ingin jadi Gubernur Jakarta). Karena saya terinspirasi dari Kang Dedi Mulyadi, karena saya suka dengan orang itu, idola saya juga, akhirnya saya bercita-cita ingin jadi Gubernur Jakarta," akui Sahdan.
Sumber dana cor jalan rusak
Sangat mengidolakan sosok Dedi Mulyadi, Sahdan pun mengikuti langkah sang Gubernur.
Yakni tak menunggu waktu lama untuk merealisasikan kebijakan demi warga.
Selama dua bulan jadi ketua RT, Sahdan tak merasa kesulitan.
Saat ditanya soal program pengecoran jalan di lingkungannya, Sahdan mengungkap cerita.
"Karena kan emang dari awal program saya itu pengecoran. Tapi di tengah situasi tersebut, ada kejadian truk muatan puing terguling sehingga menyebabkan jalan rusak, hancur parah," ungkap Sahdan.

Hingga akhirnya Sahdan mengumpulkan warga lalu berdiskusi soal langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
Tak perlu waktu berhari-hari, di malam setelah diskusi, Sahdan dan warga langsung merealisasikan perbaikan jalan.
Sahdan bersama warga bergerak mengecor jalanan yang rusak tersebut secara sukarela.
"Banyak laporan dari warga, akhirnya malam kita rembukin, akhirnya malam itu kita cor," akui Sahdan.
Terkait dengan sumber dana untuk membeli cor-coran, Sahdan blak-blakan.
Bahwa ia mengambil uang operasional kas RT hingga gajinya sendiri untuk membeli coran.
Sahdan juga memperoleh sumbangan dari warganya untuk membetulkan jalanan rusak.
"Uangnya itu pertama, dari (mobil) molen satu, dari biaya operasional kita, jadi kita tidak ambil sama sekali. Jadi kita alokasikan ke pembangunan. Ada juga dari swadaya masyarakat yang antusiasi membantu. Akhirnya jadilah empat (mobil) molen pada saat pengecoran," ungkap Sahdan.
"Ya bisa dibilang BOP kan seperti uang pribadi, seperti gaji kita. Tapi saya tidak menyebut itu gaji kita karena BOP itu bagi kita untuk membangun wilayah," sambungnya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Klarifikasi Uya Kuya 'Lha Kita Artis' dan 'Gaji 3 Juta Sehari Dikira Banyak', Joget DPR Tak Disebut |
![]() |
---|
Dibanding-bandingkan dengan Eko dan Uya di DPR, Pasha Ungu Diisukan Mengundurkan Diri, Benarkah ? |
![]() |
---|
Nasib 2 Bocah SD yang Pungut Makanan Sisa Pejabat dari Acara HUT RI, Dapat Rezeki Nomplok Usai Viral |
![]() |
---|
"Lha Kita Artis" Ucapan Uya Kuya Viral Usai Joget DPR Naik Gaji 100 Juta, Puan Maharani Bereaksi |
![]() |
---|
Sosok Komandan Paskibra Tinggalkan Jenazah Ayah Demi HUT RI, Kevin Ungkap Pesan Terakhir Almarhum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.