Notaris Bogor Tewas

Ternyata 2 Pembunuh Tak Nginap di Rumah Notaris Bogor, Sidah Alatas Diajak Ngopi ke Leuwiliang

Ternyata 2 Pelaku Tak Ikut ke Rumah Notaris Bogor, Ajak Sidah Alatas Ngopi di Leuwiliang Sampai Tengah Malam

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube tvOne
KASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Ternyata 2 Pelaku Tak Ikut ke Rumah Notaris Bogor, Ajak Sidah Alatas Ngopi di Leuwiliang Sampai Tengah Malam 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ternyata dua pelaku pembunuhan tidak menginap di rumah notaris Bogor, Sidah Alatas. Mereka mengungkap tempat bermalam sebelum membunuh korban.

Sejak jasadnya ditemukan, masih menjadi teka-teki tujuan Sidah pergi bersama Warno dan Anda.

Keterangan polisi menyebut bahwa Anda yang merupakan mantan sopir, menghubungi Sidah lalu bertemu di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor pada 30 Juni 2025 siang.

Lalu mereka berkeliling Bogor sampai tengah malam.

Kemudian keesokan harinya, 1 Juli 2025, Sidah kembali pergi dari rumah sekitar pukul 04.00 WIB.

Adik kandung korban, Hasan Alatas sempat mencurigai bahwa ada sosok lain dalam mobil Sidah ketika pergi dari rumah.

"Saya nggak tahu di mobil itu ada orang atau tidak, saya ngga paham," kata Hasan ketika diwawancara wartawan beberapa waktu lalu.

Menurutnya satpam tak melihat sosok lain dalam mobil selain Sidah Alatas.

lihat fotoKASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Terjawab Alasan Notaris Bogor Sidah Alatas Pergi Jam 4 dari Rumah, 2 Pelaku Ternyata Meningap
KASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Terjawab Alasan Notaris Bogor Sidah Alatas Pergi Jam 4 dari Rumah, 2 Pelaku Ternyata Meningap

"Saya tanya satpam perumahan sendiri. Tapi saya belum yakin karena kan subuh ya, kurang kelihatan juga," kata Hasan.

Warno menjadi dalang sekaligus eksekutor pembunuhan notaris Bogor, Sidah Alatas.

Dia mengakui telah mengajak Anda untuk mengambil mobil Honda Civic putih milik Sidah.

"Sejak tanggal 30 (Juni) sudah mengajak Anda untuk menguasai mobil korban, sampai kita janjian untuk ketemu dan akhirnya terjadi pembunuhan," kata Warno ketika diwawancara di TvOne.

"Saya bilang, 'ayo kita kuasai mobil korban'. Anda sempat menolak, berpikir satu malam sampai akhirnya dia mau," katanya.

Baca juga: Teka-teki Tujuan Notaris Bogor Jemput Pembunuh, Adik : Keluarga Nggak Tahu Sidah Dekat Seseorang

Anda dan Warno mengajak Sidah bertemu di Stasiun Bojonggede Bogor.

"Kami bertemu di Stasiun Bojonggede," katanya.

Warno mengungkap dari sana mereka pergi ke daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

"Kita berangkat ke daerah Leuwiliang, minum kopi. Setelah itu kita pulang ke Stasiun Bogor diantar korban," katanya.

Anda dan Warno diantar ke Stasiun Bogor sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Cara Sadis Pembunuhan Notaris Bogor Sidah Alatas, Ditusuk dari Belakang Saat Bersama 2 Lelaki

Namun malam itu KRL tujuan Cibitung sudah tak beroperasi.

Sampai kemudian mereka berdua mengaku bermalam di Stasiun Bogor.

"Udah gak ada kereta yang ke Cibitung, terpaksa bermalam di situ," katanya.

Sidah Alatas terekam CCTV masuk perumahan pukul 02.17 WIB.

Lalu keluar lagi pukul 04.00 WIB.

lihat fotoKASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Hubungan Otak Pembunuhan dengan Notaris Bogor, Keluarga Ungkap Sidah Alatas Tak Punya Sopir
KASUS PEMBUNUHAN NOTARIS BOGOR - Hubungan Otak Pembunuhan dengan Notaris Bogor, Keluarga Ungkap Sidah Alatas Tak Punya Sopir

"Kemudian saudara Anda menghubungi lagi korban, sampai korban datang pukul 03.00 WIB, untuk mengajak kami ke dekat kantornya," katanya.

Jadi kini terjawab sudah bahwa Sidah tak membawa dua pelaku ke rumahnya di Perumahan Tirta Mas Residen Blok B, Taman Cimanggu, Kota Bogor.

Sementara Anda mengaku sejak awal tak berniat membunuh Sidah.

"Awal mula tuh tidak terbesit melakukan pembunuhan, karena hanya mengambil mobil karena saya butuh uang. Dalang dari pembunuhan itu teman Andrian atau Warno," katanya.

Anda menjelaskan sejak berangkat ia terus diyakinkan Warno.

Baca juga: Akhirnya Terkuak Alasan Notaris Bogor Pergi Jam 4 Pagi Sebelum Tewas, Sidah Kena Tipu Daya Pelaku

"Pas berangkat Warno tidak bilang apa-apa, cuma dia bilang 'ya udah nanti abisin aja semua urusan saya'," katanya.

Setelah menghabisi nyawa Sidah, mereka menggadai mobil Civic sebesar Rp 40 juta.

"Ambil mobilnya nanti kita juga kita gadai, karena saya butuh uang," katanya.

Anda mengaku membantu Warno untuk membuang jenazah Sidah ke Sungai Citarum.

"Saya membantu melemparkan jenazah," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved