Diplomat Muda Tewas

Update Penyelidikan Polisi Soal Kematian Diplomat Muda, Kapolri Sebut Ada yang Masih Ditunggu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan perkembangan soal penyelidikan kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan.

Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas TV
MISTERI KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Foto CCTV kos korban. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan perkembangan soal penyelidikan kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan perkembangan soal penyelidikan kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan.

Listyo menjelaskan bahwa hasil penyelidikan ini akan segera akan diumumkan.

Hasil penyelidikan ini akan mengungkap misteri di balik kematian Arya Daru yang janggal.

Sebab almarhum ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning.

Namun posisi korban sendirian di dalam kos yang terkunci dari dalam.

Namun sebelum diumumkan, kata Listyo, ada serangkaian proses pemeriksaan yang harus dituntaskan.

Kapolri menegaskan, pemeriksaan dilakukan dengan cermat karena Polri ingin hasil yang tepat.

“Yang jelas pemeriksaan-pemeriksaan saat ini terus dilakukan sambil menunggu hasil dari pemeriksaan,” kata Sigit dikutip dari Kompas.TV, Kamis (17/7/2025).

Menurut Sigit, pemeriksaan dilakukan oleh kedokteran forensik hingga pusat laboratorium forensik.

“Kita lakukan pemeriksaan oleh kedokteran forensik, kemudian juga laboratorium forensik, dan tentunya semuanya harus kita kumpulkan jadi satu untuk nanti kemudian menjadi kesimpulan terkait dengan peristiwa yang terjadi,” ucap Sigit.

“Apakah peristiwa pidana ataukah peristiwa yang lain. Jadi ditunggu saja, karena memang prosesnya harus seperti itu,” lanjutnya.

Sigit mengatakan, pihaknya akan segera mengumumkan ke publik setelah hasil pemeriksaan dari dokter dan forensik selesai.

“Karena memang kita harus menjelaskan hasil ini secara sensitif. Lebih pada posisi kita ingin lebih cermat,” ujar Sigit.

“Yang kedua, kita ingin menunggu seluruh hasil tuntas, sehingga ini semuanya bisa dipadukan untuk kemudian bisa dipertanggungjawabkan ke publik,” lanjutnya.

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved