RSUD Kota Bogor Alami Krisis Keuangan, Dirut : Masih Bisa Dikendalikan

Situasi RSUD itu seperti berhutang banyak karena pembayaran dari BPJS itu selalu mundur dari 3 bulan sampai 6 bulan.

|
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
POLEMIK UTANG RSUD KOTA BOGOR - Dirut RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir. RSUD Kota Bogor menjelaskan soal piutang besar yang dialami RSUD karena tertundanya pembayaran dari BPJS. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menanggung utang

Utang RSUD Kota Bogor mencapai ratusan miliar.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Dr Ilham Chaidir menjelaskan, situasi RSUD itu seperti berhutang banyak karena pembayaran dari BPJS itu selalu mundur dari 3 bulan sampai 6 bulan.

Setiap bulannya, rata-rata BPJS harus membayar kepada RSUD sebesar Rp 20 miliar.

"Jadi sebenarnya pengertiannya bukan utang, tapi karena ada piutang di BPJS yang jumlahnya lebih besar dari utang," katanya. 

Data yang diterima TribunnewsBogor.com, utang tersebut meliputi alat tulis kantor, souvenir, obat-obatan, makan minum rapat, pakaian dinas sampai honor narasumber.

Utang RSUD Kota Bogor tahun 2024 mencapai Rp 93 miliar.

Rincian utang terbesar dari obat-obatan hampir Rp 47 miliar, utang belanja pegawai Rp 2,7 miliar, utang jasa ketersediaan layanan infrastruktur kesehatan Rp 12,4 miliar, utang pemeliharaan gedung Rp 2 miliar, sampai dengan jasa office boy dan pengelolaan sampah bisa mencapai Rp 1 miliar dan utang lainnya yang membuat RSUD tidak bisa membayar.

"Angkanya tidak sebesar itu," kata Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Dr Ilham Chaidir.

Sedangkan harta lancar RSUD hanya Rp 80 miliar.

Dengan begitu maka RSUD tidak bisa membayar utang karena modal kerja minus.

Dalam tahun 2024 RSUD menderita kerugian sebesar Rp 35 miliar.

Namun, pada bulan Juni 2025 utang RSUD Kota Bogor meningkat menjadi Rp 104 miliar. 

"Memang dalam pelayanan kepada masyarakat saat ini yang utama. Kami usahakan yang terbaik," katanya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (22/7/2025).

Menurutnya jumlah utang RSUD Kota Bogor masih dalam batas kendali.

"Incomenya ada, tapi siklus paymentnya yang lama, jadi terlihat seperti utang besar tiap bulannya. Tapi, Insya Allah utang RSUD dalam batas yang masih bisa dikendalikan," katanya.

Sementara sampai pukul 17.30 WIB, Selasa (22/7/2025), Wali Kota Bogor Dedie Rachim belum menjawab pesan konfirmasi yang dikirim TribunnewsBogor.com.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved