Diplomat Muda Tewas

Asal Muasal Lakban Kuning dalam Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Ternyata Bukan dari Jakarta

Asal Muasal Lakban Kuning dalam Kematian Diplomat Arya Daru, Dibeli Usai Curhat Soal Anak Istri

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Tribunnews.com/Youtube Diskursus Net
ASAL MUASAL LAKBAN KUNING - Penampakan lakban kuning. Pintu kamar kos nomor 105 tempat ditemukannya jasad diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Asal Muasal Lakban Kuning di Kasus Kematian Diplomat Arya Daru 

Selain tentang persiapan pindah ke Finlandia untuk bertugas sebagai diplomat, rupanya Daru juga sedang menyusun rencana liburan.

"Minggu depan katanya mau pada main ke Borobudur. Mungkin mau lihat-lihat. Ada acara apa atau mau jalan-jalan sama anak-anaknya, karena Daru kan mau persiapan untuk tugas barunya," kata Meta Bagus.

Meta Bagus merupakan kakak dari Meta Ayu Puspitantri, istri dari Arya Daru Pangayunan. Mereka tinggal di Jalan Munggur, Jomblang, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Baca juga: Daftar Barang di Kasur Diplomat Arya Daru, Isi Dus Putih Samping Hair Drayer Belum Terungkap

Ketua Harian Kompolnas Arief Wicaksono Sudiutomo mengungkap hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di kamar kos, hanya ditemukan sidik jari Daru. Termasuk pada lakban kuning yang menutup seluruh kepala dan wajahnya.

"Pada saat olah TKP diperiksa sidik jari di beberapa tempat termasuk lakban, hanya ada sidik jari dari almarhum," katanya.

Arief Wicaksono Sudiutomo adalah purnawirawan Polri jenderal bintang dua. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol. Arief juga pernah bertugas sebagai Deputi Hukum dan Kerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN).

Menurutnya penyidik dan ahli forensik sudah memeriksa DNA (Deoxyribonucleic Acid) di kamar kos Daru.

Kata Arief hasilnya, tidak ditemukan DNA orang lain selain Daru.

"Termasuk diperiksa juga DNA setelah dilibatkan ahli forensik di situ. Kemudian tidak ada lagi barang hilang. Barang yang ada sih seperti kayak obat, pernah sakit geerd yah," jelas Arief.

Mendengar fakta tersebut, Psikologi Forensik Reza Indragiri berpendapat soal dua kemungkinan penyebab kematian diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan.

Reza Indragiri merupakan sarjana Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan S2 MCrim (Forpsych) Universitas Melbourne. Ia menjadi dosen psikologi di UIN Syarif Hidayatullah dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian. 

Selain itu Reza juga mengajar di Universitas Indonesia, Tarumanagara dan Universita Bina Nusantara.

Baca juga: Kegelisahan Mertua Arya Daru, Ungkap Kondisi Pilu Keluarga Almarhum Diplomat Muda: Capek Lahir Batin

Reza Indragiri mengatakan dengan adanya temuan sidik jari pada lakban kuning, kemungkinan penyebab kematian Daru ada dua.

"Tambahan informasi yang dipasok pak Arief barusan justru memberi dasar bagi saya untuk semakin kuat untuk mengeliminasi kemungkinan bahwa almarhum meninggal akibat perbuatan orang lain," katanya.

Dua kemungkinan penyebab kematian Daru yakni mengakhiri hidup dan kecelakaan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved