100 Warga Tanah Sareal Kota Bogor Ikut Program Padat Karya, Jenal Mutaqin Minta Normalisasi Drainase

Selain normalisasi saluran air, Jenal Mutaqin juga meminta para peserta padat karya fokus pada pembersihan fasilitas-fasilitas umum.

Editor: Tsaniyah Faidah
Istimewa/Pemkot Bogor
PADAT KARYA - Sebanyak 100 orang warga dari empat kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal mengikuti program padat karya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebanyak 100 orang warga dari empat kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal mengikuti program padat karya yang digagas pemerintah kota bersama DPRD Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin mengatakan, empat kelurahan yang mengikuti kegiatan simbolis tersebut adalah Cibadak, Mekarwangi, Kayumanis, dan Kedung Badak.

Masing-masing kelurahan mengikutsertakan 25 orang dalam program padat karya.

“Sasaran padat karya ini bukan hanya menjadi seremonial. Drainase atau saluran air yang sering menyebabkan banjir dan mampet, jika memang bisa dinormalisasi oleh teman-teman padat karya, ya silakan dilakukan,” ucap Jenal Mutaqin.

Selain normalisasi saluran air, Jenal Mutaqin juga meminta para peserta padat karya fokus pada pembersihan fasilitas-fasilitas umum yang saat ini dianggap semrawut.

“Harapannya, peran padat karya ini betul-betul signifikan dan terlihat manfaatnya. Yang paling penting, ini menjadi pemicu (trigger) dan menumbuhkan rasa kecintaan yang semakin kuat dari masyarakat untuk masyarakat,” ujar Jenal Mutaqin.

Berdasarkan data, terdapat total 1.700 warga se-Kota Bogor yang mengikuti program padat karya

Mereka tersebar di 68 kelurahan dan langsung bergerak ke lapangan sesuai arahan dari camat dan lurah di wilayah masing-masing.

Program padat karya tahun ini menelan anggaran sebesar Rp3,2 miliar hasil efisiensi, dengan misi meningkatkan rekrutmen ketenagakerjaan setinggi-tingginya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan, Sahib Khan, memaparkan bahwa para peserta diberikan waktu 10 hari untuk menjalankan program tersebut di wilayah masing-masing.

Klasifikasi peserta terdiri dari pekerja rentan, perempuan kepala rumah tangga, penyandang disabilitas, serta masyarakat yang tercatat sebagai miskin ekstrem. Bahkan, terdapat beberapa peserta yang merupakan pengamen jalanan.

“Ini mudah-mudahan bisa memberikan dampak dalam penurunan angka pengangguran terbuka di Kota Bogor, meningkatkan kesejahteraan warga, dan menurunkan kemiskinan ekstrem,” jelas Sahib.

Pelaksanaan program padat karya di Kota Bogor dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 21 hingga 31 Juli di tiga kecamatan, yakni Tanah Sareal, Bogor Barat, dan Bogor Utara.

“Sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan bulan depan. Semoga program ini bisa menjadikan Kota Bogor lebih bersih dan lebih nyaman,” pungkas Sahib.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved