Diplomat Muda Tewas

Penampakan Alat Kontrasepsi Bukti Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Tak Ada Orang Lain di Kamar Kos

Penampakan Alat Kontrasepsi dalam Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Tak Ada Zat Obat Kuat dalam Tubuh Korban

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist
KASUS KEMATIAN ARYA DARU - Penampakan lakban kuning (kiri) dan foto Arya Daru semasa hidup (kanan). Pengungkapan kasus kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Alat kontrasepsi turut menjadi barang bukti dalam kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan.

Barang tersebut menjadi satu bagian dalam isi dari plastik hitam yang dibuang Daru di kos Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Kecamatan Mentang, Jakarta Pusat.

Ia membuang plastik hitam pada pukul 23.27 WIB, Senin (7/7/2025).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan telah memeriksa 24 saksi terdiri dari lingkungan keluarga, tempat tinggal di kos, lalu tempat kerja dan saksi yang berinteraksi dengan Daru.

"Dari olah TKP (tempat kejadian perkara) yang dilakukan, baik di tempat kejadian perkara maupaun tempat yang dilalui, mengamabkan 103 barang bukti. Kami bagi menjadi beberapa klaster. Pertama klaster tempat kerja, klaster lingkungan di tempat kos korban, dari keluarga maupun saksi lain," katanya.

Alat kontrasepsi yang menjadi barang bukti berupa kondom bungkus putih dan pelumas botol biru merek Vivo.

Selain itu barang bukti lain yang diamankan yakni :

  • Buku berjudul 'Diplomat Pertama : Sebuah Pencapaian Cita-cita'
lihat fotoBB alat kontrasepsi di kasus arya daru
BB alat kontrasepsi di kasus arya daru

Kombes Wira Satya Triputra mengatakan lakban yang ditemukan pada jenazah Daru dibeli bersama istrinya di salah satu Toko Merah Gedongkuning, Yogyakarta pada Juni 2025

"Sampel yang sama sudah diserahkan pada kami," katanya.

Dari semua barang bukti juga tidak ditemukan DNA orang lain, termasuk pada lakban.

"Mulai dari seprei, sarung bantal, itu hanya DNA milik korban," katanya.

Sementara soal alat kontrasepsi, Kombes Wira menerangkan bukti tersebut ditemukan di dua tempat.

"Ada di dua tempat dibuang dari kamar dan ada juga di tas gendong yang ditemukan di lantai 12," katanya.

lihat fotoBARANG BUKTI - barang bukti alat kontrasepsi di kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan
BARANG BUKTI - barang bukti alat kontrasepsi di kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan

Ia mengatakan polisi tak mendalami kegunaan dari alat kontrasepsi tersebut.

"Untuk apanya kami kurang tahu," katanya.

Ahli Daktiloskopi Pusat Identifikasi Bareskrim Polri menyatakan bahwa ditemukan sidik jari Daru pada lakban kuning yang melilit kepalanya.

Sementara Ahli DNA Puslabfor Polr Kompol Irfan Rofiq menyatakan tidak menemukan DNA orang lain.

Menurut Irfan juga tidak didapati sperma di sekitar kamar Daru.

"Kami tidak menemukan adanya bercak darah, sperma atau material biologi yang ada di kamar korban maupun di luar kamar, seperti kamar mandi dan ruang tidur," katanya.

Dari hasil otopsi tidak ditemukan adanya senyawa racun seperti sianida.

Baca juga: Isi Email Arya Daru Mengejutkan, Dikirim ke Badan Amal Sejak 2013, Rupanya Sudah Ada Niat Sejak Lama

Namun begitu dari beberapa sel ditemukan adanya  paracetamol dan klorfeniramin atau CTM pada beberapa jaringan tubuh.

Sementara dari sisi digital forensik ditemukan pesan yang dikirim Daru pada badan amal yang menyediakan layanan konseling.

Dalam pesannya Arya Daru Pangayunan menyatakan keinginan untuk mengakhiri hidup.

Arya Daru Pangayunan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala terlilit lakban kuning dalam kamar kos pada Selasa (8/7/2025).

Kematian Daru menjadi teka-teki karena kondisi jasad yang dinilai tak semestinya.

Polisi sempat meruntu rentetan waktu mulai dari ketika Daru belanja di Grand Indonesia (GI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Ia terekam CCTV meninggalkan GI pukul 21.17 WIB.

Baca juga: Hasil Analisa 8 Organ Tubuh Arya Daru Mengejutkan, Puslabfor Temukan 2 Obat Ini di Ginjal dan Urine

Daru menumpangi taksi menuju ke Gedung Kementerian Luar Negeri di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

Dia terekam kamera pengawas menuju ke basement lalu masuk lift naik ke lantai 12 Gedung Kemenlu sekitar pukul 21.43 WIB.

Dari lantai 12, Daru naik ke rooftop melalui tangga darurat. Ia juga meninggalkan tas ransel hitam dan satu tas belanja di tangga tersebut.

Ia terekam berjalan di rooftop.

Ayah dua anak tersebut terekam keluar Gedung Kemenlu pukul 23.09 WIB.

Dari Kememlu, Arya Daru pergi menuju kosannya di Jalan Gondadia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.

Tampak dari CCTV, Daru keluar kamar membawa plastik hitam sekitar pukul 23.24 WIB sampai 23.25 WIB.

Setelah itu, ia tak terlihat lagi keluar dari kamar 105 yang sudah dua tahun ditempati.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved