Sejarah Pipa Air Satu Abad

Penampakan Jembatan Ledeng Sindangsari Bogor yang Berusia 1 Abad, Kokoh Usai Direnovasi 3 Tahun Lalu

Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor ternyata berusia 105 tahun atau lebih dari satu abad.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
JEMBATAN LEDENG KOTA BOGOR - Jembatan Ledeng Sindangsari Bogor ternyata berusia 105 tahun atau lebih dari satu abad, Rabu (30/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Jembatan Ledeng di Kelurahan Sindangsari, Kota Bogor ternyata berusia 105 tahun atau lebih dari satu abad.

Jembatan ini dibangun pada jaman Belanda tepatnya tahun 1920 silam.

Jembatan ini diketahui menjadi akses penghubung dua kampung di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah dengan Kelurahan Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor

Meski berusia satu abad, jembatan ini masih digunakan oleh warga untuk menuju kawasan Gunungbatu maupun kawasan Kebon Kelapa.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (30/7/2025) di lokasi, jembatan ini terlihat lebih kokoh usai direnovasi pada tahun 2022 lalu atau tiga tahun yang lalu.

Lantai jembatan saat ini bermaterialkan plat besi dan pinggirannya diberikan pembatas berbahan plastik padat.

Jembatan ini tidak bergoyang saat dilewati oleh pemotor dan pejalan kaki.

“Menang sering dilewatin. Karena kan kalau ke Gunungbatu dari arah Semeru tidak usah muter ke Jembatan Mama Falak (RSUD). Jadi mending lewat sini,” kata pemotor bernama Ojak saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com di ujung jembatan, Rabu (30/7/2025).

Setiap harinya jembatan ini ramai dilalui oleh orang.

“Ada dari arah Gunungbatu. Kalau dari Gunungbatu masuknya itu samping pasar. Kalau dari arah Semeru bisa lewat Al Gazali bisa lewat depan pertigaan Manunggal,” ujarnya.

Untuk malam hari pun, jembatan ini masih aman digunakan.

“Aman malam juga. Karena kan kondisinya terang,” ucapnya.

Sementara itu, Jembatan ini dibangun sejak dahulu memang sebagai akses warga saat itu.

“Dulunya bukan besi. Seperti jembatan gantung. Memang sejak dahulu digunakan sebagai akses penghubung warga,” kata tim ahli cagar budaya (TACB) Kota Bogor Taufik Hasunna.

Sebagai akses, kawasan ini cukup terbilang vital saat itu bahkan sampai saat ini.

Di bawah Jembatan, menjadi tempat pipa saluran air bagi warga Jakarta.

“Disini juga ada pipa peninggalan Belanda. Yang masih aktif digunakan sampai saat ini. Dulunya sebagai penyalur air ke Jakarta. Sekarang sudah menjadi milik PDAM Kabupaten Bogor,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved