Diplomat Muda Tewas

Kegelisahan Diplomat Arya Daru Usai Bertemu Vara dan Dion, Salah Kirim Chat, Lari-lari ke Rooftop

Diplomat Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan tampak gelisah usai salah kirim WhatsApp saat menunggu taksi di Mal Grand Indonesia.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Facebook Arya Daru Pangayunan dan Ist
KEMATIAN DIPLOMAT ARYA DARU - Kegelisahan Diplomat Arya Daru Usai Bertemu Vara dan Dion, Salah Kirim Chat, Lari-lari ke Rooftop 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan tampak gelisah setelah bertemu dengan Vara dan Dion di Mal Grand Indonesia.

Bahkan Arya Daru sempat salah mengirim pesan WhatsApp saat menunggu taksi, lalu langsung mematikan HP-nya.

Ia naik taksi menuju ke Gedung Kemlu setelah dua kali mengubah rute perjalanan.

Di Gedung Kemlu, Arya Daru naik ke rooftop lantai 12 lalu berada di sana selama 1 jam 26 menit.

Arya Daru bahkan sempat naik ke tembok dan menyebabkan memar di beberapa tubuhnya.

Setelah itu Arya Daru pulang ke kosan di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat sambil meninggalkan barang-barangnya di tangga darurat rooftop.

Di kosan, Arya Daru Pangayunan sempat terekam kamera CCTV membuang sampah berisi sisa makanan, pelumas, dan alat kontrasepsi.

Arya Daru tak terlihat keluar kamar hingga pagi hari ditemukan sudah tak bernyawa di atas kasurnya dengan kondisi kepala terlilit lakban dan plastik sampai leher, pada Selasa (8/7/2025).

Sebelum ditemukan tewas, Arya Daru sempat membuat istrinya khawatir sampai berkali-kali menghubungi penjaga kos.

Sang istri, Meta Ayu Puspitanti tidak bisa menghubungi Arya Daru Pangayunan sejak sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (7/7/2025).

Arya Daru terakhir kali mengabari sang istri saat sedang mengantre taksi di Grand Indonesia.

Berdasarkan rekaman CCTV, Arya Daru berbelanja dengan dua orang yakni Dion dan Vara dari pukul 17.52 WIB.

Kemudian pada pukul 20.45 WIB, Arya Daru terekam CCTV sedang mengantre taksi Blue Bird dengan membawa tas gendong dan tas belanja.

Pada potongan CCTV yang dibagikan Polda Metro Jaya, Arya Daru tampak berjalan seorang diri.

Kemudian pada pukul 21.18 WIB, saat masih menunggu antri taksi, Arya Daru rupanya salah mengirim pesan WhatsApp.

"Berdasarkan CCTV terlihat korban antri Taxi Blue Bird korban membawa tas gendong dan tas belanja. Sesuai dengan keterangan saksi bahwa korabn salah mengirim pesan WhatsApp," tulis keterangan CCTV.

Lalu pada pukul 21.21 WIB, Arya Daru terekam menaiki taksi Blue Bird.

Menurut keterangan, setelah salah mengirim pesan WhatsApp itu, HP Arya Daru langsung mati dan tidak aktif lagi hingga saat ini.

Baca juga: Kecurigaan Mantan Detektif ke Vara dan Dion di Kasus Arya Daru, Yakin Terkait dengan Tugas Diplomat

Diduga HP itu sengaja dimatikan oleh Arya Daru.

Tak hanya mematikan HP, Arya Daru juga panik mengubah-ubah rute perjalanan saat berada di dalam taksi.

Awalnya Arya Daru memesan taksi menuju ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Kemudian di perjalanan ia mengubah rute ke kosannya di Gondandia.

Namun Arya Daru kembali mengganti rute dan malah pergi ke Gedung Kemlu.

"Berdasarkan CCTV terlihat korban menaiki Taxi Blue Bird Nomor RD 2323 sesuai dengan keterangan saksi bahwa berdasarkan keterangan supir taksi korban beberapa kali merubah tujuan (Terminal 3 Bandara Soetta, Gondangdia dan tujuan terakhir ke Kemenlu). Sesuai dengan analisa IT profil korban (nomor korban sudah tidak aktif)," tulis keterangan lagi.

Pukul 21.40 WIB dari CCTV Pos 1 Kemlu, Arya Daru berlari ke Gedung Kemlu.

Arya Daru terlihat membawa tas gendong dan tas belanja.

Pukul 21.43 WIB, Arya terlihat menuju rooftop lantai 12.

Ia berada di rooftop sekitar 1 jam 26 menit.

Baca juga: Tujuan Polisi Pajang Kontrasepsi Saat Rilis Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Hanya Pengalihan ?

Setelah itu Arya Daru kembali ke kosannya pukul 23.23 WIB.

Hingga ditemukan tewas pada pukul 07.39 WIB di kosannya.

Berdasarkan hasil autopsi, sebab kematian Arya Daru akibat pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan mati lemas.

Polisi menyimpulkan kematian Arya Daru tanpa campur tangan pihak lain.

Dokter forensik RS Cipto Mangunkusumo Yoga Tohjiwa mengatakan, ada memar di tubuh Arya Daru saat dilakukan autopsi.

Memar itu, kata dia, dikarenakan adanya aktivitas Arya Daru di rooftop sebelum ditemukan tewas.

"Untuk apakah itu dilakukan secara selfharm, berdasarkan hasil gelar perkara bahwa adanya pada saat di Kemenlu, itu di rooftop ada kegiatan untuk memanjat tembok. Itu yang dapat menyebabkan memar pada lengan bagian atas kanan," kata Yoga Tohjiwa.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved