Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pesawat Latih Jatuh

Kisah Heroik Marsma TNI Fajar Korban Pesawat Jatuh di Bogor, Pernah Dogfight dengan Jet Tempur AS

Insiden pesawat jatuh di Ciampea, Kabupaten Bogor yang menewaskan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase YT Kompas.com, IG Fajar Adriyanto
PESAWAT JATUH DI BOGOR - Insiden pesawat jatuh di Ciampea, Kabupaten Bogor yang menewaskan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan juga TNI AU. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Insiden pesawat jatuh di Ciampea, Kabupaten Bogor yang menewaskan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan juga TNI AU.

Fajar ini rupanya memiliki sepak terjang yang cemerlang di TNI AU.

Almarhum termasuk salah satu sosok penting dalam sejarah TNI AU.

Dikutip dari Kompas TV, Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan lulusan AAU 1992.

Dia merupakan penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”.

Dalam kariernya, ia pernah mengemban berbagai jabatan strategis.

Antara lain Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau.

"Dia dikenal sosok berdedikasi tinggi," kata Kadispenau Marsma TNI I Nyoman Suadnyana kepada wartawan.

Sosok Penting dalam Sejarah TNI AU

Suadnyana mengatakan bahwa Marsma TNI Fajar pernah terlibat dalam momen sejarah TNI AU tahun 2003.

"Menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa Fajar ikut terlibat dalam dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003.

Dikutip dari Kompas.com, Pada 5 Juli 2003, Harian Kompas menerbitkan laporan peristiwa Bawean, operasi militer yang dilakukan TNI AU saat menyergap 5 unit pesawat F/A-18 Hornet yang melintas di wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Peristiwa Bawean yang merupakan pertempuran udara atau dogfight ini terjadi pada 3 Juli 2003.

Awalnya setelah dipantau selama sekitar 1 jam, manuver pesawat asing itu dinilai tidak normal.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved