Diplomat Muda Tewas

Gelagat Diplomat Arya Daru Dengar Kasus Kematian Akibat Henti Napas, Kini Tewas dengan Lakban Kuning

Gelagat Diplomat Arya Daru Dengar Kasus Kematian Akibat Henti Nafas, Kini Tewas dengan Lilitan Lakban Kuning

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TikTok Poppy Amalya/Facebook Arya Daru Pangayunan
POLEMIK KEMATIAN ARYA DARU - Tangkapan Daru saat ikut pelatiha (kiri). Foto Daru semasa hidup (kanan). Gelagat Diplomat Arya Daru Dengar Kasus Kematian Akibat Henti Nafas 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan menunjukan sejumlah ekspresi ketika mengikuti pelatihan psikologis. Ia sempat menunjukan gelagat berbeda dibanding peserta lain.

Pelatihan tersebut diisi oleh Pakar Mikro Ekspresi Poppy Amalya di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU) di Curug, Tangerang, 28-29 Oktober 2024.

Dalam video postingan Poppy, Daru tampak duduk seorang diri.

Dia memakai baju batik lengan pendek dipadu celana panjang hitam.

Ia duduk di baris ujung.

Pelatih itu berjudul, "Persuasive Communication. Humanis For Lecture (pengasuh, pendidik, Instruktur)".

Poppy Amalya adalah seorang motivator perempuan pertama di Indonesia yang memiliki background psikolog (Master Psikologi). Ia merupakan seorang psikolog, motivator, trainer, ahli mikri ekspresi.

Poppy Amalya juga memiliki sebuah lembaga Biro Psikologi Psikodinamika.

Dalam pelatihan yang diikuti Daru, Poppy menyampaikan mulai dari soal gerakan tubuh dan ekspresi.

Kalau gak sesuai, gerakan tubuh yang muncul. Tapi bandingkan gerakan tubuh dengan ekspresi wajah, ekspresi wajah terlebih dulu baru gerakan tubuh," kata Poppy di video.

Mendengarkan itu, Daru tampak tak melihat ke arah Poppy. Pandangannya ke depan sambil sesekali menunduk.

Poppy kemudian berbicara soal suatu kondisi dimana orang-orang meninggal.

"Orang yang masuk di situ, yang berada di situ, yang meninggal di situ semua," katanya.

Baca juga: Khayalan Diplomat Arya Daru Akhiri Hidup di Pantai, Ingin Tenggelamkan Diri Padahal Ahli Menyelam

Kali ini Arya Daru Pangayunan tampak menunduk, seperti fokus pada gadget di tangannya.

Poppy Amalya kemudian membahas soal kecerdesan emosi dan postur tubuh.

"Intuk menjadi seorang profesional kalau latar belakang kecerdasaan emosinya gak stabil,"

"Postur tubuh anda, perhatiin," katanya.

Daru tampak memperhatikan dengan posisi tangan menopang dagu, dengan jari di bibir.

"Badan anda, bahu anda perhatiin," katanya.

"Ini korban henti napas," tambah Poppy.

Tampak pula Daru berinteraksi dengan sejumlah orang sambil berdiri.

Namun ketika foto bersama, Arya Daru Pangayunan tak terlihat lagi.

Polda Metro Jaya mengaitkan kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan dengan kesehatan mental.

Baca juga: Rencana Terselubung Arya Daru di Balik Tugas Diplomat ke Finlandia, Beda dengan Penyelidikan Polisi

Tim Digital Forensik Polri menemukan riwayat komunikasi Daru dengan sebuah lembaga amal di luar negeri yang berisi tentang konsultasi psikologi.

Daru mengikuti 11 segmen pada 2013 dan 2021 9 segmen.

Salah satu curhatannya, Daru mengaku memiliki keinginan mencari cara melompat ketika melihat gedung tinggi dan menenggelamkan diri saat melihat pantai.

Dari berbagai pemeriksaan, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Tripurta menyimpulkan bahwa kematian diplomat Arya Daru Pangayunan tanpa ada keterlibatan orang lain.

"Disimpulkan indikator kematian dari ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," katanya.

Wira tidak menegaskan Daru meninggal dunia akibat mengakhiri hidup sendiri, atau mengalami kecelakaan.

Diingatkan kembali, Daru ditemukan tak bernyawa dalam keadaan kepala terlilit lakban kuning di kamar kos nomor 105 Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Utara pada Selasa (8/7/2025).

Hasil pemeriksaan medis, menurut Wira, Daru meninggal akibat pertukaran oksigen pada saluran nafas.

"Yang menyebabkan mati lemas," katanya.

Atas dasar tersebut polisi mengatakan tidak menemukan tindak pidana pada kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.

"Bahwa penyelidikan yang kami lakukan kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," kata Wira.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved