Diplomat Muda Tewas
Jejak Perselingkuhan di Handphone Diplomat Arya Daru yang Hilang, Reza Indragiri Sampai Buang Muka
Jejak Perselingkuhan di Handphone Diplomat Arya Daru yang Hilang, Reza Indragiri langsung buang muka
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Motif perselingkuhan dalam kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan semakin menyeruak. Orang dekat Kapolri keceplosan mengungkap cara Daru menyembunyikan dugaan tersebut.
Menurutnya, Daru sengaja membuang handphone Samsung S22 Ultra yang ia pakai sehari-hari, demi menutupi dugaan perselingkuhannya.
Arya Daru Pangayunan terekam kamera closed circuit television (CCTV) masuk ke Grand Indonesia di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat pukul 17.52 WIB, Senin (7/7/2025).
Ia masuk ke toko H&M dan Uniqlo bersama Vara dan Dion.
Vara merupakan rekan kerja Daru di Kemenlu.
Pukul 21.18 WIB atau satu menit setelah mengabari istrinya, Meta Ayu Puspitantri, Daru salah mengirim chay WhatsApp.
Sejak saat itulah handphone Daru sudah tidak bisa dihubungi lagi.
"Handphone ini terakhir off di Grand Indonesia," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.
Penasihat Ahli Kapolri Aryanto Sutadi mengatakan polisi sengaja tidak menerangkan penyebab hilangnya handphone demi menjaga nama baik Arya Daru Pangayunan.
"Itu kan handphone hilang habis ngomong gitu kemudian off, apa yang bisa kita terangkan ke publik ? Penyidik mengatakan itu pasti sengaja dibuang, dihilangkan jejaknya. Itu dari kacamata penyidik untuk menghilangkan jejaknya," kata Aryanto.
Aryanto Sutadi merupakan kelahiran Gombong, Jawa Tengah pada 1951. Pangkat terakhirnya yakni Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol). Meski sudah pensiun, Aryanto kini masih menjabat sebagai Penasihat Kapolri.
Ia mengawali karir dari Akademi Kepolisian tahun 1977. Aryanto pernah menjadi Staf pada Komando Kepolisian Resor Bangkalan (1971-1973), Staf pada Komando Kepolisian Resor Temanggung (1978-1984), dan Kabag Ren-Min Ops Dit Reserse Polda Metro Jaya (1986).

Kemudian, dia beralih menjadi Perwira Penghubung Protokol/Sespri (1991), Kasat Reserse Ekonomi Polda Metro Jaya (1993), Staf Pribadi Kapolri (1996) hingga Direktur Reserse Pidana Tertentu Polri tahun 2001.
Selanjutnya, Aryanto menjabat Direktur Reserse Pidana Umum Polri (2001) dan Direktur I Kejahatan Keamanan dan Trans-Nasional Bareskrim Polri (2002). Pada 2004-2005, ia ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Tengah. Pada 2005, Aryanto dimutasi menjadi Direktur IV Narkoba dan Terorganisir Polri.
Lalu, dia menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya (2007) dan Kepala Divisi Pembinaan Hukum Polri (2007). Sejak 2009, Aryanti sudah menjadi Penasihat Ahli Kapolri Bidang Hukum. Selain itu, dia juga tercatat menjadi Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Baca juga: Curiga Vara Agen Ganda yang Incar Data Rahasia Diplomat Arya Daru, Dekat karena LDR dengan Istri
Aryanto Sutadi mengungkap isi handphone Daru yang hilang sangat sensitif.
Menurutnya ada dugaan perselingkuhan yang dilakukan Daru dalam handphone Samsung S22 Ultra tersebut.
"Tapi kalau saya berpendapat, karena kalau temuan itu yah mengenai itu, itu yang sangat sensitif menyangkut pada pribadi orang itu, tentang WIL lah katanya gitu. Itu yang dia tidak mau diekspose di situ, karena kalau diekspose di situ nanti akan memalukan sana, lebih panjang lagi," kata.
WIL berarti wanita idaman lain. Istilah ini merujuk pada wanita yang menjadi pihak ketiga dalam sebuah hubungan suami istri.
Baca juga: Alasan Istri Diplomat Arya Daru Belum Tunjuk Kuasa Hukum, Khawatir Hal Private Almarhum Terbongkar?
Mendengar Aryanto yang keceplosan soal dugaan perselingkuhan, Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri sampai bereaksi. Reza yang awalnya memperhatikan Aryanto, kemudian mendadak buang muka.
"Tentang apa maaf pak ? tentang apa isinya ?" tanya Reza.
Aryanto menerangkan dari semua penjelasan yang dipaparkan polisi, masih ada informasi yang disimpan demi menjaga nama baik Arya Daru Pangayunan.
"Jadi informasi yang jelas tadi pasti ada yang dikeep, tidak semua dikasihkan. Informasi yang kita terima sekarang ini masih belum utuh seluruhnya, saya yakin," jawab Aryanto.
Menurutnya polisi sebenarnya sudah menyiratkan dugaan perselingkuhan Daru lewat sejumlah keterangan ahli, mulai dari Apsifor, digital forensik dan sebagainya.
"Ahli psikologi kan bilang kelebihannya dia lah, pekerja keras, karakter positif tapi punya kelemahan. Kalau dari stresin dia ini, kemudian dari data yang ada dia ada permalasahan besar, itu kan sudah menjurus ke situ," katanya.
"Supaya tidak terlalu menyakiti keluarga korban tidak diumumkan di publik," tambah Aryanto Sutadi.
Polisi menyimpulkan penyelidikan bahwa kematian diplomat Arya Daru Pangayunan tanpa ada pihak lain.
Namun begitu polisi tidak mengungkap motif atau pemicunya.
"Pemantik pasti ada. Itu sudah dikomunikasikan ke keluarga. Sekalipun tidak diumumkan, ada banyak informasi langsung ke keluarga tanpa dipublikasi," katanya.
Baca juga: Obrolan Terakhir Arya Daru dengan Psikolog Terbongkar, Almarhum Bereaksi Saat Bahas soal Meninggal
Ia mengatakan bahwa handphone Daru sengaja dibuang.
"Memang hilang kan, tapi dugaan itu (dibuang)," katanya.
Aryanto mengaku mendengar penyidik memperkirakan bahwa handphone Samsung S22 Ultra itu memang sengaja dibuang Daru.
"Saya dengar kayak gitu dalam gelar, diperkirakan memang dibuang, dihilangkan. Kesimpulan para penyidik. Sengaja dibuang dan saya percaya dengan keterangan itu," katanya.
Pasalnya handphone tersebut tak aktif persis setelah komunikasi dengan istri, Meta Ayu Puspitantri.
"Karena wong habis sama istrinya langsung off dan itu tidak ada keterangan kemana hilangnya. Kalau itu bukan sengaja, mesti ketemu mungkin sama tasnya," katanya.
Ia tak yakin bila handphone itu terjatuh, apalagi dicopet.
"Gak mungkin (dicopet, jatuh). Karena handphone itu off, jam 9 berapa habis ditanya istrinya oh ini lagi mau cari taksi, ternyata dia naik ke roof kemudian hilang, gak ada copet gak ada apa-apa," katanya.
Saking sensitifnya, Aryanto Sutadi sampai tak mau lagi berbicara lebih dalam tentang isi handphone Daru yang hilang.
"Off aja gak bisa dihubungi lagi. Saya gak enak ngomong lebih dalam lagi karena yang selama ini dirahasiakan oleh polisi demi menjaga nama korban, itu sangat. Memang ada gejala seperti itu," katanya.
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri mengatakan handphone masuk dalam indikator yang dapat mengungkap unsur Idea dari kemtian seseorang.
"Karena boleh jadi I, ideas boleh jadi bisa kita temukan dari perbincangan, WhatsApp, postingan di media sosial yang diakses sehari-hari almarhum," kata Reza.
Menurutnya, motif atau pemicu kematian Daru bisa saja tertuang dalam handphone tersebut.
"Anggap tidak ada wasiat, catatan terakhir, tapi mungkin ada pesan digital yang tertinggal di handphone itu yang bisa menjadi petunjuk tentang ideas, boleh jadi sedang berpikir mengakhiri hidupnya sendiri," kata Reza Indragiri.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Wanita Idaman Lain
Aryanto Sutadi
Reza Indragiri
diplomat
Kemenlu
Kementerian Luar Negeri
Kombes Wira Satya Triputra
Polda Metro Jaya
handphone
Samsung S22 Ultra
Grand Indonesia
Vara
Gondia International Guesthouse
Jakarta Pusat
Ternyata Arya Daru Tak Pernah Niat Akhiri Hidup Tahun 2013, Fakta Baru Terkuak, Polisi Keliru? |
![]() |
---|
Fakta Baru Teror Sosok Misterius di Makam Arya Daru, Tak Cuma Ganti Bunga Istri, Sempat Digali? |
![]() |
---|
Ternyata Ini Alasan Istri Diplomat Arya Daru Belum Muncul, Depresi Tahu Suaminya Punya Wanita Lain |
![]() |
---|
Diplomat Arya Daru Salah Kirim Chat Sebelum Tewas, Istri Kecewa : Ada Orang Lain yang Dicintai |
![]() |
---|
Curhatan Diplomat Arya Daru Pada Vara Sebelum Tewas, Diam-diam Susun Rencana di Belakang Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.