Diplomat Muda Tewas

Aksi Nekat Istri Usai Diplomat Daru Buang HP karena Salah Kirim Chat : Saya Siap Ganti Kerusakan

Aksi Nekat Istri Usai Diplomat Arya Daru Buang HP karena Salah Kirim Chat : Saya Siap Ganti Kerusakan

|
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Facebook Arya Daru/Youtube TvOne
KEMATIAN DIPLOMAT ARYA DARU - Foto Arya Daru bersama istri Meta Ayu Puspitantri (KIRI), penjaga kos Siswanto (KANAN). Aksi Nekat Istri Usai Diplomat Daru Buang HP karena Salah Kirim Chat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Meta Ayu Puspitantri nyaris melakukan tindakan nekat setelah suaminya, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan membuang handphone karena salah kirim chat WhatsApp.

Pita, sapaan karib Meta Ayu Puspitantri bahkan sudah siap ganti rugi bila ada kerusakan.

Ketika di mal Grand Indonesia, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Arya Daru Pangayunan pergi bersama Vara dan Dion.

Vara diketahui merupakan wanita yang juga bekerja di Kemenlu.

Mereka di Grand Indonesia sejak pukul 17.52 WIB.

Daru juga sempat video call dengan Pita meminta pendapat soal baju yang akan dibeli.

Tak ditehaui apakah Pita juga mengetahui bahwa saat itu Daru bersama Vara.

Kemudian Daru juga mengabarkan Pita ketika sedang mengantre taksi pada pukul 21.17 WIB.

Pada 21.18 WIB, polisi menyebut ada saksi yang mengatakan bahwa Daru salah mengirim chat WhatsApp.

Mulai dari situlah handphone Daru Samsung S22 Ultra hitam sudah tak lagi aktif.

"Terakhir off di Grand Indonesia," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.

Penasihat Ahli Kapolri Komjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengatakan bahwa handphone tersebut memang sengaja dibuang untuk menghilangkan jejak.

"Penyidik tiba-tiba mengatakan itu pasti sengaja dibuang, dihilangkan jejaknya. Itu dari kacamata penyidik yah untuk menghilangkan jejak-jejak dia itu," katanya.

Aryanto menegaskan bahwa hilangnya handphone Daru berkaitan dengan dugaan orang ketiga atau wanita idaman lain (WIL).

"Tapi kalau saya berpendapat karena temuan itu sangat sensiritif menyangkut pada pribadi orang itu, tentang WIL lah katanya gitu. Itu yang dia tidak mau diekspose di situ karena kalau diekspose di situ kan memalukan di sana dan lebih panjang lagi," katanya.

Penjaga kos, Siswanto mengungkap kepanikan Pita setelah kejadian 21.18 WIB itu.

Menurut Siswanto, Pita memerintahkannya untuk masuk ke dalam kamar kos Daru.

Baca juga: Dikenal Ramah, Penjaga Kos Ungkap Keseharian Diplomat Arya Daru: Kalau Gak Ditanya Diam Saja

"Saya bingung dulu kan, harus bagaimana saya orang disuruh sama yang punya (kos) gimana caranya cek di dalam ada orangnya atau tidak," katanya.

Bahkan kata Siswanto, Pita memerintahnya untuk mendobrak pintu.

Ia sudah siap menanggu kerugian bila ada kerusakan dalam tindakan tersebut.

"Dari awal sama istrinya suruh didobrak itu, suruh masuk aja 'saya siap ganti kerusakaannya'. 'Ntar dulu bu saya izin dulu sama pemilik kosnya'. 'Soalnya saya udah khawatir banget pak'," kata Siswanto menirukan percakapan dengan Meta Ayu Puspitantri.

Baca juga: Beda Sikap Diplomat Arya Daru ke Teman Kerja di Kemenlu dengan Tetangga Kos, Tidak Supel Lagi

Pita diketahui menghubungi Siswanto mulai dari pukul 22.40 WIB, lalu 00.48 WIB dan 05.27 WIB.

"Dari 00.30 nelepon dua kali. Jam 5 sekali, nelepon terus dia, khawatir dia," katanya.

Ketika mengecek Siswanto menemukan hal aneh yang tidak biasa terjadi.

"Gimana caranya kamu bisa masuk cek di dalam ada orangnya apa tidak. Soalnya di antara dua saya waktu itu kan, antara ada orangnya atau tidak. Soalnya kalau ada orang pasti nyala lampu di dalam. Kebiasaan nyala. Malam itu gelap makanya saya bingung. Mati semua, gelap. Oh gelap. Saya sambil nelepon sama ibu Daru," kata Siswanto.

Sampai kemudian ada tetangga penghuni 106 yang datang menanyakan pada Siswanto.

"Bingung saya gimana ini yah, ketuk-ketuk gak ada suara, sedangkan ibunya nelepon saya terus kan. Lagi bingung penghuni 106 tanya 'ada apa mas Sis kayak orang bingung'. 'Saya disuruh istrinya 105 dari semalam suruh ngecek ngetuk-ngetuk gak ada suara'. 'Lampunya nyala gak ?'. 'Gelap'. 'Wah kalau gelap berarti antara ada dan tiada dong'," kata Siswanto.(*)

Berikut pergerakan Arya Daru Pangayunan dari Senin 7 Juli 2025 sampai 8 Juli 2025 :

07.03 WIB : Berangkat kerja

07.20 WIB : Sampai Gedung Kemenlu

07.30 WIB : Duduk di meja kantor

17.52 - 18.07 WIB : Berada d Grand Indonesia bersama Vara dan Dion.

21.39 WIB : Sampai di Gedung Kemenli

21.43 WIB : Naik ke rooftop Kemenlu

23.09 WIB : Turun dari rooftop

23.23 WIB : Berada di area kos

07.39 WIB : Ditemukan tewas dengan lakban kuning.

Sering Keluar Malam

Siswanto yang sudah 1,5 tahun menjadi penjaga kos, belum pernah melihat wanita lain masuk ke kamar 105 yang dihuni Daru

"Saya belum pernah lihat," katanya.

 

Namun jelang akhir hayatnya, kata Siswanto, Daru memang kerap melakukan hal tak biasa.

Menurutnya sepulang kerja dari Gedung Kemenlu di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Daru sering pergi lagi.

"Pak Daru sering keluar malam," katanya.

Jadi setelah sampai kos, menurut Siswanto, Daru kembali pergi.

"Kalau pulang kerja malamnya keluar lagi. Ya akhir-akhir ini," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved