Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Diplomat Muda Tewas

Adu Analisa Pakar IT dan Jenderal Bintang 3 Soal Arya Daru Naik ke Rooftop, Ketakutan atau Janjian ?

Hasil analisa seorang purnawirawan polisi jenderal bintang tiga pun berbeda dengan hasil analisa pakar IT.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas TV
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Foto Pakar IT Abimanyu dan Eks Wakapolri serta foto almarhum Arya Daru Pangayunan dalam tangkapan layar Rabu (6/8/2025). Hasil analisa seorang purnawirawan polisi jenderal bintang tiga pun berbeda dengan hasil analisa pakar IT. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan sementara ini masih menyisakan pertanyaan.

Khususnya jawaban sebenarnya terkait apakah almarhum ini dibunuh atau bunuh diri setelah korban ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kosannya di Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 lalu.

Sebab Polda Metro Jaya hanya menyimpulkan belum ditemukan tindak pidana di kasus kematian diplomat muda ini.

Hasil analisa seorang purnawirawan polisi jenderal bintang tiga pun berbeda dengan hasil analisa pakar IT.

Seperti saat gelagat aneh Arya Daru yang lari masuk ke gedung Kemenlu sambil membawa tas kemudian naik ke rooftop lantai 12 di malam sebelum korban ditemukan tewas.

Menurut hasil analisa Eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno, Arya Daru di malam itu seperti sedang ketakutan dan dibuntuti seseorang.

"Dia mungkin merasakan, mungkin di HP itu ada ancaman," kata Oegroseno dikutip dari Youtube Kompas TV, Rabu (6/8/2025).

Namun sayang, handphone Arya Daru ini hilang dan masih belum ditemukan oleh pihak kepolisian.

Sehingga dalam dugaan ini, ada kemungkinan handphone Arya Daru sengaja dibuang sebelum dia masuk ke Gedung Kemenlu.

Baca juga: Perilaku Aneh Diplomat Arya Daru Usai Salah Kirim Chat, Bikin Istri Curiga Sampai Minta Dobrak Pintu

Oegroseno curiga gelagat Arya Daru saat di rooftop itu bukan karena ingin loncat lewat pembatas, tapi ingin melihat-lihat ke bawah.

"Melihat rekaman CCTV di rooftop ya, mungkin dia lihat ke bawah dan sebagainya," kata Oegroseno.

"Ya kita bisa menganalisa kemungkinan dia merasa tidak aman atau tidak nyaman. Dia hanya ngetes, masih ada gak yang membuntutin dia," ungkapnya.

Berbeda dengan Oegroseno, Pakar IT dan Telematika, Abimanyu Wachjoewidajat memberikan hasil analisa yang berbeda.

Dia tidak curiga terkait Arya Daru lari saat mau masuk ke Gedung Kemenlu, karena menurutnya bisa saja hal itu terjadi karena hujan gerimis. 

Kemudian gelagat Arya Daru saat berada di rooftop, dia juga ragu bahwa almarhum malam itu hendak loncat dari atas gedung.

Baca juga: Motif Vara Temani Arya Daru di Mal Tengah Malam, Ada Hubungannya dengan Rencana Diplomat ke Bandara?

"Kegiatan yang bersangkutan (di rooftop) hanya untuk melihat ke bawah, ini gak ada kegiatan untuk ibaratnya apakah di situ dia ada upaya mau bunuh diri," kata Abimanyu.

Jika saat itu almarhum hendak loncat dari atas gedung, kata dia, almarhum pasti gemetar.

Namun melihat CCTV, Arya Daru malah berjalan santai di rooftop tersebut kemudian melihat ke bawah gedung.

"Kalau mau bunuh diri dari sininya pasti sudah akan gemeter. Orang akan mengakhiri nyawanya pada saat itu gemeteran pasti, gak cuma jalan santai kemudian hanya melongo," kata Abimanyu.

Kemudian dari hasil analisa tujuan dia ke rooftop, kata Abimanyu, dia curiga bahwa almarhum malam itu sudah janjian.

Janjian terkait barang-barang yang dia bawa ke rooftop tersebut.

"Dia ke atas membawa tas, turun tidak membawa tas, apa kelupaan ?. Sesuatu yang sangat dibawa gak mungkin jadinya lupa, atau kah ada niatan untuk diberikan kepada seseorang," ungkap Abimanyu.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved