Curhat Prada Lucky Namo Sebelum Tewas Disiksa Senior, Video Call Ibunya: Tolong Saya Dicambuk Dansi
Prada Lucky Chepril Saputra Namo rupanya sempat curhat pada ibunya, Epi Seprina Mirpey sebelum tewas usai disiksa seniornya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Prada Lucky Chepril Saputra Namo rupanya sempat curhat pada ibunya, Epi Seprina Mirpey sebelum tewas usai disiksa seniornya.
Menurut cerita almarhum, ia bukan hanya disiksa senior, tapi juga oleh atasannya.
Saat itu Prada Lucky Namo sedang berada di rumah ibu angkatnya usai kabur dari satuannya.
Saat video call dengan ibunya, kondisi Prada Lucky Namo sudah babak belur.
Prada Lucky Chepril Saputra Namo merupakan anggota TNI dari Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere ( Yonif TP/834/WM ).
Ia menghembuskan napas terakhir pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 Wita, di ICU RSUD Aeramo.
Menurut cerita Epi Seprina, anaknya itu mendadak tidak bisa dihubungi.
Kemudian HP milik Prada Lucky Namo pun dipegang oleh Komandan Satuan (Dansi), sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya.
Setelah berulang kali menghubungi putranya, Epi akhirnya bisa berkomunikasi melalui telepon suara.
Saat itu menurut Epi, suara anaknya sudah berubah.
Di samping Dansi-nya, Prada Lucky mengaku dalam kondisi baik-baik saja.
Namun setelah itu ia tak bisa menghubungi anaknya lagi, bahkan ibu angkatnya juga tidak diizinkan bertemu dengan Prada Lucky Namo.
"Itu saya yang komunikasi pertama, setelah itu saya cuma komunikasi sama mamah angkatnya. Mama angkatnya juga pikiran, dia bilang mama kami ini rindu dengan Lucky, kami di Batalyon tidak bisa bertemu juga, kami lihat dari jauh saja, kami titip obat di penjagaan," kata Epi dikutip dari video yang beredar di media sosial.
Kemudian setelah itu, Epi Mirpey tiba-tiba mendapat video call dari ibu angkat Prada Lucky Namo.
Rupanya saat itu Prada Lucky sedang kabur ke rumah ibu angkatnya itu.
"Jujur dia, datang ke mama angkatnya itu dengan luka di sekujur tubuh semua. Jadi mama angkatnya sempat kompres dia, kasih minyak. Habis itu mama angkatnya telepon video call," jelas Epi lagi.
Melalui video call terakhirnya itu, Lucky menceritakan apa yang ia alami sehingga babak belur.
Lucky pun mengaku dipukuli oleh atasannya.
"Lucky kasih tahu, mama saya dipukul, dicambuk sama Bamak (Batalyon Markas), sama Dasi (Komandan Satuan) Intel. Ngomongnya begitu Lucky sama saya, dia punya badan ancur semua," tutur Epi Mirpey.
"Dia bilang mama tolong, mama," kata Epi menirukan ucapan putranya.
Saat pelarian anaknya itu, kata Epi, Dansi yang kerap berkomunikasi dengannya tiba-tiba menelepon.
"Mereka telepon saya, Lucky harus kembali, kembali ke Batalyon," ucap Epi.
Tak lama setelah itu, kata dia, Prada Lucky Namo pun dijemput kembali oleh satuannya.
Rupanya usai dijemput, almarhum kembali mendapat penyiksaan dari para seniornya.
"Dia masih diobati mama angkatnya, mereka datang jemput lagi. Tuhan itu yang saya menyesal. Mereka jemput, mungkin mereka tambah aniaya lagi di sana. Dia tambah parah," tuturnya.
Berdasarkan laporan yang ditujukan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, pemukulan terjadi akibat dari adanya penyimpangan seks (LGBT) yang dilakukan oleh Prada Lucky Chepril Saputra Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan.
Lucky kemudian menjalani pemeriksaan oleh Staf-1/Intel pada Minggu (27/7/2025).
Diduga saat itulah Prada Lucky Namo mengalami pemukulan dan cambuk, hingga akhirnya kabur ke rumah ibu angkatnya, pada Senin pagi.
Kemudian Danki A memerintahkan para organik Kipan A melaksanakan pencarian di sekitar wilayah Pelabuhan, arah Kota dan beberapa tempat yang pernah didatangi oleh Prada Lucky Namo.
Sekira pukul 10.45 Wita, Prada Lucky Namo ditemukan di rumah salah satu warga atas nama, Iren yang merupakan ibu asuhnya.
Setelah itu Prada Lucky Namo dibawa kembali ke Marshalling Area oleh Sertu Thomas Desambris Awi, Sertu Daniel, Serda Lalu Parisi S. Ramdani dan Pratu Fransisco Tagi Amir.
Selanjutnya, sekira pukul 11.05 Wita, bertempat di kantor Staf-1/Intel dilaksanakan pemeriksaan kembali terhadap Prada Lucky Namo.
Saat itu datang beberapa orang senior-senior dari Prada Lucky Namo dengan membawa selang dan memukul Prada Lucky Namo secara bergantian.
Setelah itu Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan ditempatkan di sel tahanan.
Di sanalah, keduanya kembali mendapat penyiksaan oleh empat seniornya.
Mereka adalah Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja.
Keempatnya melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan menggunakan tangan kosong.
Pada Sabtu (2/8/2025), Prada Ricard Junimton Bulan demam dan Prada Lucky Namo mengalami muntah-muntah dan dibawa ke Puskesmas Kota Danga untuk melaksanakan pemeriksaan.
Setelah melaksanakan pemeriksaan Prada Ricard Junimton Bulan diijinkan untuk kembali, sedangkan untuk Prada Lucky Namo dirujuk ke RSUD Aeramo dikarenakan Hemoglobin (Hb) rendah.
Prada Lucky Namo menjalani perawatan hingga masuk ICU dan menghembuskan napas terakhir pada Rabu (6/8/2025).
Sebelumnya diberitakan, Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat mengatakan, timnya berhasil mengungkap keterlibatan empat anggota Yonif TP 834/WM Nagekeo yang melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo.
"Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu," ungkap Lettu Inf Rahmat, Kamis (7/8).
Lettu Rahmat juga menyebut keempat terduga pelaku kini sudah diamankan di Sub Denpom Ende guna menjalani proses pemeriksaan.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Terbongkar 20 Nama Anggota TNI Diduga Siksa Prada Lucky hingga Tewas, Kondisi Tubuh Korban Miris |
![]() |
---|
Kalah Pangkat dengan Perwira TNI yang Siksa Anaknya, Ayah Prada Lucky Namo: Saya Tidak Takut |
![]() |
---|
Penyebab Prada Lucky Namo Disiksa Pakai Selang Oleh 20 Senior, Ternyata Korbannya Tak Satu Orang |
![]() |
---|
Bangganya Prada Lucky Namo Lulus TNI, Kini Tewas di Tangan Senior : Mimpi Terwujud di Umur Terakhir |
![]() |
---|
Murka Ayah Prada Lucky Anggota TNI yang Tewas Dianiaya Senior : Saya Akan Kejar Pelakunya Kemanapun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.