Tampang Senior yang Pukuli Prada Lucky Namo Hingga Tewas, Pangkatnya Lebih Tinggi dari Ayah Korban
Terungkap tampang senior yang diduga meyiksa Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga meninggal dunia.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap tampang senior yang diduga meyiksa Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga meninggal dunia.
Dari 20 nama yang diduga melakukan penyiksaan pada Prada Lucky, satu di antaranya merupakan perwira berpangkat Letda atau Letnan Dua.
Terduga pelaku pemukulan itu diketahui bernama Letda Inf Thariq Singajuru.
Ia bersama 19 nama lainnya masuk dalam daftar 20 anggota TNI yang diduga memukul Prada Lucky Namo.
Letda Inf Thariq Singajuru dinarasikan memukul Prada Lucky menggunakan selang.
Tak hanya Prada Lucky Namo, satu anggota TNI lainnya, Prada Ricard Junimton Bulan juga turut jadi korban penganiayaan.
Dalam narasi yang beredar, Prada Lucky dan Prada Ricard dituduh memiliki hubungan menyimpang, atau LGBT.
Keduanya kemudian dilakukan pemeriksaan dan diduga terjadi tindak kekerasan.
Sambil mengalami luka-luka di tubuhnya, Prada Lucky Namo kemudian kabur dari satuan.
Ia sempat sembunyi di rumah ibu asuhnya, namun akhirnya ditemukan oleh atasannya.
Prada Lucky Namo kemudian dijemput dan diduga kembali mengalami penyiksaan.
Saat itu, Prada Lucky sedang menjalani pemeriksaan di Kantor Staf-1/Intel.
Tiba-tiba datang beberapa orang senior Prada Lucky Namo sambil membawa selang.
Mereka kemudian memukui Prada Lucky secara bergantian.
Setelah itu, Prada Lucky Namo kembali mengalami penyiksaan pada dini hari saat berada di dalam sel.
Prada Lucky dan Prada Ricard kembali dianiaya oleh seniornya.
Mereka adalah Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emanuel De Araojo dan Pratu Aprianto Rede Raja.
Keempatnya melakukan pemukulan terhadap Prada Lucky Namo dan Prada Ricard Junimton Bulan menggunakan tangan kosong.
Baca juga: Kalah Pangkat dengan Perwira TNI yang Siksa Anaknya, Ayah Prada Lucky Namo: Saya Tidak Takut
Pada Sabtu (2/8/8) sekira pukul 09.10 Wita, Prada Ricard Junimton Bulan demam dan Prada Lucky Namo mengalami muntah-muntah kemudian keduanya dibawa ke Puskesmas Kota Danga untuk melaksanakan pemeriksaan.
Prada Ricard diperbolehkan kembali ke satuan, sementara Prada Lucky dilarikan ke rumah sakit.
Ia sempat menjalani perawatan hingga ke ruang ICU.
Namun Prada Lucky Nemo menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 Wita setelah kedua orangtuanya datang ke rumah sakit.
Dia hanya bilang kami harus hapal nama senior, kalau tidak hapal dipukul, kalau pukul tempeleng saya masih terima. Tapi ini bukan pukul, tapi pembunuhan yang direncanakan.
Ibu Prada Lucky, Epi Seprina Mirpey meminta para terduga pelaku diberikan hukuman yang setimpal.
"Bila perlu hukum mati sekalian, nyawa bayar nyawa, anak saya sudah tidak ada. Mereka enak orangtuanya bisa terima anaknya hidup. Anak saya tidak ada," kata Epi sambil menangis.
Jika memang anaknya bersalah, kata Epi, lebih baik dipecat saja, jangan justru dibunuh.
"Terlepas dia punya salah atau masalah apapun. Kalau memang mau berhentikan dia jadi TNI, saya terima. Tapi jangan buat dia sampai begini, kehilangan nyawa," katanya lagi.
Ia pun mengaku akan terus memperjuangkan keadilan untuk anaknya.
Baca juga: Murka Ayah Prada Lucky Anggota TNI yang Tewas Dianiaya Senior : Saya Akan Kejar Pelakunya Kemanapun
"Saya seorang ibu memohon keadilan. Saya mohon keadilan buat anak saya. Saya pikir kalau ada keadilan, anak saya tenang di sana. Saya minta mereka semua dipecat, dihukum seumur hidup, dan pelaku utama dihukum mati," tandas Epi lagi.
Tampang Letda Inf Thariq Singajuru pun viral di media sosial.
Ia diduga memiliki nama lengkap Letda Inf Achmad Thariq Al Qindi Singajuru.
Letda Inf Thariq menjabat sebagai Kompi Senapan B Yonif TP 834/WM dpp.
Sementara Prada Lucky Namo diketahui merupakan anggota TNI Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere ( Yonif TP/834/WM ).
Prada Lucky merupakan anak dari anggota TNI Serma Christian Namo.
Pangkat ayah Prada Lucky Namo kalah dari terduga pelaku pemukulan menggunakan selang.
Serma atau Sersan Mayor merupakan pangkat untuk anggota TNI Bintara.
Sementara Letda merupakan pangkat untuk anggota TNI yang merupakan Perwira.
Letda Inf Thariq Singajuru diduga belum diproses hukum atas kematian Prada Lucky.
Sebab hanya empat anggota TNI berpangkat Pratu yang saat ini sudah diamankan.
Hal itu diungkap Komandan Kompi (Danki) C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat.
"Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Keempat terduga pelaku tersebut berpangkat Pratu, " ungkap Lettu Inf Rahmat, Kamis (7/8).
Lettu Rahmat juga menyebut keempat terduga pelaku kini sudah diamankan di Sub Denpom Ende guna menjalani proses pemeriksaan.
Meski kalah pangkat, namun Serma Christian Namo tak gentar membela keadilan untuk anaknya.
"Tentara main-main dengan nyawa, sampai neraka pun saya kejar," kata ayah Prada Lucky Namo.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Prada Lucky Chepril Saputra Namo
dianiaya
Serma Christian Namo
Letda Inf Thariq Singajuru
anggota TNI
Epi Seprina Mirpey
Dituduh Penyimpangan, Prada Lucky Namo Curhat ke Ibu Soal Perlakuan Senior, Kini Tewas Disiksa |
![]() |
---|
Curhat Prada Lucky Namo Sebelum Tewas Disiksa Senior, Video Call Ibunya: Tolong Saya Dicambuk Dansi |
![]() |
---|
Terbongkar 20 Nama Anggota TNI Diduga Siksa Prada Lucky hingga Tewas, Kondisi Tubuh Korban Miris |
![]() |
---|
Kalah Pangkat dengan Perwira TNI yang Siksa Anaknya, Ayah Prada Lucky Namo: Saya Tidak Takut |
![]() |
---|
Penyebab Prada Lucky Namo Disiksa Pakai Selang Oleh 20 Senior, Ternyata Korbannya Tak Satu Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.