Meriahkan HUT ke-80 RI di Bogor, CCM Hadirkan 500 Angklung dan Ajak Pengunjung Main Bersama

Pada sesi pertama, cukup banyak pengunjung yang belum memahami teknik dasar bermain angklung.

Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi hambatan sebab instruktur langsung memberikan panduan secara bertahap dan membimbing peserta hingga terbiasa memainkan setiap nada.

“Tidak ada kendala. Hanya saja banyak yang belum tahu cara bermain angklung, sehingga kami mengajarkan terlebih dahulu. Karena itu kami buat dua sesi supaya lebih banyak customer bisa ikut memeriahkan,’’ ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana edukatif bagi masyarakat sekaligus memperkenalkan kembali alat musik tradisional kepada generasi muda.

“Kami berharap masyarakat Bogor bisa lebih memperhatikan musik, seni, dan budaya tradisional serta turut berpartisipasi, khususnya bermain angklung ini yang gratis dan dapat memberikan pengalaman baru merayakan HUT RI di dalam mall,’’ tuturnya.

Antusiasme juga dirasakan oleh Sarah (16), pengunjung asal Cibinong, yang sejak awal telah tertarik mengikuti kegiatan tersebut.

Menurutnya, keberadaan ratusan angklung yang tersusun rapi di atrium sangat mencuri perhatian dan membuatnya penasaran untuk mencoba.

Ia mengaku bahagia karena bisa kembali memainkan angklung yang terakhir kali ia mainkan saat duduk di bangku sekolah dasar.

Suasana semakin meriah karena seluruh peserta bermain secara serempak mengikuti arahan dari instruktur dan MC.

Sarah menuturkan bahwa momentum ini terasa semakin spesial karena dilaksanakan pada Hari Kemerdekaan, dan dapat dinikmati secara gratis oleh seluruh pengunjung mall.

“Seru banget! Meskipun aku sudah bisa, di sini tetap diajari cara memegang angklung yang benar dan notasi dengan gerakan. MC-nya juga seru. Aku excited banget bisa main angklung lagi, apalagi di dalam mall dan bertepatan dengan HUT RI,” katanya.

Ia juga tidak merasakan kendala selama kegiatan berlangsung sebab arahan yang diberikan cukup jelas dan mudah dimengerti.

“Tidak ada, aku sangat enjoy,’’ ungkapnya.

Sarah berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus diselenggarakan karena bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga menambah pengetahuan tentang budaya tradisional Indonesia.

(Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor)