Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Deklarasi Kampung Bebas Obesitas di Kota Bogor, Dedie Rachim Sebut Pabaton Seperti Little Singapura

Dedie Rachim menyebut bahwa deklarasi yang dilakukan oleh warga Pabaton Indah ini dapat menjadikan wilayah ini sebagai little Singapore

Istimewa/Pemkot Bogor
KAMPUNG BEBAS OBESITAS -- Dedie Rachim, Wali Kota Bogor berpose bersama Kepada Dinas Kesehatan, Sri Nowo dan warga Kampung Pabaton, Bogor Tengah, Kota Bogor usai mendeklarasikan Kampung Pabaton bebas Obesitas dan Diabetes, Sabtu (23/8/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kerja keras warga Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dalam menciptakan lingkungan sehat bebas ancaman obesitas dan diabetes mendapat apresiasi dari Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

Lewat deklarasi Kampung Sehat Siaga Obesitas dan Diabetes, menjadikan Pabaton sebagai kampung pertama di Kota Bogor yang berkomitmen mencegah obesitas dan diabetes melalui gerakan pembatasan konsumsi gula, garam, dan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).

Dedie Rachim menilai bahwa inisiatif dari bawah (bottom-up) seperti ini lebih efektif dalam membangun kesadaran kolektif ketimbang kebijakan yang bersifat dari atas (top-down).

“Kalau sesuatu datang dari warga dengan inovasi dan ide-ide kreatif, tentu akan lebih mudah diimplementasikan. Yang jadi perhatian khusus adalah bahaya minuman berpemanis dalam kemasan, karena kadar gulanya tinggi dan membahayakan. Kalau tidak diperhatikan, akan sulit menyadarkan warga,” ujar Dedie Rachim di Kampung Sehat Pabaton Indah (Kasep) RW07, Jalan Pancawarna, Pabaton Indah, Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (23/8/2025).

Dedie Rachim menyebut bahwa deklarasi yang dilakukan oleh warga Pabaton Indah ini dapat menjadikan wilayah ini sebagai little Singapore from Bogor City, karena berfokus pada kebersihan dan kesehatan. 

Hal ini berdasar pada latar belakang Pabaton yang memiliki Komunitas Warga Tanpa Tembakau (KWTR), yang telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional pada tahun 2023 dan telah memenangkan lomba Bogorku Bersih. 

“Semuanya ini berasal dari kesadaran warga, mereka ingin maju, mereka ingin sehat, dan tentunya ini harus kita dukung,” ucap Dedie Rachim. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyebut bahwa prevalensi obesitas di Kota Bogor mencapai 11,7 persen atau 1 dari 9 orang, angka yang terus meningkat dari tahun sebelumnya. Karena itu, ia menilai Pabaton dapat menjadi percontohan bagi kampung lain.

“Kampung Pabaton ini menjadi yang pertama mendeklarasikan kampung sehat dengan fokus pada obesitas dan diabetes. Ke depan tentunya ini akan kami replikasi di kampung lain sebagai bagian dari gerakan Germas di Kota Bogor,” kata Retno.

Ia menambahkan bahwa kampung sehat ini merupakan bagian dari Kampung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang sudah ada di Kota Bogor, dengan fokus pada aktivitas fisik, konsumsi makanan seimbang, kurangi gula dan garam, konsumsi buah dan sayur, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Sementara itu, Ketua Forum Warga Kota Indonesia (FAKTA), Ari Subagio Wibowo, menyampaikan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh FAKTA bersama dengan masyarakat setempat. 

Ia menuturkan bahwa sebelumnya warga Pabaton telah menggagas kawasan tanpa rokok, lalu mengembangkannya menjadi gerakan siaga obesitas dan diabetes.

“Obesitas dan diabetes semakin banyak dialami anak-anak maupun orang dewasa di Kota Bogor. Karena itu, warga Pabaton berinisiatif membuat gerakan ini. Tujuannya bukan melarang, tapi membatasi dan menyadarkan masyarakat agar lebih bijak mengonsumsi gula,” jelas Ari.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved