Pakar Sampai Sebut Kasus Tewasnya Kacab Bank BUMN Mengerikan, Gegara Keterlibatan Oknum Prajurit ?
Beredar isu bahwa dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta melibatkan oknum prajurit TNI
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Beredar isu bahwa dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta melibatkan oknum prajurit TNI.
Isu ini beredar bersamaan dengan isu kecurigaan adanya aktor lain selain delapan orang yang sudah diamankan Polda Metro Jaya.
Adanya isu yang beredar ini, pihak TNI pun akhirnya buka suara.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Freddy Ardianzah menjelaskan pihaknya belum mendapatkan informasi adanya keterlibatan prajurit dalam kasus tersebut.
Termasuk informasi dari pihak Polda Metro Jaya yang menangani kasus penculikand dan pembunuhan tersebut.
“Sampai saat ini saya belum mendapat info dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit dalam kasus ini,” kata Mayjen Freddy saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025) dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Gurita Bisnis Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Asetnya Miliaran Tapi Masih Utang ke Penculik
Meski begitu, kata dia, pihaknya akan berusaha mengecek kembali.
Melakukan pengecekan kebenaran isu yang beredar terkait kematian Ilham Pradipta tersebut.
"Mohon waktu ya, akan saya update terkait permasalahan ini," kata Mayjen Freddy.
Terpisah Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri sampai menyebut bahwa kasus ini memang mengerikan.
Meskipun menurutnya ada dua penafsiran di balik kasus kematian Ilham Pradipta ini.
"Bagi saya ada tafsiran yang ganda pada peristiwa ini. Ini menurut saya merupakan peristiwa yang mengerikan sekaligus peristiwa yang mengindikasikan betapa buruknya perencanaan yang mereka punya seandainya mereka melakukan perencanaan itu," kata Reza dikutip dari Nusantara TV.
Bukan tanpa alasan, kasus ini dia sebut mengerikan karena penculikan terjadi di tempat umum.
Di lokasi penculikan pun banyak orang yang berlalu lalang.
Baca juga: Pengusaha Jambi Aktor Intelektual Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Sakit Hati Pinjaman Rp 13 M ?
"Kenapa saya katakan mengerikan?, karena ini berlangsung di tempat yang secara umum kita bisa asumsikan pasti di situ ada CCTV, pasti di situ ada orang berseliweran yang berpotensial menjadi saksi," katanya.
"Pasti di situ ada petugas sekurity, tapi kok ya bisa-bisanya mereka melakukan di tempat yang sesungguhnya tidak ideal untuk dijadikan sebagai lokasi kejahatan. Tidak ideal karena berpikir bahwa ini pasti saya ketahuan begitu," sambung Reza.
Sehingga menurutnya, kasus bisa ada dua kemungkinan, yaitu memang pembunuhan berencana atau pelaku hanya melakukan interogasi tapi malah kebablasan sampai korban meninggal.
Dilihat dari kondisi korban, kata Reza, memang bisa jadi korban sempat diinterogasi sebelum tewas.
"Tetapi sepanjang saya simak di pemberitaan, almarhum itu ditutup dengan lakban di daerah mata dan di kaki saja," kata Reza.
"Artinya lakban itu tidak digunakan di daerah misalnya mulut atau hidung yang bisa membuat maaf korban meninggal seketika," ujarnya.
"Tidak ditutupnya saluran pernapasan dan tidak ditutupnya mulut korban mengindikasikan bahwa korban diinterogasi, ditanya sedemikian rupa. Namun dalam proses interogasi yang brutal itu mungkin saja kebablasan akhirnya korban meninggal dunia," imbuh Reza.
Selain itu, Reza juga menyoroti gelagat kabur para pelaku setelah melakukan kejahatannya.
• Sudah Ditangkap Polisi, Penculik Kepala Cabang Bank BUMN Belum Terima Bayaran Penuh : Baru DP
Menurutnya itu menandakan bahwa para pelaku hanya bermodal perencanaan yang buruk.
"Bukankah setiap pelaku kejahatan sesungguhnya juga mengincar misi kedua, yaitu melarikan diri dari pertanggung jawaban pidana. Bagaimana mungkin kemudian mereka punya peluang yang besar untuk itu kalau ternyata pemilihan TKP-nya ada di situ?," ujarnya Reza.
"Empat orang yang ditangkap beberapa waktu kemudian ini juga memunculkan pertanyaan tentang seberapa jauh kematangan perencanaan yang mereka miliki," ujarnya.
Sebab ketika kejahatan dilakukan secara berkelompok semacam ini, maka untuk mempersulit atau menghambat otoritas penegakan hukum adalah berpencar sedemikian rupa.
Tapi dalam peristiwa ini ternyata para pelaku ditangkap dengan relatif saat berkelompok, baik kelompok penculiknya maupun kelompok aktor utamanya.
"Jadi sekali lagi ada dua tafsiran. Sekaligus ini merupakan peristiwa kejahatan yang mengerikan tapi sekaligus mengindikasikan betapa buruknya perencanaan yang mereka punya," ungkap Reza.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Gurita Bisnis Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Asetnya Miliaran Tapi Masih Utang ke Penculik |
![]() |
---|
Bocoran Sosok Eksekutor Pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN, Penculik Minta Perlindungan Panglima TNI |
![]() |
---|
Kebohongan Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Jebak Anak Buah: Suruh Antar Korban Pulang |
![]() |
---|
Terkuak Perintah Pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN Bikin Penculik Panik, Ilham Tewas Tak Disengaja? |
![]() |
---|
Pertanyaan Besar Pasca Tewasnya Kepala Cabang Bank BUMN, Keluarga: Orangnya Humble |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.