TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Walikota Bandung, Ridwan Kamil memposting sebuah foto dirinya pada zaman dahulu di aku facebook-nya.
Alhasil, postingan foto tersebut mengundang ribuan komentar dari netizen.
Foto jadul dan masa kini Kang Emil ini sudah 68 ribu like dan sekitar 5.600 komentar.
Kang Emil menuliskan caption foto saat mudanya tersebut.
"Dahulu, jaman romusha, saya teh cungkring hideung. Si cinta ge pasti menjerit kabur liat saya kala itu. Tapi seiring waktu, lelaki mah akan berubah penampilannya jadi lebih baik dan dengan kerja keras hidupnya akan menjadi lebih sukses. *Jadi ayo semangat untuk para jejaka begang cungkring goreng patut riweuh duit euweuh. Lelaki mah gak perlu ganteng, yang penting punya karakter dan determinasi." tulis Kang Emil
Beragam komentar terdapat di dinding komentar orang nomor 1 Kota Bandung tersbut.
Diantaranya akun bernama Dessi Echii Endriani yang menuliskan komentar "Ngefans bgt iihh sm kang emil...kekinian sykaleeeehh...
Semoga bisa maju jd gubernur jawa barat ya kang.atau sekalian jadi presidenlah...hidup lee min ho..*loh
Hahaha."
"Gak usah cari tampan tapi cari mapan, lelaki mapan lama lama akan tampan juga #halahhhh," tulis Fiet Thea.
"Jadi saya tau mengapa bapak begitu memperjuangkan para jomblo , itu buah dari pengalaman masa lalu" sahut akun Aditya Nasution
Ada juga komentar akun Desta Aja yang menuliskan "Hahhaha Gusti akang..goreng pisan..klw ketemu saya jaman dahulu jg saya teu bogoh da..."
Dok. Pribadi/Facebook
Posting Romantis Ultah Pernikahan
Sebelumnya Ridwan Kamil memposting kompilasi foto mesranya dengan sang istri, Atalia Praratya ke akun Facebook miliknya.
Postingan pada Senin (7/12/2015) siang itu terkait peringatan hari ulang tahun pernikahan pasangan ini pada 7 Desember.
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya menikah pada 7 Desember 1996, 19 tahun silam dan saat ini dikaruniai dua orang anak.
"Hari ini 19 tahun lalu di 7 Desember 1996, saya menikahi si cinta @ataliapr . That day I made a sacred promise to protect her forever. Doakan kami langgeng sampai akhir hayat. *Jgn pada baper yes"
Instagram
Ridwan Kamil mengirim posting romantis ke akun Instagram Atalia pada saat sang istri berulangtahun, 20 November 2015
Hanya dalam waktu dua jam posting foto peringatan pernikahan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya ini mendapat 47.501 Likes, 886 Shares dan lebih dari 2.500 comments dari Facebooker.
"Selamat ya Pak semoga berkah kehidupannya. Tapi tolong bantuannya pak untuk di buatkan applikasi #JOLine (Jodoh Online) yg dapat mengetahui letak jodoh saya dengan GPS. Saya lelah menunggu jodoh saya tak kunjung datang. dengan adanya #JOLine (Jodoh Online) tersebut, saya bisa langsung samperin aja jodoh saya. Mohon bantuannya pak, terima kasih," tulis pemilik akun Sherli Desti Pratiwi dengan nada kocak.
Netizen Dessy Darmayanti yang kebetulan sedang merayakan ulang tahun pada hari ini menyampaikan ucapan selamat atas langgengnya Ridwan-Atalia.
"Semoga rumah tangganya selalu diberi keselamatan, kebahagiaan & keberkahan dunia dan akhirat. Aamiin Allahumma Aamiin. ciee...hari ini kang emil & teh lia lagi anniversary-an, saya lagi birthday-an pak, doain saya juga dunk pak" tulis Dessy Darmayanti.
"Mantap kang, semoga langgeng sampai akhir hayat dan anak akang bisa ikut jejak ayah dan emaknya," kata Facebooker, Muhammad Yasir Fadil.
Kemesraan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya bisa dilihat pada foto-foto yang mereka unggah di akun sosial media masing-masing.
Kisah perjumpaan Ridwan Kamil dengan Atalia pernah ia sampaikan pada Tabloid Nova, Oktober 2014 silam.
Berikut kutipannya:
Jika ada yang bertanya kepada saya, "Apakah Bapak percaya dengan cinta pada pandangan pertama?" Saya pasti akan menjawab percaya.
Kenapa? Karena saya mengalami itu saat bertemu dengan istri saya.
Pertemuan pertama kali dengan wanita cantik bernama Atalia Praratya ini berawal dari ketidaksengajaan di sebuah pameran pada tahun 1994 di kota Bandung.
Saat itu, saya berencana untuk pulang. Namun, tiba-tiba saja saya ingin ke toilet.
Maka, berbaliklah saya ke dalam untuk mencari toilet.
Setelah keluar dari situ, saya melihat sosok wanita cantik ini berjalan.
Jujur saja langsung membuat saya terpesona.
Untuk sepersekian detik saya sempat terkesima dan ingin rasanya mengeluarkan jurus-jurus pendekatan.
Facebook
Foto Atalia Praratya dan Ridwan Kamil ketika menghadiri perayaan pernikahan anak Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar. Di kaun Facebook miliknya, Ridwan menyebut dandanan ala James Bond ini sebagai busana Spectre Syariah: Agent 022 ti Bandung
Saya pun mencoba untuk berkenalan dengannya melalui cara berjualan produk.
Sejak lulus arsitek, saya suka membuat animasi dan kebetulan dia sedang magang di sebuah perusahaan properti.
Jadilah saya menjual animasi untuk perusahaannya dan meminta waktu bertemu.
Ibarat sambil menyelam minum air, sambil jualan saya juga memberikan sinyal padanya kalau saya mau lebih dekat lagi dengannya.
Gayung pun bersambut. Dia menerima kehadiran saya.
Facebook
Foto Ridwan Kamil dan Atalia Praratya di cover foto Facebook Ridwan Kamil
Satu tahun pacaran, saya memberanikan diri untuk melamarnya.
Terus terang menikah muda merupakan salah satu kenekatan dalam hidup saya.
Waktu itu, umur saya baru menginjak 25 tahun dan istri saya baru 23 tahun.
Padahal niat awal sejak lulus kuliah, saya ingin mapan dulu dalam hidup dan melanjutkan S2.
Tapi takdir hidup saya harus berkata lain.
Kenekatan saya ini sebenarnya muncul karena mengingat saingan saya banyak sekali.
Lebih dari 30 orang mendekati dia untuk menjadi pujaan hatinya.
Saya tahu semuanya karena tidak sengaja membaca diary-nya.
"Ya Allah, ternyata yang suka banyak sekali. Ha ha ha," pikir saya saat itu. Namun tidak ada kata menyerah dalam kamus saya.
Pada saat semua saingan mendekatinya, saya malah mendekati ibundanya.
Lagi-lagi, takdir berpihak kepada saya.
Ternyata sang ibunda bercita-cita untuk punya menantu seorang arsitek.
Pas, kan? Ya, itulah prosesnya.
Sebenarnya kalau mau dipikir-pikir, untuk modal nikah saja saya tidak ada.
Di saat butuh uang, Allah begitu baik dan kasih saya rezeki melalui seseorang yang mau mendesain hotel.
Dari situ pula modal saya untuk menikah.
Orang tua saya pun merestui hubungan kami, meski saya sempat terganjal restu adik yang menganggap saya terlalu cepat menikah dan melangkahi kakak saya.
Namanya jodoh, ya, semua tetap berjalan sebagaimana adanya.
Kami pun akhirnya menikah di Bandung pada 7 Desember 1996.
Alhamdulillah, saya bahagia sekali bisa menikah dengannya.
Mungkin kalau dulu saya tidak kembali mencari toilet, saya enggak akan berjodoh dengannya.
Dan kalau mau diingat lagi sebenarnya saya dan istri pernah sama-sama menempuh pendidikan di SMPN 2 Bandung, tapi kami baru bertemu jauh setelah lulus SMP.
Ya, jodoh memang tidak bisa diduga. (*)