Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Sejumlah sopir angkot tak setuju dengan adanya kebijakan rerouting angkot yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Menurut salah seorang sopir angkot 01, Hadi (45) direroutingnya beberapa trayek angkot akan membuat pendapatan per harinya menurun.
Sebab, pasca diubahnya maupun ditambahnya rute angkot 01, 02, dan 03 akan meningkatkan persaingan antar sopir angkot di jalan dalam mencari penumpang.
"Yang tadinya di Ciawi hanya ada 01, sekarang 02 dan 03 juga naik ke aerah atas, sebelumnya kan 02 hanya sampai Sukasari dan 03 sampai Terminal Baranangsiang, jadi pasti bakal ramai angkot nanti di Ciawi," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (16/5/2017).
Belum lagi, kata dia, tujuan akhir angkot 01 yang dibawanya kini bukan lagi di Terminal Baranangsiang, melainkan di Terminal Bubulak.
"Jadi makin jauh, kalau penumpangnya banyak sih gapapa, tapi kalau malah sebaliknya gimana, apa lagi sekarang ada tiga trayek angkot yang jurusannya sama dari Ciawi ke Bubulak," katanya.
Selain itu, dia pun menilai bahwa, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dinilai belum siap untuk mererouting angkot di Kota Bogor.
Sebab, dalam uji coba rerouting angkot yang telah diberlakukan mulai hari ini, pihak Dinas Perhubungan (Dishub) belum menentukan tarif tetap.
Baca: Rute Baru Diberlakukan, Petugas Dishub Lakukan Ini Di Dalam Angkot
"Kita jadi bingung ngasih tarif berapa nanti ke penumpang," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, belum diubahnya rute angkot pada izin trayek angkot dikhawatirkan akan terjadi gesekan antar sopir angkot di lapangan.
"Ya ini di buku trayek jurusannya masih yang lama, kalau udah diubah kan nanti kedepannya enak, misal ada sopir angkot trayek lain bertanya-tanya kita ada bukti," tuturnya.
Dia pun menambahkan, seharusnya sebelum dilakukan uji coba, segala sesuatu yang berkaitan dengan rerouting harus sudah dipersiapkan dengan matang.
"Ya walau uji coba juga harusnya tarif udah ditetapkan, kan kedepannyabuji coba ini bakal dilanjutkan juga seperti jalur Sistem Satu Arah (SSA)," pungkasnya.(*)