Nomor Panti Asuhan di Kotak Manusia Silver Ditelepon Satpol PP, Hasilnya Menggeramkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manusia Silver terjaring razia Satpol PP Kota Bogor

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kotak amal beralamat sebauh panti asuhan yang dibawa manusia silver di Kota Bogor disebut hanya sebagai kedok.

Menurut Kasi Pemberdayaan PPNS, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, Khairil, kotak yang biasa dibawa para manusia silver itu merupakan modus penipuan sumbangan yang dilakukan untuk kepentingan diri sendiri.

Maka, tak ayal Satpol PP Kota Bogor sering kali melakukan penertiban para penyandang PMKS yang menjadi manusia silver itu.

Menurut khairil, manusia silver kerap mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum (Tantibum).

Misalnya saja mengganggu kenyamanan pengendara saat berlalu lintas, membuat masyarakat risih, dan lain-lain.

"Kalau memang pada kenyataannya mengganggu tantibum ya pasti kita tertibkan, karena itu menjadi tugas dan kewajiban kami," ungkap Khairil kepada TribunnewsBogor.com, Senin (3/7/2017).

Selama satu bulan terakhir ini, Khairil menyebut bahwa pihaknya berhasil mengamankan dua manusia silver yang tengah beraksi meminta sumbangan kepada masyarakat.

Dari dua manusia silver itu, pihaknya telah membuktikan bahwa kotak sumbangan untuk panti asuhan itu memang tidaklah benar melainkan hanya sekedar mengelabui masyakarat.

"Ketika diinterogasi mereka manusia silver tidak bisa menyebutkan dimana letak panti asuhan yang dimaksud, yayasannya belum jelas, dan saat dihubungi nomor telepon yang tertera pada kertas di kotak sumbangan tidak terhubung, jadi memang untuk kepentingan sendiri," jelasnya.

Petugas Satpol PP Kota Bogor menginterograqsi manusia silver di pos Satpol PP Balaikota Bogor (TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Tak hanya itu, salah satu manusia silver yang ditertibkan juga ternyata tengah dalam keadaan mabuk saat melancarkan aksinya di persimpangan jalan.

"Iya kan jadi sangat rawan adanya tindakan yang mengarah kepada kejahatan, saat diinterogasi pun tidak bisa memberikan keterangan yang jelas, diajak ngomong ga nyambung," katanya.

Sayangnya, setelah beberapa kali melakukan penertiban, masih ada saja manusia silver yang berkeliaran di Kota Bogor terutama di pusat kota.

"Iya kita hanya memiliki kewenangan untuk menertibkan saja, selebihnya tugas Dinas Sosial (Dinsos) untuk membinannya, sejauh ini tapi sudah mulai berkurang, mereka beroperasi secara diam-diam atau mengumpat," ujarnya.

Kendati demikian pihaknya telah berencana untuk menertibkan para manusia silver yang biasa ditemui di persimpangan jalan hingga akar-akarnya.

"Jadi mereka itu mempunyai jaringan sendiri, kalau tidak dibersihkan sampai akarnya ya sulit untuk menghilangkannya, bertahap menuju ke arah sana, untuk sekarang kami masih memberikan shock therapy agar mereka kapok," tutupnya.

Berita Terkini