TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga Desa Mislak Kecamatan Jebus Heboh saat menemukan satu unit motor KLX berada di rawa-rawa.
Keterkejutan warga bertambah lantaran tidak jauh dari penemuan motor tersebut, juga ditemukan tengkorak manusia, Minggu (27/5/2018).
Motor serta tengkorak manusia itu pertama kali ditemukan oleh Yanuar (40) petugas PLN yang hendak memasang tiang penghubung kabel di Desa Mislak.
Bersama warga Yanuar melakukan pembersihan, saat melakukan pembersihan sekitar dua meter mereka menemukan tengkorak manusia.
"Ketika hendak memasang tiang PLN tiba-tiba nemu motor, saya kaget ngak ada orangnya dan langsung melaporkannya ke warga sekitar," ungkap Yanuar kepada awak media, Minggu (27/5)
Baca: Begini Tanggapan Presiden Jokowi Terkait Video Viral Remaja yang Ancam Dirinya, Hati-hati
Baca: Pamitan Mau Kerja Ngecat Rumah Warga, Suin Tewas Terkena Ledakan Saat Bertamu di Rumah Sahabat
Identitas Tengkorak Terungkap
Terpisah Kapolsek Jebus Kompol Alam Bawono Seizin Kapolres Bangka Barat membenarkan kejadian penemuan tangkorak manusia di wilayahnya.
Korban merupakan Rendi Purwanto (24) Bin Dede Ganda (Alm) Warga Desa Jebus Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka Barat.
Dia pergi meninggalkan rumah sejak 28 April 2018 dan belum kembali ke rumahnya hingga ditemukan menjadi tengkorak.
"Setelah pihak keluarga diberitahu penemuan tengkorak tersebut, pihak keluarga langsung melihat ke TKP dan melihat bahwa baju di kenakan almarhum adalah baju terakhir kali dia pergi dari rumah sejak tanggal 28 April 2018 lalu," ungkap Kapolsek
Dia melanjutkan, setelah penemuan itu tengkorak korban langsung dibawa ke kediaman orang tuanya. Sementara motor Kawasaki KLX sementara diamankan di Kantor Desa Jebus.
"Memang benar korban ini meninggalkan rumah sejak tanggal 28 April 2018 dan belum kembali ke rumahnya," tambah Kapolsek (*)
(Sumber artikel Heboh, Petugas PLN Temukan Satu Unit Motor dan Tengkorak Manusia)
Guru Spiritual Bunuh Selingkuhan
Penemuan jasad wanita di area pemakaman di Desa Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri pada Kamis (17/5/2018) membuat geger warga.
Pasalnya, jasad tersebut diketahui warga dengan kondisi dikubur, namun kakinya masih menyembul ke permukaan.
Belakangan diketahui kalau jasad wanita itu bernama Sunarti (39).
Sunarti dibunuh oleh tetangganya sendiri, Nur Kholik (43) yang terlibat ikatan asmara dengannya.
Padahal, Nur Kholik dipercaya oleh suami Sunarti untuk memata-matainya yang dicurigai selingkuh.
Sunarti pun dihabisi di dalam mobil dengan cara dicekik.
Berikut 7 fakta soal kematian Sunarti yang tewas di tangan selingkuhannya, dikutip dari Tribun Jatim.
Baca: Wanita yang Ngaku Dihamili Pilot Nonaktif OGT Ternyata Pernah Dipaksa Aborsi, Chatnya Bikin Geram!
1. Janjian Cari Hotel
Sunarti dan Nur Kholik yang rumahnya bertetangga di Perumahan Taman Wisata Tropodo Sidoarjo sebelumnya janjian berkencan.
Kedua insan itu kemudian bertemu di depan SDN Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.
Selanjutnya pelaku dan korban naik satu mobil milik korban Nissan X Trail warna hitam nopol L 1793 BL.
Keduanya juga sempat keliling mencari hotel di Kota Kediri untuk berkencan.
Malahan sempat masuk ke salah satu hotel, namun saat hendak turun kemudian balik lagi dengan alasan mencari makan.
Baca: Ibunda Pangeran Harry, Putri Diana Hadir di Pernikahan Anak Bungsunya, Berikut 5 Buktinya!
2. Marah Dituding Gak Bisa Memuaskan
keduanya pun terlibat pertengkaran saat usaha mencari kamah hotel.
Korban menuding pelaku yang tidak segera mencari kamar hotel tak akan mampu memuaskan keinginan biologisnya
Pelaku semakin tersinggung saat korban juga menyinggung masalah keluarganya.
Baca: Kakak Kandung Adara Ungkap Perlakuan Acid Pada Adiknya Semasa Hidup: Pantas Dia Jatuh Cinta Padamu
3. Anaknya Diancam Dipelet
Kemarahan pelaku semakin memuncak ketika korban mengancam akan melakukan guna-guna terhadap anak korban.
"Korban mengancam akan memelet (guna-guna) anak saya untuk memuaskan korban. Itu yang membuat saya jengkel," ungkap Nur Kholik.
Baca: Wanita Banyumas Tewas Diserang King Kobra, Panji Petualang Bagikan Tips Agar Ular Tak Masuk Rumah
4. Ternyata Guru Spiritual
Nur Kholik sendiri mengaku terlibat perselingkuhan dengan korban masih belum begitu lama.
Awalnya pria yang dipercaya keluarga korban sebagai penasihat spiritual itu diminta suami korban yang berprofesi sebagai kontraktor untuk memonitor gerak gerik korban.
"Suami korban curiga istrinya telah selingkuh sehingga meminta saya untuk mengawasi," ungkapnya.
Namun karena sering bertemu dan saling curhat, keduanya malah terlibat perselingkuhan.
Pelaku mengaku sudah beberapa kali berkencan bersama korban.
"Korban juga pernah bercerita kalau tidak puas dengan suaminya," ujarnya.
Keesokan harinya setelah menghabisi korban, Nur Kholik sempat memberitahu suaminya dengan bahasa isyarat.
"Saya sudah menghilangkan istri sampean. Istri sampean sudah minggat, saya tidak bisa mengembalikan lagi," jelasnya.
Baca: Cerita Soeharto Digebuk Kepalanya Oleh Demonstran, Sri Bintang Pamungkas Sampai Kena Imbasnya
5. Dibunuh di Mobil
korban kemudian mencekik dengan cara dipiting lehernya dengan tangan kiri saat berada di dalam mobil.
Upaya itu dilakukan dua kali karena saat dicekik pertama korban masih bergerak dan sempat menendang pintu mobil.
Usai yakin korban sudah tewas, pelaku akhirnya berkeliling untuk mencari lokasi yang tepat untuk menguburkan jasad korban.
Ide menguburkan jasad korban muncul secara spontan.
Baca: Hari Ulang Tahun Antar Mendiang Istri ke Peristirahatan Terakhir, Begini Potret Sendu Rasyid Rajasa
6. Dikubur Tapi Kakinya Nyembul
Sebelum mengubur, pelaku sempat melakukan survei ke lokasi makam.
Namun karena menjelang Ramadan areal makam masih ramai didatangi warga yang hendak nyekar.
Pemakaman korban kemudian dilakukan tengah malam usai salat tarawih.
"Saya mulai mengubur sekitar pukul 23.00 hingga tengah malam," ujarnya.
Pelaku menggali makam setelah meminjam cangkul milik kerabatnya seorang diri di tengah kegelapan malam.
"Saya sendirian menggali makam dalam kondisi gelap tanpa penerangan. Kemudian mayatnya saya turunkan dari mobil dan saya seret ke lokasi pemakaman," ungkapnya.
7. Jasad Diseret
Nur Kholik terpaksa menyeret mayat korban karena tidak kuat mengangkat mayat korban yang posturnya pendek gemuk.
Karena suasana gelap dan mengubur secara tergesa-gesa, Nur Kholik mengaku tidak begitu memperhatikan kaki korban yang masih menyembul di atas makam.
Apalagi makam hanya digali sekitar setengah meter berlokasi di atas makam lama.
Usai mengubur, di atas pusaranya juga ditaburi kembang yang diambil dari lokasi makam lainnya.
Pelaku juga sempat kembali ke pemakaman keesokan paginya sehari setelah dirinya mengubur jasad korban.