TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Harry Moekti meninggal dunia pada Minggu (24/6/2018) malam di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi sekitar pukul 20.49 WIB.
Sang mantan rocker era 1990-an ini dikabarkan terkena serangan jantung di Hotel The Edge, Jalan Baros, Kota Cimahi.
Serangan jantung ini terjadi ketika dirinya hendak mengisi tausiyah.
Pria berusia 61 tahun ini kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Dustira yang berada tak jauh dari hotel.
Namun sayangnya dokter menyatakan Harry Moekti telah meninggal dunia.
Jenazah Harry Moekti lalu dibawa di rumah duka, di Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Cimahi untuk dimandikan dan dishalatkan.
Baca: Harry Moekti Pernah Berandai Wafat Di Usia Rasulullah, Ini Pesan Terakhirnya Saat Terbaring di RS
Sesuai rencana yang dijadwalkan, jenazah dimakamkan di Bogor pada hari ini, Senin (25/6/2018).
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Harry Moekti pernah menyampaikan beberapa pesan terakhir kepada anak dan keluarganya.
Berikut beberapa pesan terkahir tersebut yang dihimpun dari TribunnewsBogor.com dan Tribun Jabar:
1. Meminta sang anak pertama untuk jadi kepala keluarga menggantikannya
Fakih Zulfikar, putra pertama Harry Moekti tak mampu membendung air mata ketika menceritakan pesan terakhir dari sang ayah.
Fakih yang kini sudah berkeluarga dan tinggal bersama istri serta anaknya, masih ingat betul ketika Harry Moekti tiba-tiba saja memeluknya.
Baca: Keinginan Harry Moekti Dimakamkan di Bogor Sudah Lama, Istri Almarhum: Semoga Husnul Khotimah
Menurutnya, selama beberapa waktu belakangan ia amat jarang bertemu dengan ayahnya karena kesibukan masing-masing.
Fakih bercerita, ketika itu ia dipeluk oleh Harry Moekti dan disuruh pulang untuk menemui ibunya, Ummi Aulia.
"Saya dipeluk, pulang sana, temui ibumu, minta maaf pada ibumu. 'Kalau Abi udah gak ada, kamu jadi kepala keluarga, buat menggantikan Abi', adek-adek saya, ibu saya," kata Fakih kepada wartawan TribunnewsBogor.com sambil berurai air mata.
2. Lanjutkan dakwah
Pesan terakhir ini disampaikan almarhum kepada sang adik tercinta, Chandra Moekti.
"Pesan terakhirnya teruskan dakwah," ujar adik kandung Harry Moekti, Chandra Moekti saat ditemui wartawan Tribun Jabar di rumah duka, Minggu (24/6/2018).
Baca: Kronologi Meninggalnya Harry Moekti, Tiba-tiba Jatuh Dari Kursi Hingga Remote Terpental
3. Tak ingin ditutupi kain samping, melainkan bendera bertuliskan kalimat syahadat
Sebelum meninggal, Harry Moekti bahkan mengungkapakn keinginan yang menurut pihak keluarga sedikit ganjil.
Pasalnya, almarhum sudah meminta agar jenazahnya tak ditutupi oleh kain samping.
Ia bahkan melarang keluarganya untuk melakukan hal tersebut.
Baca: Ngefans Sejak Belasan Tahun, Begini Perasaan Abdul Somad Saat Satu Panggung dengan Harry Moekti
"Beliau meminta jangan ditutupi kain samping jika meninggal. Tapi harus ditutupi bendera Rasululloh SAW yang bertuliskan laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah," ujar Chandra.
Bendera Rasulullah yang dimaksud adalah bendera Arroya berwarna hitam dan bertuliskan putih.
Kalimat pada bendera tersebut, ujarnya, akan menyelamatkan umat muslim jika berpegang teguh pada kalimat tersebut.
4. Tak ingin ada bendera kuning
Bendera kuning ini sering kali dijadikan penanda ketika ada yang meninggal dunia di sekitar kawasan rumah duka.
Baca: Minta Diantar ke Tukang Cukur Langganan, Harry Moekti Sempat Peluk Sambil Minta Maaf ke Istri
Harry Moekti juga melarang pihak keluarga melakukannya.
Alasannya hal tersebut tak sesuai dengan tata cara orang Muslim.
"Beliau juga meminta jangan dipasang bendera kuning karena itu bukan tata cara orang muslim, makanya tadi saya meminta untuk tidak dipasang bendara kuning," ujar sang adik lagi.
5. Selalu berdoa diberi kesempatan untuk tetap berdakwah
Harry Moekti sempat melantunkan doa agar dirinya masih diberi kesempatan untuk berdakwah.
Ia lantas menangis tersedu-sedu dan kembali meminta kepada Sang Maha Pencipta agar kaum muslimin senantiasa bersatu.
Baca: Dua Hari Sebelum Wafat Masih Shalat Jumat Bareng, Ini Sosok Harry Moekti Di Mata Tetangga di Bogor
"Mudah-mudahan kita masih diberi umur panjang, menyaksikan tegakkan daulah khilafah, karena rahmatan lil 'alamin itu ditegakkannya syariat islam secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan di muka bumi ini, Ya Allah kabulkanlah doaku ini, Berikanlah kami kekuatan, untuk berjuang, agar tegaknya daulah khilafah, Allahu Akbar, Panjangkan umurku dalam berdakwah, Berikanlah kesatuan, kekuatan yang satu untuk kaum Muslimin, sampai tegaknya daulah khilafah," ungkap Harry Moekti sambil berurai air mata.
Dalam video tersebut, Harry juga sempat mengungkapakan juga bahwa ia ingin wafat di usia yang sama seperti Rasulullah, yakni usia 63 tahun.
Namun, Allah berkehendak lain. Harry Moekti wafat di usia ke-61 tahun.
Perlu diketahui, saat menginjak usia empat puluh tahun, Harry Moekti memilih untuk hijrah dan menjadi ustaz.
Sampai akhir hayatnya pun, Harry Moekti tak pernah melupakan dakwah.