TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Polemik soal fasilitas mewah yang didapatkan para narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin, Bandung mencuat setelah adanya OTT KPK terhadap Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein.
Wahid Husein ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap terkait dugaan jual beli sel tahanan dan jual beli izin keluar lapas.
Saat KPK melakukan penggeledahan di Lapas, mereka menemukan adanya fasilitas mewah yang berada di dalam sel narapidana korupsi Fahmi Darmawansyah.
Lantas, fasilitas yang dianggap mewah ini menjadi sorotan publik.
Namun, mantan narapidana korupsi yang pernah menjadi penghuni Lapas Sukamiskin punya pandangan lain.
Dia lah Patrice Rio Capella, mantan Mantan anggota DPR RI yang terlibat kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos).
• Sidak ke Lapas Sukamiskin, Lihat Respon OC Kaligis Saat Najwa Shihab Tanya Printer di Selnya
Saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One yang diunggah di YouTube, Selasa (24/7/2018), Rio mengungkapkan kalau dirinya sengaja membenahi kamar selnya karena ingin hidup enak selama menjalani masa tahanan.
Hal itu dilakukan karena dirinya telah sengsara karena sudah kehilangan jabatan, nama baik dan kebebasan.
"Saya sengsara pak. Saya kehilangan jabatan, saya sudah kehilangan nama baik, saya kehilangan semuanya, kehilangan kebebasan. Sekarang saya mau hidup enak di penjara ini, dan jangan halang-halangin saya," katanya dalam acara tersebut.
Hal itu ia lakukan karena ruangan selnya dianggap tak layak.
Sebab, setiap pagi selnya selalu dipenuhi debu sehingga tak baik untuk kesehatannya.
• 32 Saung Mewah di Lapas Sukamiskin Dibongkar
Selain itu, kondisi toiletnya menurutnya juga sudah tidak higienis sehingga harus dirombak.
Lantas dirinya memanggil tukang yang juga merupakan warga binaan Lapas Sukamiskin untuk membenahi selnya, mulai dari memasang walpaper hingga mengganti toiletnya.
"Menggantikan itu memang kondisinya harus diganti, kita mengakali ruangan ini supaya bisa tinggal nyaman," tuturnya.
Ia menjelaskan, selama ini napi yang sudah berada di Lapas Sukamiskin sudah cukup menderita.
Untuk itu ia meminta agar tidak ada lagi yang membangun persepsi bahwa fasilitas yang didapatkan para napi di Lapas Sukamiskin adalah mewah.
"Mereka sudah kehilangan semuanya. sudah malu, sakit hati, jadi hormati dia. Yang penting adalah dia menjalani hukumannya," ungkap Rio.
• Cerita Tabungan Mbah Legi yang Bikin Warga Harus Begadang Semalaman
Selain itu, ia juga menganggap kalau napi yang memiliki ponsel adalah hal lumrah.
Hal itu karena ponsel hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga, sekaligus untuk mengabarkan kondisinya kepada keluarga.
Ia bahkan sempat tak takut ditegur saat Kalapas mengingatkannya kalau ada KPK yang melihat dirinya menggunakan ponsel.
"Saya ditegur Kalapas, 'Pak Rio itu ada KPK jangan pakai hp'. saya bilang apa urusannya? saya bilang saya mau telepon keluarga saya ko. Lalu dibilang, 'Nanti ditegur pak?', ya tergur aja," tuturnya.