Mayat Dalam Drum

Sehari Setelah Mayat Dalam Drum Ditemukan, Terduga Pembunuh Dufi Antar Istrinya Naik Motor

Penulis: Naufal Fauzy
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua RT, Munasik

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGPUTRI - Terduga pelaku pembunuhan, M. Nurhadi rupanya tetap beraktifitas seperti biasa di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor usai melakukan pembunuhan terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.

Di lokasi kampung tersebut, Nurhadi mengontrak sebuah rumah kontrakan seluas 3x4 meter.

Ketua RT setempat, Munasik, mengatakan bahwa ia masih melihat Nurhadi melintas menggunakan motor membonceng istrinya pada Senin (19/11/2018) siang lalu.

Padahal sehari sebelumnya, pelaku membuang jasad Dufi menggunakan drum di kawasan Klapanunggal atas pembunuhan yang dilakukan pada Sabtu (17/11/2018) lalu.

"Hari Senin dia lewat depan rumah saya sekitar jam 14.00 WIB siang, dia lewat, dia sama istrinya naik motor, motor warna biru kayak R15," kata Munasik kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018).

Kontrakan terduga pembunuh Dufi di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Ia mengatakan bahwa ia sendiri juga tidak mengenal dekat dengan sosok pelaku yang dikenal tertutup itu dan aktifitasnya hanya berlalu lalang keluar masuk dari kontrakannya.

Saat berkunjung ke kontrakan pelaku pun, kata dia, pintu kamarnya selalu tertutup bahkan jika ada tamu jarang melapor.

"Saya patroli setiap malam minggu, pas suka ke sini pintunya selalu tertutup. Saya kira gak ada orang. Dia aja belum kenal sama saya. Kalo saya sering lihat dia lewat rumah saya," katanya.

Selain itu, kata Munasik, pelaku juga tidak menyerahkan fotokopi KTP kepada pemilik kontrakan sehingga ia mengaku tidak begitu tahu identitas lengkap Nurhadi tersebut.

"Soal pekerjaan dia (Nurhadi), saya juga gak begitu tahu, saya belum mengenal bener. Tuan rumah (pemilik kontrakan) juga kecolongan. Pas dia mau ngontrak dia nunjukin KTP aslinya, iya entar dikasih fotokopi KTP-nya katanya, gitu terus. Jadi identitas dia gak dipegang sama si pemilik kontrakan," ungkapnya.

Munasik menuturkan bahwa kontrakan Nurhadi digeledah polisi pada Selasa (20/11/2018) malam.

Dari dalam kontrakan tersebut, kata dia, polisi membawa sejumlah barang yakni celana, sprai dan golok.

Berita Terkini