Pilpres 2019

Bambang Widjojanto dan Adnan Topan Husodo Dicoret dari Daftar Panelis Debat, Ini Kata Jubir Prabowo

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bambang Widjojanto dan Adnan Topan Husodo Dicoret dari Daftar Panelis Debat, Ini Kata Jubir Prabowo

Bambang Widjojanto dan Adnan Topan Husodo Dicoret dari Daftar Panelis Debat, Ini Kata Jubir Prabowo

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pencoretan nama dua nama calon panelis dari daftar panelis debat Pilpres 2019 mendapat respon dari jubir Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar.

Kedua nama itu yakni mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo.

Menurut Dahnil Anzar, pihaknya memang benar mencalonkan Bambang Widjojanto.

Sementara Adnan Topan Husodo dicalonkan oleh Tim Kerja Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ia kemudian menuliskan, pihaknya tidak keberatan jika nama Adnan Topan Husodo dicalonkan sebagai panelis debat.

"Terkait dengan pencoretan nama Mas @sosmedbw dan Saudara @AdnanTopan saya perlu jelaskan.

Benar bahwa kami mengusulkan nama Mas BW sbg Panelis, dan saudara Adnan diusulkan oleh TKN, dan kami tdk berkeberatan sama sekali dg usulan tsb," tulisnya.

Menurutnya, pihaknya cukup mengenal dekat sosok Adnan Topan Husodo.

Sudjiwo Tedjo Beri Penghargaan ke Mahfud MD & Said Didu, Beda Pilihan Politik Tapi Saling Berkelakar

Penghasilannya Sebagai Youtuber Dibongkar Rosiana Silalahi, Ria Ricis Sebut Nama Sri Mulyani

Bahkan, pihaknya mengaku senang jika ia dicalonkan menjadi panelis.

"Saya scr pribadi mengenal baik saudara @AdnanTopan yg dicalonkan TKN 01 untuk menjadi Panelis.

Jadi, tdk ada permasalah bagi BPN ktk dia dicalonkan menjd panelis. Kami senang," tulisnya lagi.

Ia kemudian menjelaskan alasan kenapa nama Bambang Widjojanto dicoret.

Menurutnya, pihak TKN rupanya menyampaikan penolakan.

Sebab kata dia, Bambang Widjojanto pernah menjadi ketua Timses Anies Baswedan.

Alhasil, pihaknya mengalah dan mencoret nama Bambang Widjojanto.

"Seiring dengan waktu ternyata ada penolakan dari TKN 01 terhdp usulan nama Mas @sosmedbw , karena mas Bambang dianggap tdk independent pernah menjd timses @aniesbaswedan , akhirnya kami mengalah, tentu tdk bisa dilanjutkan apabila salah satu kubu kandidat tdk setuju," tambahnya.

Dari situlah, kata dia, akhirnya TKN harus menganulir satu nama yang diusulkannya.

Akhirnya disetujuilah nama Adnan Topan Husodo.

"Karena TKN 01 tidak setuju dengan usulan panelis kami yakni Mas @sosmedbw , maka otomatis TKN 01 harus menganulir salah satu nama yg mereka usulkan sendiri, dimana kami setuju semua usulan nama dari TKN 01.

Akhirnya, TKN 01 menganulir nama saudara @AdnanTopan . Demikian," tutupnya.

Hal itu sepertinya menjawab postingan Facebook Andan Topan Husodo terkait pencopotan nama tersebut.

Dilansir dari Kompas.com, nama mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto dan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo ditarik dari daftar panelis debat calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019.

Maruf Amin Awali Kunjungan di 2019 Ke Kota Bogor

Tiba di Bogor, Maruf Amin Kunjungi Makam Keramat Empang

Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Wahyu Setiawan, penarikan dua calon panelis ini merupakan permintaan dari tim kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 dan 02.

"Ada dua nama, yakni Pak Adnan (Topan Husodo) dan Pak Bambang Widjojanto, masing-masing itu diusulkan oleh paslon 01 dan 02," kata Wahyu saat dikonfirmasi, Jumat (4/1/2019) malam.

"Paslon 01 dan 02 pada rapat tadi memutuskan untuk mengurangi satu panelis usulan mereka sendiri. Nah yang dikurangi adalah Pak BW dan Pak Adnan," sambungnya.

Wahyu mengatakan, penarikan kedua nama calon panelis ini telah disepakati kedua tim kampanye, baik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain dua nama tersebut, lima nama calon panelis debat pertama masih sama dengan susunan awal.

Sementara satu nama lainnya masih belum ditentukan.

Nama-nama calon panelis debat yang disepakati yaitu, Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum UI), Prof. Bagir Manan (Mantan Ketua MA), Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM), Bivitri Susanti (Ahli Tata Negara), dan Margarito Kamis (Ahli Tata Negara).

Sementara satu orang lainnya adalah unsur pimpinan KPK yang saat ini masih dalam konfirmasi.

Sebelumnya, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo telah memberikan tanggapan melalui akun Facebook miliknya. Ia menuliskan sebagai berikut:

"Kabar mengejutkan baru saja tiba, ICW dicoret dari panelis debat pertama capres, padahal besok adalah rapat pertama panelis.

Alasan KPU, keputusan mendadak ini kesepakatan tim paslon 1 dan paslon 2.

Mengejutkan karena mendadak, meski kami selalu paham politik itu sangatlah dinamis.

Kami tak perlu menduga apapun, yg pasti ketika KPU meminta kami ambil bagian dalam proses demokratisasi ini, kami sangat terbuka terlibat, jikapun tidak, kami tetap memiliki peran yg sama tanpa diminta oleh siapapun."

Debat Pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali. Debat pertama rencananya digelar pada 17 Januari 2019.

Pesertanya adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tema yang diangkat yaitu hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Debat pertama akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

Sementara itu, Bambang Widjojanto mengaku sudah mendapatkan pemberitahuan pencoretan namanya dari Komisi Pemilihan Umum lewat pesan WhatsApp.

"Saya baru baca Whatsapp ba'da Subuh ini dari KPU. Informasinya benar," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com lewat pesan singkat, Sabtu (5/12/2018).

Bambang mengaku tidak mempermasalahkan pencoretan namanya. Menurut dia, hal itu merupakan wewenang KPU sebagai penyelenggara pemilu.

"Biarlah yang terbaik untuk bangsa ini yang kelak akan terjadi. Semoga kemuliaan yang menjadi tujuan serta setiap keputusan dan kebijakan yang diambil didoakan hanya untuk kemaslahatan," kata dia.

Faktanya, kata Bambang, intensitas kejahatan korupsi masih menyandera dan kian kuat mencengkram bangsa ini.

Sehingga, ada banyak peluang untuk berkiprah dan terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi dimanapun.

"Sudah 73 tahun kemerdekaan, semoga janji Republik sesuai pembukaan konstitusi untuk menghadirkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat segera diwujudkan oleh Presiden yang akan dipilih rakyat di April tahun 2019 ini," kata dia.

"Semoga akal sehat dan kewarasan tetap menuntun bangsa," lanjut Bambang.(*)

Berita Terkini