TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Foto viral nenek gendong cucu saat banjir di Kabupaten Gowa, menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Banyak warganet yang bersimpati pada nenek yang gedong cucunya demi menyelamatkan diri dari terjangan banjir.
Nenek yang gendong cucunya tersebut diketahui bernama Nur Janna Djalil.
Sementara cucu yang digendongnya bernama Waliziab Muhammad Nur.
Usianya baru dua tahun.
Kejadian yang tergambar pada foto yang beredar terjadi di Kompleks BTM Zigma Royal Part, Keluarahan Pangkabinaga, Kecamatan Pallanga, Kabupaten Gowa pada Selasa (23/1/2019).
Anak dari Nur Janna Djalil menceritakan lewat akun Instagram miliknya @anandadina soal kronologi kejadian.
Foto yang beredar pun merupakan hasil jepretan dari Ananda Dina.
Ananda menceritakan saat itu handphonenya dalam keadaan akan habis batrai.
Untuk mengabarkan keluarga, Ananda hanya bisa memfoto dan mengirim pesan suara.
Hal tersebut karena mode layar sentuh di handphone tidak berfungsi dengan baik karena terkena air hujan.
Berikut ini cerita lengkapnya :
For those who ask
Iya ini ibu saya dan keponakan saya wali,
Keadaannya sekarang Alhamdulillah sudah selamat.
Yang nanya siapa yang foto, itu saya yang foto.
Karena pada posisi itu hp saya sudah mau mati, ngetik juga susah karena karena layarnya basah kena air hujan.
Makanya saya ambil foto untuk kakak saya biar dia tau lokasi saya dan ibu saya dimana.
Kenapa saya ga nolongin ?
saya itu ga tau berenang, bisa dilihat posisi saya dan ibu saya beda beberapa meter.
Ibu saya berpegangan di pohon kayu, saya hanya menginjak batang yang mengapung dan pegangan ke pohon pisang.
Pijakan saya itu rapuh, jadi ga bisa gerak banyak.
Jadi yang saya bisa lakukan cuma menunggu bantuan sambil berteriak minta tolong," tulis Ananda di Insta Story.
Ananda juga menunjak capture percakapan dengan sang kakak.
Malah, Ananda juga menunjukan kondisi keponakannya yang saat itu digendong oleh sang nenek.
"Wall Alhamdulillah sehat, ga trauma sepertinya.
Masih bisa nyeritain kejadiannya sambil ketawa-ketawa," tulis Ananda.
Meski demikian, setelah selamat dari terjangan banjir kabar duku menimpa keluarga Ananda.
Nenek yang gendong cucu saat banjir tersebut meninggal dunia.
Menurut Ananda, Nur Janna Djalil meninggal dunia karena serangan jantung.
"Innalillahi wa innailaihirojiun
mohon doanya semua ibuku meninggal tadi sore di rumah sakitSech Yusuf Gowa.
Almarhum korban selamat dari kejadian banjir kemarin,
namun sore tadi meninggal mendadak dikarenakan serangan jantung.
Mohon untuk tidak menambah-nambah cerita dan cukup mendoakan saja," tulis Ananda Dina.
Ananda Dina juga menekankan bahwa setelah selamat dari banjir, nenek yang gendong cucunya, Nur Janna Djalil sama sekali tak mengeluhkan apapun.
"Almarhum sehabis selamat dari banjir tidak ada keluhan
namun kemarin sore tiba-tiba mengeluh gelap penglihatan dan akhirnya meninggal dunia.
Almarhum akan dikebumikan di kampung kami, Kabupaten Luwu, setelah dzuhur," kata Ananda Dina.
Nurfardiansyah, menantu Nur Janna Djalil bercerita bahwa nenek yang gendong cucu saat banjir sempat mendapat perawatan di kliniki.
Ia dirawat selama tiga jam sebelum dipulangkan ke rumah orang tua Nurfardiansyah.
"Sempat dipulangkan ke rumah karena baik-baikmi perasaannya. Tapi tadi habis Ashar tidak enak perasaannya," terang Nurfardiansyah.
Nur Janna Djalil lalu dibawa berobat ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Gowa untuk dirawat.
Nahas, setelah hampir sejam dirawat, sang nenek menghembuskan napas terakhir.
Genangan air banjir ketika itu setinggi atap. Nur Janna Djalil yang bersama cucunya segera keluar rumah. Terjangan air rupanya kian deras. Sementara, Nurfardiansyah mengaku tak berada di rumah.
"Mertua saya terus berjalan. Air rupanya terus meninggi. Melalui telepon, saya minta dia mencari pegangan ke pohon," kisah Nurfardiansyah kepada Tribun Timur, Rabu (23/1/2019) malam.