Sudjiwo Tedjo Ibaratkan Debat Capres Semalam Seperti Pameran Lukisan Abstrak, Tak Menjelaskan Apapun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Budayawan Sudjiwo Tedjo ikut mengomentari debat capres 2019 putaran kedua, Minggu (17/2/2019) malam.
Menurut Sudjiwo Tedjo, debat capres semalam lebih mirip seperti pameran lukisan.
Hal itu disampaikan Sudjiwo Tedjo di akun Twitter-nya, @sudjiwotedjo, Senin (18/2/2019).
Menurut Sudjiwo Tedjo, debat tersebut jika dilihat dari dalam tampak tak menjelaskan apa-apa.
Sementara jika dilihat dari luar, menurutnya, debat tersebut para analis dan pendukungnya saling memberikan aneka penjelasan.
Namun, tentu saja Sudjiwo Tedjo menjelaskannya dengan contoh lukisan.
Ia juga terlebih dahulu menyampaikan kata maaf.
"Sorry to say...
Debat Capres kali ini jadi seakan pameran lukisan abstrak.
Di dalam pigura, lukisan itu sendiri tak “menjelaskan” apa2.
Di luar pigura, termehek2lah para kurator pameran, analis/pengamat, dan para pendukung pelukis itu sendiri memberikan aneka penjelasan," tulisnya.
Pada cuitan itu, ada netizen yang menyindir dirinya agar diundang di sebuah program acara tv.
Tampaknya, Sudjiwo Tedjo agak naik pitam.
• Said Didu Ungkap Tiga Kebohongan Jokowi pada Debat Capres, Iwan Fals : Masa Sih Presiden Bohong?
• Budiman Sudjatmiko Anggap Prabowo Lebih Berhasil Muliakan Jokowi Saat Debat : Terus Aku Kudu Piye?
Ia menjelaskan, cuitannya itu bukan bertujuan ingin diundang di acara tv, sebab ia sudah banyak job di luaran sana.
"Kita sama2 fans Gus Dur.
Bedanya kamu bisa nuduh orang tanpa data. Aku agak susah seperti itu.
Aku ngewtit ya suka2 aja. Gak ada hub dgn agar diundang X sampai Z.
Cek ke TVOne brp kali undangan mrk aku gak bisa datang, krn jadwal lainku yg ud padet. Cek ke Metro jg. Kompas dll," bebernya.
Jokowi Bantah Pakai Earphone saat Debat Kedua
• Said Didu Sebut Pertanyaan Unicorn Jokowi Jebakan, Tsamara: Prabowo Gak Tahu Kok Salahin yang Nanya?
• Sempat Buat Prabowo Bingung saat Ditanya Jokowi di Debat, Unicorn Ikut Disinggung Kaesang dan Gibran
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo membantah isu yang ramai beredar bahwa ia menggunakan alat komunikasi saat debat kedua pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (18/2/2019).
Ia menegaskan bahwa isu itu merupakan fitnah. "Ah ada ada saja. Itu fitnah. Fitnah seperti itu jangan diterusin-terusin," kata calon presiden petahana ini di sela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019).
Dalam isu yang tersebar luas di sosial media, disebutkan bahwa Jokowi menggunakan earphone bluetooth kecil di telinganya.
Beredar pula gambar saat Jokowi menggenggam pulpen yang diduga sebagai alat untuk mengontrol komunikasi lewat earphone bluetooth itu. Jokowi membantah spekulasi tersebut.
Ia pun lantas menunjukkan pulpen yang ia gunakan dalam debat semalam kepada awak media.
Ia memastikan bahwa pulpen yang dibawa ke panggung debat adalah pulpen asli. "Ini pulpennya.
Ya cek aja. Jadi enggak usah buat isu-isu yang fitnah begitu lah," kata Jokowi.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, membantah calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menggunakan alat bantu komunikasi saat debat kedua.
Debat kedua berlangsung pada Minggu (17/2/2019) malam.
Hal itu disampaikan Arsul menanggapi tudingan di media sosial yang menyebut Jokowi menggunakan alat bantu komunikasi saat debat.
"Begitulah perilaku buzzer pendukung Paslon 02, karena capresnya enggak unggul soal penguasaan bahan (debat), dan hanya unggul soal penguasaan lahan, maka ya begitu efek sampingnya. Sebar hoaks, nyinyir, marah-marah. Termasuk nuduh soal earphone dan pulpen," kata Arsul Sani melalui pesan singkat, Senin (18/2/2019).
Arsul mengatakan, tudingan itu muncul karena mereka merendahkan kemampuan Jokowi dan terlalu menjunjung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut dia, ketika Jokowi terlihat lebih unggul dari Prabowo soal data kuantitatif dan kualitatif, para pendukung kaget dan membantahnya dengan hoaks.
Ia menilai Prabowo hanya mampu berbicara soal visi dan misi tanpa mampu mengkonkretkannya hingga program aksi.
"Mereka meng-underestimate Pak Jokowi tidak punya kemampuan debat. Sehingga begitu Pak Jokowi tampil dengan data-data baik kuantitatif maupun kualitatif, maka kaget, dan bikin hoaks baru," papar Arsul.
"Siapa pun yang melihat debat tadi malam, akan bisa menyimpulkan bahwa Pak Prabowo hanya bicara sampai visi dan misi, tapi tidak mampu jelaskan agenda aksi atau program konkrit yang akan dijalankannya kalau terpilih," lanjut Sekjen PPP itu.