Dituding Dapat Mobil Mewah Pemberian Pengusaha Besi, Mahfud MD Meradang: Jelaskan Nanti di Polri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dibuat geram dengan tudingan yang ditujukan kepadanya.
Mahfud MD pun tak segan-segan membawa tudingan itu ke kantor polisi, untuk memberikan pendidikan kesadaran hukum bagi masyarakat dan para pengikutnya di Twitter.
Hal itu berawal dari cuitan akun Twitter @KakekKampret_ yang menanyakan, apa benar Mahfud MD mendapat mobil mewah dari seorang pengusaha besi di Karawang.
Ia juga menanyakan apakah mobil itu merupakan setoran, dan kalai iya atas dasar apakah pemberian tersebut.
"Saudara mahfud @mohmahfudmd apa bener Mobil Camry punya anda Plat B 1 MMD adalah setoran dari pengusaha besi kerawang ex cabub PDIP.
Jika bener atas dasar apa pemberian itu
kakek sekedar bertanya
#17April2019GantiPresiden," tulisnya.
Cuitan itu pun ramai dikomentari, diretweet dan disukai banyak orang.
Namun, tampaknya cuitan itu belum ditanggapi oleh Mahfud MD, dan hanya disukai.
• Tak Terekspos, Selain Nia Ramadhani, Ini 4 Menantu Keluarga Bakrie Tak Kalah Cantik dan Memukau
• Pernah Jadi Pacar Kakaknya, Adik Sandra Dewi Komentari Pernikahan Reino Barack dan Syahrini
Rupanya, Mahfud MD memberi tanda 'like' di cuitan itu sebagai tanda peringatan.
Namun, akun Twitter tersebut malah mengulang pertanyaan yang sama pada beberapa jam kemudian.
Ia mempertanyakan, kenapa Mahfud MD tidak menjawab pertanyaannya.
Akun itu juga mendesak Mahfud MD untuk menjawab, dan memberi emot icon seolah sedang menyindir.
"Saudara mahfud @mohmahfudmd kenapa anda ga jawab pertanyaan kakek ini.
Apa bener Toyota Camry B 1 MMD dari pengusan besi karawang, mantan ex cabub karawang dari PDIP..?
saudar mahpud jawab lah," cuitnya lagi.
Tak lagi tinggal diam, rupanya diam-diam Mahfud MD akan memproses tweet itu ke jalur hukum.
• Detail Penganiayaan Bahar bin Smith kepada Korbannya Bikin Alissa Wahid Terdiam, Dijadikan Asbak
• Kaesang Bertanya Apakah Kakeknya Bernama Oey Hong Liong, Jawaban Gibran Rakabuming Jadi Sorotan
Hal itu disampaikan Mahfud MD pada pertanyaan kedua akun Twitter tersebut.
"Kakek Yth. Pertanyaanmu yg bagus itu nanti Anda yg hrs menjawab mewakili saya di Polri.
Anda terlambat utk mencabutnya krn sdh sy beri "like" sejak kemarin sbg isyarat.
Lihat sebentar lagi jam 9.30 di Metro TV, TV One, dll. Ada siaran langsung dari kantor Polri. Sy tak bergurau," tulisnya.
Selanjutnya, Mahfud MD juga menuliskan bahwa akun tersebut sebenatar lagi akan direpotkan untuk memenuhi panggilan polisi.
"Setelah ini Abda akan direpotkan oleh 2 hal: 1) Memenuhi panggilan polisi; 2) Mekayani pokrol yg kajanta akan membela Anda tapi mungkin hanya akan memeras Anda. Salam hormat kakek, 15 menit lagi Kakek lihat tipi ya," tandanya lagi.
Mahfud MD kemudian diberondong pertanyaan oleh netizen soal kasus tersebut.
Mahfud MD kemudian menegaskan kalau akun sudah tidak bisa menghilangkan jejak, karena sudah terlambat.
• Gus Mus dan Gus Muwafiq Sindir Doa Neno Warisman di Munajat 212: Akting Boleh Tapi Jangan Berlebihan
• Syahrini-Reino Barack Menikah, Sahabat Bongkar Kegalauan Luna Maya : Wajar, Mereka Bersama 5 tahun
Ia juga menjelaskan kalau tujuannya yakni untuk memberikan pendidikan kesadaran hukum.
"Unavailable baru saja jarena dia tahu saya sedang menuju kantor Polisi.
Tapi sdh terlambat, dia takkan bisa menghilangkan jejak.
Ini pendidikan kesadaaran hukum bagi suapapun," tulisnya.
Mahfud MD juga menjelaskan alasannya membawa persoalan tersebut ke jalur hukum.
Menurutnya, akun tersebut sudah sejak kemarin menebarkan fitnah, dan harus diklarifikasi di kantor polisi.
"Ya, Pak Muslim. Ini akan diklarifikasi dan harus diklarifikasi di kantor polisi.
Sebab srjak kemarin dia kembangkan fitnah itu, malah tadi malam masih diulang dgn tweet baru.
Pembacanya ribuan. Maka yg paling efektif memang biar diklarifikasi lewat polisi," jelasnya.
Kemudian ada netizen yang tampaknya tak setuju dengan langkah yang dilakukan oleh Mahfud MD tersebut.
Menurut akun @tody_mt1, ada pertanyaan yang mesti dijawab dan ada pertanyaan yang bisa dilaporkan ke polisi.
Mahfud MD pun menjelaskan kalau cuitan itu bukan merupakan pertanyaan, namun sebuah penghinaan dan fitnah yang dirumuskan dalam bentuk tanya.
"Cuitan itu bkn pertanyaan tapi penghinaan dan fitnah yg dirumuskan dlm bentuk tanya.
Itu sama dgn kalimat, "Apa benar kamu berzina dgn ibumu? Kalau benar, apa alasannya?"
Yg begitu bkn pertanyaan tapi hinaan dgn insnuasi pertanyaan. Semua orang tahu bahwa itu hinaan," tegasnya.