TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief meminta Pembawa Acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas dan Tv One untuk meminta maaf.
Hal itu disampaikannya melalui akun Twitternya, @karniilyas, Minggu (20/3/2019).
Dalam kicauannya itu, awalnya Andi Arief me-mention akun Karni Ilyas dan menuliskan bahwa dirinya bukan merupakan seorang tersangka atas kasus narkoba yang menjeratnya beberapa waktu lalu.
"Saya tahu bang @karniilyas salah satu yang terlibat menghabisi saya dengan mengutus reporter TV One ke bareskrim dir 4 senin pk10.00 WiB untuk kemudian menyebarkan sesuka hati foto-foto yang benar2 menyudutkan saya.
Saya bukan tersangka bang Karni.
Anda wartawan senior tapi abai," tulis Andi Arief melalui akun Twittermya, @AndiArief__, Minggu (10/3/2019).
Kemudian Andi Arief mengaitkan dengan penyebaran foto yang menurutnya telah merugikan dirinya.
"Polisi sudah bekerja profesional, tidak ada barang yang disita dari saya hingga sampai mabes polri, hanya uang dua puluh ribu yg disita.
Sekali lagi bagaimana mungkin bang @karniilyas sembrono dan menyebar foto yang sudah merugikan saya.
Saya tamu di kamar itu," kata Andi Arief.
Terkait hal itu, lantas Andi Arief meminta kepada Karni Ilyas dan TV One untuk meminta maaf kepada dirinya.
"Saya berharap bang @karniilyas dan TV one yang sudah menjadi algojo dalam menghabisi saya meminta maaf, sekali lagi saya hanya terperiksa seperti yang dikemukakan ka bareskrim," papar Andi Arief.
Kicauan itu lantas ditanggapi oleh Karni Ilyas.
Karni Ilyas mengatakan bahwa pernyataan Andi Arief itu keliru.
• Andi Arief Tak Mau Bicara saat Ditanya Identitas Bandar Sabu yang Memasoknya: No comment
• Kehadiran Mulan Jameela di Acara ILC Diprotes, Pelapor Ahmad Dhani Tanyakan Netralitas Karni Ilyas
"Maaf Andi Arief, Anda keliru, di TV One bukan saya yg menggerakan reporter, tapi kordinator peliputan.
Di atas korlip ada manager dan general manejer baru wapemred.
Perisitiwa yg menimpa Anda saya baru tahu Senin sekitar pkl 14.00.
Sebab Senin itu saya tidur subuh dan bangun siang," balas Karni Ilyas.
Balasan Karni Ilyas tanggapi kicauan Andi Arief, Minggu (10/3/2019). (Capture/Twitter/@karniilyas)
Diberitakan sebelumnya, Karni Ilyas sempat menyinggung dari mana dirinya mendapatkan foto-foto penangkapan Andi Arief.
Hal itu bermula saat Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyampaikan bahwa beredarnya foto dan video saat Andi Arief ditangkap bukanlah dari pihak kepolisian.
Hal itu ia sampaikan untuk ditujukan kepada publik dan pers khususnya.
"Foto-foto, video yang beredar itu bersumber dari pihak yang tidak bisa diverifikasi, bukan dari kepolisian," kata Rachland Nashidik dalam acara ILC yang tayang di TV One, Selasa (5/3/2019) lalu.
"Jangan lupa, polisi di dalam proses penyidikan tidak pernah boleh untuk mengeluarkan foto-foto dan video tersebut, apalagi pada saat penyidikan belum di mulai," sambungnya.
• Bahas Kasus Narkoba Andi Arief, Masinton Pasaribu dan Arief Poyuono Debat Sampai Saling Tepuk
• Pengacara Sebut Andi Arief Bukan Pertama Kali Ini Pakai Narkoba : Tapi Tidak Kecanduan
Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak pernah mengakui foto dan video yang telah tersebar luas di media sosial.
"Saya ingin tekankan, foto-foto dan video-video yang beredar tidak pernah diakui oleh polisi sebagai hasil atau bagian dari proses penyelidikan yang berlangsung terhadap saudara Andi Arief," tegas Rachland Nashidik.
Pernyataan itu lantas ditanggapi oleh Karni Ilyas.
Dihadapan Rachland Nshidik, Karni Ilyas menyampaikan bahwa media juga memiliki hak untuk menerima informasi dari mana pun.
"Media itu juga berhak menerima informasi dari mana pun, yang anonim pun, asal dia meyakini bahwa itu benar terjadi. Jadi itu adalah haknya media," jelas Karni Ilyas.
Menanggapi itu, Rachland Nashidik mengatakan bahwa dirinya tidak ingin memperdebatkan hal tersebut.
Melainkan, Rachland Nashidik hanya ingin menegaskan bahwa foto dan video yang beredar bukan merupakan bagian dari hasil penyelidikan polisi terhadap kasus Andi Arief.
Sementara itu, Karni Ilyas menanyakan kepada Rachland Nashidik apakah mungkin saat penggerebekan Andi Arief, orang lain dapat mengabadikan momen itu.
"Tapi apa mungkin orang lain bisa memotret?," tanya Karni Ilyas.
"Kalau itu silakan tanya polisi, tetapi sekali lagi yang ingin saya katakan bahwa polisi dilarang untuk melakukan atau menyebarkan foto maupun segala macam yang berhubungan dengan proses penyidikan," jawa Rachland Nashidik.
"Saya percaya betul bahwa polisi Indonesia memiliki etika yang cukup untuk tidak melakukan itu, begitu" imbuhnya kemudian.
Pernyataan itu lantas disambut tepuk tangan oleh sejumlah penonton.
"Begini, saya menerima foto itu pagi-pagi itu," Karni Ilyas.
Mendengar pernyataan itu, Rachland Nashidik tampak tertawa.
Ia juga terlihat mengangkat tangan dan ingin menyampaikan hal terkait.
"Saya juga Pak," timpal Rachland Nashidik.
Jawaban itu juga disambut tawa oleh Karni Ilyas.
"Tunggu dulu, foto itu dari orang yang sangat saya percaya dan saya bisa mempercayai bahwa itu benar, dan pers berhak kalau dia percaya terhadap narasumber itu," papar Karni Ilyas.
Terlihat kembali Rachland Nashidik tertawa mendengar pernyataan Karni Ilyas.
Menanggapi itu, Rachland Nashidik hanya ingin menegaskan bahwa foto dan video yang beredar bukan dari penyidikan pihak berwajib.
"Sekali lagi saya cuma mau menekankan bahwa itu bukan hasil dari bagian penyidikan kepolisian dari kasus ini," tandas Rachland Nashidik.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
(Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Andi Arief: Saya Tahu Bang Karni Ilyas Terlibat Menghabisi Saya, Karni: Anda Keliru)