Guru Honorer Dibunuh Oleh 2 Orang, Dicurigai Pelakunya Teman dari Komunitas Korban
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer dan pengajar tari asal Kediri, Jawa Timur perlahan mulai terkuak.
Pihak Polda Jatim pun mencurigai dua orang yang diduga melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi Hartanto.
Sebab, polisi menduga kuat pembunuhan terhadap Budi Hartanto tidak mungkin dilakukan seorang diri.
Petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang saksi, sebagian besar berasal dari teman-teman korban.
Dikutip dari Surya.co.id, polisi menduga pelaku mutilasi berasal dari komunitas Budi Hartanto.
Pelaku juga mengenal korban secara dekat.
Kedekatan itu karena ada kesamaan komunitas atau lingkungan sosial. Dan pelakunya tidak sendirian, alias lebih dari satu orang.
"Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Sabtu (6/4/2019) dikutip dari Surya.
Lanjutnya, pelaku merupakan berasal dari komunitas korban yang sedang digeluti korban.
"Jadi bukan pelaku tunggal. Artinya pembunuhan itu ada yang membantu atau memperlancar," ujarnya.
Pihaknya mencurigai dua orang teman korban di luar dari 16 saksi yang sudah diperiksa.
Dua orang yang dicurigai itulah diduga kuat sebagai pelaku mutilasi guru honorer Budi Hartanto.
• Postingan Guru Honorer Sebelum Dibunuh, Pengajar Tari Itu Ungkapkan Soal Penantian Seseorang
• Sederet Penghasilan Guru Honorer yang Jasadnya Tanpa Kepala, Kelola Sanggar Tari & Arena Biliard
• Terungkap Kematian Guru Honorer yang Jasadnya Tanpa Kepala, Motif Diduga karena Dendam & Asmara
"Saat ini kami sedang lakukan pengejaran terhadap dua orang itu," beber Barung.
Barung menambahkan, pelaku tidak mungkin melakukan proses pembunuhan dan pembuangan mayat seorang diri di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
"Artinya pembunuhan itu ada yang membantu dan ada yang memperlancar," tandasnya.
Curhatan Kesedihan Sang Ibu
Meninggalnya Budi Hartanto yang dibunuh secara sadis tentunya meninggalkan duka yang mendalam.
Ibunda Budi Hartanto, Hamidah hanya bisa pasrah dengan kepergian sang anak.
Ibu dari tiga anak itu sangat berharap pelaku yang menghabisi anaknya dapat segera terungkap.
"Kami hanya pasrah kepada aparat kepolisian dan Gusti Allah. Semoga kasusnya segera terungkap," ungkap Ny Hamidah di rumah duka, Sabtu (6/4/2019).
Budi Hartanto merupakan anak sulung dari 3 bersaudara selama ini Budi telah menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
• Guru Honorer Dimutilasi dan Dimasukan ke Koper, Kepala Belum Ditemukan dan Terungkap WA Terakhirnya
• Polisi Periksa 14 Saksi, Guru Honorer Budi Hartanto Diduga Dibunuh di Lokasi Ini
• Guru Honorer Ditemukan Tewas Misterius di Dalam Koper, Jasad Korban Dimakamkan Tanpa Bagian Kepala
Kepergian Budi yang mendadak untuk selamanya juga tidak ada firasat buruk sebelumnya.
"Maafkan kesalahan anak saya, semoga pelakunya segera ditemukan," ujar Ny Hamidah lirih.
Menjelang kepergian putranya pada malam nahas juga tidak ada firasat buruk. Karena anaknya setiap akan pergi juga selalu berpamitan kepada ibunya.
"Malam itu waktu mau keluar anak saya juga pamitan mau ke ruko (warkop dan sanggar tari)," jelasnya.
Biasanya Budi, jika pulang terlambat juga selalu memberitahu kepada keluarganya lewat telepon.
"Kalau pulang malam, biasanya anak saya telepon memberitahu saya di sini bu," ungkap Ny Hamidah menirukan jawaban anaknya.
Budi Hartanto sudah cukup lama mengelola Sanggar CK Dance Home yang ada di kawasan Ruko GOR Jayabaya, Kota Kediri.
Di lokasi ini juga dimanfaatkan untuk berlatih setiap kali ada agenda pentas.
Di ruko selain menjadi sanggar tempat berlatih tari anak asuhnya juga difungsikan untuk Warung Royal Caffee Kediri.
Warung kopi ini juga selalu ramai karena ada fasilitas wifi. Untuk usaha warungnya, Budi dibantu dua rekannya.
Ny Hamidah sejak musibah yang menimpa putranya mengaku berupaya menutup dari informasi dengan tidak melihat TV ataupun mendengarkan radio.
"Saya pasrah kepada petugas dan Gusti Allah," ungkapnya lagi.
Sementara di rumah duka di Jl Tamansari, Kota Kediri ada tiga karangan bunga ucapan duka cita. Di antaranya dari Civitas Akademika Universitas Terbuka dan Forum GTT/PTT Kota Kediri.
Budi Hartanto selama ini menjadi guru honorer di SDN Banjarmlati 2 Kota Kediri mengajar kesenian dan mengajar seni tari.
Diberitakan sebelumnya, Budi Hartanto menjadi korban mutilasi yang mayatnya ditemukan di dalam tas koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.