Cak Nun : Ternyata Teman-teman Saya adalah Soeharto-Soeharto Kecil yang Ingin Jadi Soeharto Juga

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cak Nun

Akui Tinggalkan Reformasi, Cak Nun : Ternyata Teman-teman Saya adalah Soeharto-Soeharto Kecil yang Ingin Jadi Soeharto Juga

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Budayawan Emha Ainu Najib atau Cak Nun menanggapi soal kasus kekerasan yang menimpa penyidik KPK, Novel Baswedan

Cak Nun juga mengakui bahwa telah meninggalkan reformasi

Hal tersebut disampaikan Cak Nun saat menjadi narasumber di acara Catatan Najwa, memperingati dua tahun kasus Novel Baswedan

Awalnya, Cak Nun bercerita soal reformasi yang melengserkan Soeharto padca 1998

"saya tadi dikasih tahu Mba Via di perjalanan, Cak Nun itu mengalami miss komunikasi dengan indonesia," kata Cak Nun dikutip dari Youtube Najwa Shihab

Cak Nun mengaku mengambil jarak dengan Republik Indonesia

Cak Nun berujar ingin mendapat pemahaman berbeda tentang Republik Indonesia

"jadi saya ini sejak tanggal 22 Mei 98 sehari setelah Soeharto turun, saya turunkan, saya mengambil jarak dari Republik Indonesia supaya saya mendapatkan pemahaman baru terhadap Indonesia,

karena saya banyak ndak paham, terumata reformasi saya tinggalkan, saya tinggalkan karena saya ndak paham ternyata teman-teman saya adalah Soeharto-Soeharto kecil yang ingin menjadi Soeharto juga," kata Cak Nun

Miss komunikasi tersebut, lanjut Cak Nun, berlangsung selama 21 tahun bahkan sampai saat ini

Meski begitu, Cak Nun merasa beruntung sebelum duduk menjadi narasumber di tempat tersebut ia diajak berbincang dengan Novel Baswedani

"miss komunikasi saya itu berlangsung sampai 21 tahun oleh karena itu saya beruntung sebelum kita forum sekarang saya diajak masuk dan saya ngobrol panjang sama Novel Baswedan dan saya merasa selama ini merasa hanya halo-halo dari jauh dengan Republik Indonesia, tapi tadi saya bertatapan wajah langsung ini lho wajah indonesia," kata Cak Nun

Setelah bertemu dengan sejumlah pejabat KPK, Cak Nun menilai bahwa Indonesia memang butuh ditolong

"saya coba mengkompatible-kompatible dengan Indonesia, kemudian ketika saya bertemu Mas Novel, pak Busro, Bang Samad, akhirnya saya merasa Indonesia ini harus ditolong, Indonesia harus dielaborasi, dirusmuskan bersama-sama, kemudiakn kita harus punya strategi ke depan yang instan apa, yang jangka menengah apa, yang jangka panjang apa harus kita rumuskan dengan baik," kata Cak Nun

Cak Nun lantas mengibaratkan Indonesia sebagai sebuah bus

"kalau diibaratkan bis umpanya, Indonesia ini masalahnya ada pada sopirnya ? atau pada kondekturnya yang ngetit duit terus,

atau pada kernetny yang kalau ngasih kode pada sopir dikeliru-kelirukan supaya nabrak belakangnya, atau mesinnya, sasisnya yang gak bener atau seluruh struktur bis ini yang mesti direvolusi habis-habisan atau ganti bis saja ?" kata Cak Nun

Cak Nun kemudian mengibaratkan KPK sebagai sebuah kesebelasan sepak bola

"KPK ini kalau diibartakan ada dua kesebelasan, kesebelasan anti korupsi melawan kesebalasan korupsi," kata Cak Nun

Namun menurut Cak Nun, ada kejadian aneh ketika kesebelasan anti korupsi malah membobol gawangnya sendiri

"ini ada kejadian aneh lho ini sesama kesebalasan anti korupsi ada yang memasukkan bola ke gawangnya sendiri,

jadi KPK kegolan, hukum kegolan, moralitas kegolan, ini ada apa ini ? ini kok malah ada yang disiram air keras oleh pemain anti korupsi sendiri, itu gimana ceritanya, ini yang salah kesebelasan yang gak benar milih kesebelesan artinya kita lihat perundangundangan ini meletakapan kpk ini sebagai fungsi apa di dalam institusi pemeberetasan korupsi," kata Cak Nun

"Kalau ad hoc menurut teman-teman dari KPK soal pembagian jenis korupsi atau wilayahnya tapi kalau independent berarti ini gerakan rakyat di dalam bentuk negara,

jadi KPK bukan alat negara, KPK Ketuanya tidak bisa dilantik kepala pemerintahan karena KPK tugasnya mengawasi kepala pemerintahan," kata Cak Nun

Menurut Cak Nun bila tidak segera diselesaikan, maka akan bertumbuhan gawang-gawang baru dalam pertandingan antara kesebelasan anti korupsi Vs kesebelasan korupsi

"nanti makin banyak gawang, sepak bolah ndak hanya dua gawang nanti, jadi kita harus semacam simoblisme yang tepat, apa yang terjadi," kata Cak Nun

Data yang diterima Cak Nun dari Najwa Shihab, sudah ada 115 orang yang mengalami hal sama seperi Novel Baswedan

" menurut Mba Najwa 115 orang yang mengalami hal sama dengan jenis penderitaan yang berbeda tetapi dizalami seperti beliau ini, ini berarti game plannya yang gak bener nih, berarti harus ada sidang PSSI, tapi PSSI-nya terlibat semua jadi susah juga, jadi terus gimana ?" kata Cak Nun

Video selengkapnya di bawah ini :

Berita Terkini