Tanggapi Soal Kivlan Zen, Fahri Hamzah: Biar Saja Orang Kayak Begitu, Kalau Bikin Rusak ya Ditangkap

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Yudhi Maulana Aditama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah menyampaikan pandangannya soal kasus Kivlan Zen di Satu Meja The Forum Kompas Tv, Rabu (8/5/2019).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Anggota DPR RI Fahri Hamzah mengomentari soal kasus Kivlan Zen yang tengah ramai jadi perbincangan.

Menurut Fahri Hamzah, apa yang dilakukan oleh Kivlan Zen tersebut merupakan hal biasa yang dilakukan oleh rakyat.

Ia juga menegaskan kalau hal yang disampaikan oleh Kivlan Zen termasuk kebebasan berpendapat.

Hal itu disampaikan oleh Fahri Hamzah pada acara Satu Meja The Forum, Rabu (9/5/2019).

Fahri Hamzah menyebut, asal tidak membuat rusak, hal yang dilakukan oleh Kivlan Zen tak masalah asal tidak merusak.

Dikutip dari Kompas.com, massa yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) akan melakukan aksi unjuk rasa di gedung Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dan Bawaslu, Kamis (9/5/2019).

Aksi unjuk rasa yang digelar mulai pukul 13.00 tersebut diinisiasi oleh Kivlan Zen dan Eggi Sudjana.

"Kita kumpul dulu di Lapangan Banteng jam 13.00 WIB. (Aksi unjuk rasa) digelar bersamaan. Jadi, ada yang (menggelar aksi) di KPU dan Bawaslu," kata Eggi Sudjana saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/5/2019).

Aksi unjuk rasa itu digelar untuk menuntut KPU dan Bawaslu membongkar tindakan kecurangan pada penghitungan suara pada Pilpres 2019.

"(Tuntutannya) dibongkar kecurangannya, itu yang kami perjuangkan. Kecurangannya itu sudah masif, terstruktur, dan sistematis," ujarnya. Surat pemberitahuan pelaksanaan aksi unjuk rasa itu telah disampaikan ke Polda Metro Jaya, Selasa (7/5/2019).

Klaim Kemenangan 62 % Prabowo-Sandi Ternyata Andalkan SMS, Ini Kata Sang Profesor Soal Setan Gundul

Kendati demikian, Eggi Sudjana tak bisa memprediksi jumlah massa yang akan ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut.

"Kami hanya mengimbau saja, yang mau ikut silakan. Engga ada target (jumlah massa)," kata Eggi Sujana.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya mengerahkan 11.000 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.

"Kami siapkan 11.000 personel (gabungan)," kata Argo.

Rupanya, ajakan tersebut jadi perbincangan bahkan ada beberapa pihak yang melaporkan keduanya ke Bareskrim Polri.

Kemudian, Fahri Hamzah menyebut kalau yang dilakukan oleh Kivlan Zen itu adalah kebebasan rakyat.

"Itu kebebasan rakyat, biar aja orang kayak begitu, ngapain, kalau yang kayak gitu kan tinggal ditanggapi saja, apa masalahnya," ujarnya dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV dengan judul Antara Kebebasan Bicara dan People Power - SATU MEJA, Rabu (9/5/2019).

Fahri Hamzah saat menyampaikan pandangannya di acara Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (9/5/2019). (Youtube/Kompas TV)

Soal Kasus Kivlan Zen dan Eggi Sudjana, Ketua BPN: Enggak Ngerti Aku

Namun ia menyebut, jika inisiasi itu berpotensi rusuh yakni ingin membakar KPU, tinggal ditangkap.

"Yang penting orang gak bikin rusak, kalau dia bilang besok kita akan datang kita akan bakar KPU, kita bawa api semua, itu ditangkap, karena itu berbahaya," tandasnya.

Hal senada disampaikan oleh politikus Gerindra, Riza Patria yang menilai kalau pemerintah terlalu baper dan gagal paham.

"Ini tidak hanya berlebihan, baper, gagal paham, ya pemerintah, ini kemunduran yang luar biasa," ujarnya.

Ia pun menyebutkan, ajak Kivlan Zen merupakan kebebasan bermasyarakat, termasuk ajakan untuk merdeka.

Menurutnya, merdeka bagi setiap orang itu berbeda-beda, bahkan baginya pun saat ini masih belum merdeka.

"Ya itu kan pendapat orang, masalah merdeka itu kan definisinya macam-macam, buat saya memang kita belum merdeka, nggak ada keadilan di republik ini, dzolim pemerintah ini, kemerdekaan itu kan ada kebebasan, kita berekspresi sesuai UUD," katanya.

UPDATE Situng KPU Kamis Pagi: Jokowi-Maruf Unggul dengan 63 Juta Suara

Kemudian saat disinggung soal statement Kivlan Zen yang menyebut 'siapapun yang menghadang akan kita lawan', apakah bagian dari kebebasan, Riza Patria meminta tak dianggap begitu.

"Ya kita lawan itu dalam arti apa, lawan itu memukul? Kalau berdiskusi, berpendapat itu juga kita sedang berlawanan ini, berdiskusi, kalau mukul ya tinggal ditindak, jadi pemerintah itu tidak perlu berlebihan, siapapun yang melanggar UUD ada aparat, apalagi sekarang ada UU ITE," jelasnya.

Ini videonya :

Berita Terkini