Keluarga Sebut Almarhum Datang Lewat Mimpi Sebelum Prada DP Tertangkap: Vera Memberi Isyarat ke Kami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terangkapnya Prada DP pelaku mutilasi Vera Oktaria mendapat respon dari pihak keluarga korban.
Bahkan, keluarga korban Vera Oktaria menyebut tertangkapnya Prada DP sudah diisyaratkan oleh almarhum yang datang melalui mimpi.
Seperti diketahui, Prada DP ditangkap saat berada di Padepokan Monghiang yang berlokasi di Serang, Banten pada Kamis (13/6/2019) kemarin.
Prada DP melarikan diri ke wilayah Banten setelah menghabisi nyawa disebuah penginapan di daerah Sungai Lilin, Sumatera Selatan.
Prada DP ditangkap oleh Timsus Denitel Dam II/swj saat bersembunyi di Padepokan Mghiang pimpinan Abuya Haji Sar'i di Serang Banten.
"Namun saat ditangkap, haji Syar'i menyampaikan tidak tahu kalau yang bersangkutan ialah oknum yang dicari petugas Kodam II/Swj," ujar Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan, didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Sriwijaya Kol Inf Safta F, Jumat (14/6/2019) dikutip dari Tribun Sumsel.
Rini (32) kakak sulung dari Vera Oktaria mengaku lega dan bersyukur atas ditangkapnya Prada DP.
Meski demikian, tertangkapnya Prada DP seolah kembali membuka luka lama keluarga dan terkenang kejadian naas yang dialami adik bungsunya tersebut.
"Dengan tertangkapnya Deri ini kami lega, tapi di balik kelegaan ini luka kami terbuka lagi. Terekam lagi bagaimana cara dia membunuh adek aku," cerita Rini yang tak kuasa menahan air matanya.
• Kronologi Driver Ojol Aniaya Gadis Bali, Pelaku Terpeleset Setelah Mengintip Korban saat Mandi
Rini mengaku teringat dengan adik bungsunya yang pergi untuk selama-lamanya.
"Cuma di balik kebahgiaan itu ada rasa sedih, karena adik tidak bisa balik lagi, tidak bisa berkumpul lagi bersama keluarga. Tapi tetap kami lrgs akhinya dis tertangkap juga setelah cukup lama hampir satu bulanan " ungkapnya Jumat (14/6/2019)
• Pengakuan Prada DP yang Mutilasi Kekasihnya Ditangkap saat Sembunyi di Padepokan, Motifnya Terungkap
Lebih lanjut Rini bercerita sebelumnya pertama kali ia mendapat kabar tertangkapnya Prada DP sekitar pukul 17:00 WIB.
"Awalnya sempet gak mau langsung percaya dulu, karena memang belakangan banyak hoax yang beberapa kali berrda tentang keberadaan DP," katanya.
Rini pun kini berharap agar Prada DP dapat dihukum di hukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya terhadap adik bungsunya tersebut.
"Kami minta keadilan hukum, supaya dia dihukum seberat -beratnya. Untuk prosedur hukum akan kami serahke kepada pihak berwajib, tapi tetap harapam kami dia dapat di hukum seberatnya," harap Rini.
Rini kembali bercerita, jika almarhumah adiknya sempat datang dimimpi sebelum terdengar kabar Prada DP tertangkap.
Rini mengku bertemu dengan alamrhumah Vera Oktaria di dalam mimpinya.
Menurutnya, hal itu ternyata bagian dari isyarat jika pelaku yang menghabisi nyawa adiknya akan segera tertangkap.
"Belakangan ini beberapa kali lihat Vera dimimpiku, mungkin selain meminta do'a Vera memberi isyarat ke kami tentang akan tertangkapnya DP,"
"Insya allah pihak keluarga akan menggelar doa dirumah karena memang menjelang 40 harian Almarhumah," kata Rini.
Kronologi Penangkapan
Prada Deri Permana berhasil diamankan Den Intel Kodam II Sriwijaya dan Denpom II/4 di padepokan Monghiang yang dipimpin Abuya Haji Sar'i di Serang Banten, Kamis (13/6/2019).
Hal ini terungkap pada rilis yang digelar di Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka, Jumat (14/6/2019).
"Yang bersangkutan, pada tanggal 8 Mei meninggalkan penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin dan langsung menuju Lampung dengan menggunakan bus. Namun di tengah perjalanan dia sempat berbincang dengan penumpang di sebelahnya dan mengatakan kalau ingin mempelajari agama lebih mendalam," ucap Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan, didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Sriwijaya Kol Inf Safta F
Lanjutnya, orang tersebut lantas mengarahkan Deri untuk pergi ke padepokan Monghiang di Serang Banten.
• Curhat Ibunda Kasir Cantik Yang Tewas Dimutilasi, Suhartini Tidur di Kamar Korban: Sakit Hati Saya
Sesampainya di padepokan, kehadiran Deri langsung disambut baik oleh Abuya Haji Sar'i sebagai pemimpin padepokan.
"Pemimpin padepokan tersebut tidak tahu kalau orang itu selama ini kita cari-cari," ucapnya.
Terhitung sejak kasus ini terjadi, pihak Kodam II Sriwijaya terus melakukan pengejaran.
Termasuk dengan mengumpulkan informasi dari keluarga Vera dan Deri.
"Kita tracking dan akhirnya kita mendapat informasi bahwa Deri ada komunikasi dengan bibinya. Inilah yang menjadi awal mengungkap kasus ini. Kami terus berupaya melakukan penangkapan terhadap saudara Deri berkat upaya dari petugas dari kodam II Sriwijaya," tuturnya.
Saat diamankan, sama sekali tidak ada perlawanan dari Deri.
"Atas perintah Pangdam, Deri segera kita bawa ke Palembang untuk segera diproses,"ujarnya.
Untuk sementara, Deri ditahan di sel Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka.