Terungkap Motif Pembunuhan Istri Pendeta di Medan, Soal Uang Hingga Akan Dilaporkan ke Mertua

Penulis: Damanhuri
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Latar belakang atau motif pembunuhan sadis Erawati boru Siagian (56), istri pendeta akhirnya terkuak.

Polisi berhasil menangkap SM (40) pelaku pembunuhan.

SM bahkan harus ditembak di bagian kakinya karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan, kematian Erawati boru Siagian warga Jalan Abadi No 50 A, Tanjung Rejo, Medan Sunggal ini sempat menjadi misteri.

Sebab, saat ditemukan pada Minggu (28/7/2019) kondisi tangan korban terikat tali.

Tak hanya itu, sekujur tubuhnya pun dipenuhi luka dirumah kontrakan yang dihuninya tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting menjelaskan, saat ini pelaku sudah diamankan dan masih dalam pemeriksaan.

"Waktu penangkapan pelaku sempat melawan sehingga kita berikan tindakan tegas kepada kedua kaki kanan dan kiri pelaku," kata Syarif, Senin (29/7/2019).

Iptu Syarif Ginting pun membeberkan motif pelaku yang nekat mengahbisi nyawa korban.

Menurut polisi, motif pelaku membunuh korban karena masalah hutang piutang.

"Pelaku inisial DM (40). Jadi motif pelaku membunuh korban dikarenakan hutang piutang," kata Syarif, Senin (29/7/2019) kataanya dikutip dari Tribun Medan.

"Korban ini rentenir, dia ngasih-ngasih pinjam uang sama orang berbunga.

Pelaku ada meminjam uang sekitar Rp 40 juta dan sisa tinggal Rp 23 juta," sambungnya.

Informasi dari kepolisian tersangka adalah Dimas Satria Agung (DM)

Syarif menuturkan, karena sisa hutang tak kunjung dibayar sama pelaku, korban lalu mengancam pelaku bahwa akan memberitahukan kepada mertuanya, bahwa dia (pelaku) memiliki hutang.

"Nanti aku laporkan sama mertuamu kalau tak kau bayar hutangmu ini," ucap Syarif saat menirukan perkataan korban yang disampaikan kepada pelaku saat kejadian.

• Kisah Dibalik Jenazah Hidup Lagi saat Akan Dimakamkan, Sudah Dipakaikan Kain Kafan & Gali Kuburan

Pelaku DM pembunuh boru Siagian saat diamankan di Polsek Sunggal. (HO Polsek Sunggal)

Lantaran akan diberitahukan, pelaku ketakutan dan mereka akhirnya bertengkar mulut.

Saat kejadian mereka hanya berdua di dalam rumah posisi di dapur.

"Pelaku mungkin kalap terus dipukulnya korban pakai kursi kayu dan dicucuk leher korban pakai pisau.

Kemudian untuk memastikan korban tewas, DM menyumpal mulut korban dan mengikat kedua tangannya," ungkap Syarif.

Untuk menghilangkan jejak, lanjut Syarif, pelaku lalu menghidupkan radio dan mengunci rumah agar seolah-olah di rumah ada orang.

"Kunci rumah korban dibawanya dan dibuang di sungai amplas termasuk pisau yang digunakan untuk menghabiskan nyawa korban," ujarnya.

• Satu Keluarga Sudah 10 Bulan Bersemedi di Hutan Setelah Mengaku Dapat Bisikan Gaib: Pantang Bicara

Setelah melakukan penyelidikan pada Minggu (28/7/2019), berdasarkan dari hasil keterangan para saksi, ada beberapa orang yang dicurigai pihak kepolisian.

"Kemudian dapatlah ada tiga nama. Salah satunya menjerumus kepada pelaku DM," sambungnya.

Syarif menjelaskan bahwa pelaku DM merupakan warga Jalan Seksama, Kecamatan Medan Kota.

Pria berbadan tegap itu, ditangkap polisi berawal dari temuan barang bukti di lokasi.

"Kita temukan yakni kursi, baju bercak darah milik korban dan puntungan rokok diduga bekas yang diisap pelaku," ujarnya.

Berdasarkan petunjuk pertama, polisi melakukan interogasi dan merunut kegiatan yang dilakukan korban dalam beberapa hari terakhir.

"Dari situ saya perintahkan anggota untuk interogasi pelaku lebih dalam.

Pelaku dibawa keliling-keliling dan kerumahnya. Ternyata belum sampai rumahnya dia sudah mengakui," sebut Syarif.

"Waktu penangkapan dan akan dibawa ke Mako, pelaku sempat melawan sehingga kita berikan tindakan tegas kepada kedua kaki kanan dan kiri pelaku," tegas Syarif.(*)

Pelaku kirim pesan ke korban

Sebelumnya Erawati Boru Siagian (54) ditemukan tewas bersimbah darah, rupanya pelaku sempat berkirim pesan kepada korban.

Seorang warga bernama Toni Nainggolan mengatakan, bahwa ada pesan singkat yang dilayangkan pelaku kepada korban.

"Ada pesan singkat di mana pelaku mengatakan 'aku sudah puas. Nanti STNK dan BPKB mu aku antar'. Begitulah kira-kira isi pesannya," ungkap Toni saat ditemui Tribun Medan di kediamannya pada Minggu (28/7/2019).

• Diajak Casting Syuting Sinetron Sajadah Cinta, Puluhan Gadis di Kediri Ditupu Puluhan Juta

Inilah Pembunuh Istri Pendeta di Jalan Abadi, Tega Berbuat Sadis Karena Tak Sanggup Bayar Utang. Dimas Satria Agung (DM) tersangka pembunuh Erawati Br Siagian (TRIBUN MEDAN/Polsek Sunggal)

Namun, belum diketahui secara jelasa maksud pesan yang dikirimkan oleh pelaku kepada korban sebelum ditemukan meninggal dunia tersebut.

Usai kejadian korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.

Menyamar sebagai wartawan

DM sempat menyamar sebagai wartawan serta mendatangi lokasi kejadian tempat jasad korban ditemukan.

Pria berbadan tegap itu, ditangkap polisi berawal dari temuan barang bukti di lokasi.

Ternyata saat penemuan mayat pada Minggu (28/7/2019) pelaku berada di tempat kejadian perkara (TKP). Ia menyaru menjadi seorang wartawan untuk melihat situasi yang terjadi.

"Kita temukan yakni kursi, baju bercak darah milik korban dan puntungan rokok diduga bekas yang diisap pelaku," ujar Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting.

Bocah Umur 9 Tahun Tewas Setelah Tersedak Bakso, Ini Kronologinya

Berdasarkan petunjuk pertama, polisi melakukan interogasi dan merunut kegiatan yang dilakukan korban dalam beberapa hari terakhir.

"Dari situ saya perintahkan anggota untuk interogasi pelaku lebih dalam. Pelaku dibawa keliling-keliling dan kerumahnya. Ternyata belum sampai rumahnya dia sudah mengakui," sebut Syarif.

Ketika hendak diamankan DM sempat mengaku wartawan unit kepolisian yang sedang melakukan liputan di lokasi.

"Tapi waktu itu belum ada pengakuan. Setelah kita interogasi berapa jam dan kita runut semua kegiatan dia terakhir dia ngaku," tuturnya.

"Yang membuat sangkaan yakin ke arah pelaku. Pertama kita temukan diduga kartu pers di TKP sama puntung rokok pelaku. Tapi apakah dia benar wartawan atau tidak masih ditelusuri," beber Syarif.(*)

Berita Terkini