TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tiga pelaku yang membantu Aulia Kesuma melancarkan aksi pembunuhan terhadap Pupung Sadili dan anaknya M Adi Pradana.
Ketiganya bernama Rodyalias RD, Suprianto alias SP dan Karsini.
Mereka ditangkap di lereng gunung Dusun Tebak Cengkeh, Desa Telanai, Kecematan Banding Agung, Ogan Komeribng Ulu (OKU) Selatan, Kamis (5/9/2019).
Ketiganya terlibat dalam perencanaan pembunuhan Edi Chandra Purnama (54) alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana (23).
Direktur Reserse kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, keterlibatan tiga orang tersebut bermula dari curhaatan Aula Kesuma kepada mantan pembantunya, Karsini.
Aulia Kesuma curhat kepada mantan pembantunya tentang masalah utang.
"Kemudian saudara Karsini ini merasa prihatin dengan kondisi majikannya sehingga tergerak harinya untuk membantu ," ujar Suyudi Ario Seto dalam keterangan persnya, Jumat (6/9/2019).
Selanjutnya, Karsini mencoba menghubungi suaminya, Rody guna memuluskan rencana Aulia Kesuma.
• Tak Lanjutkan Sekolah, Bocah Umur 13 Tahun asal Bogor Ini Berjualan Keripik Singkong Bantu Keluarga
• Mata & Rambut Balita Asal Bandung Ini Bisa Berubah Warna, Ibunda Ceritakan Keganjilan saat Hamil
Rody lantas mencoba membantunya dengan merencanakan penyantetan terhadap korban.
Untuk dapat merealisasikan rencanannya, pelaku rupanya harus pergi ke Yogyakarta.
Rody pun berangkat ke Jogja mencari dukun santet.
Ia ditemani Aulia Kesuma, Giovanni Kelvin, dan Suprianto.
"Berempat ke Jogja untuk mencari tukang santet, hasil disana tidak ditemukan," katanya.
"Sehingga merubah rencana melakukan penembakan," tambahnya.
Namun rencana penembakan pun urung dilakukan hingga pada akhirnya Pupung Sadili dan Dana dibunuh dengan cara dibekap yang didahului pemberian obat tidur.
Sebelumnya diwartakan, polisi akhirnya berhasil menangkap pembantu dari Aulia Kesuma (34), yang tengah bersembunyi di atas gunung, Kamis dini hari, 5 September 2019.
Pembantu Aulia Kesuma diduga turut terlibat dalam kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23), warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ketiganya yakni, RSJ (35), warga Desa Way Galih, Tajung Bintang, Lampung Selatan; SO (19), warga Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberrejo, Tanggamus; dan KA (43), warga Desa Way Galih, Tajung Bintang, Lampung Selatan.
Ketiganya diamankan di lereng gunung Dusun Tebak Cengkeh, Desa Telanai, Kecamatan Banding Agung, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, pada Kamis dini hari 5 September 2019.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Pol Barly Ramadhany mengatakan, pihaknya membantu Polda Metro Jaya untuk menangkap ketiga pelaku.
"Memang anggota kami membackup dan membantu Polda Metro Jaya untuk menangkap tiga pelaku terkait pembunuhan di Lebak Bulus dan dibakar di Sukabumi," terangnya Kamis siang.
Lanjutnya, sebelumnya dua pelaku telah diamankan di Lampung Tengah.
"Dan kemudian dikembangkan lagi ditangkap tiga orang di Oku Selatan," tuturnya.
Masih kata dia, tim gabungan ini setidaknya telah mengikuti ketiga pelaku selama tiga hari.
"Da mendapati di OKU Selatan, anggota menuju kesana memakan waktu lima jam ke TKP karena daerah pegunungan dan tadi pagi jam 6 mereka turun dengan membawa tersangka," tuturnya.
Barly menambahkan, ketiganya saat ini dibawa menuju ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan proses selanjutnya.
"Jadi satu perempuan, dua pria," tandasnya.
Beli Obat Tidur
Tersangka pembunuhan suami dan anak tiri, Aulia Kesuma rupanya membeli obat tidur dan handuk kuning sebelum bertemu dengan para eksekutor.
Handuk itu dibeli Aulia Kesuma di sekitar Apartemen Kalibata City, Jakarta yang menjadi lokasi pertemuannya dengan para eksekutor.
Obat-obatan dan handuk yang dibeli oleh Aulia Kesuma itu kemudian digunakan untuk mengeksekusi korban.
Hal itu terungkap saat Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak, M Adi Pradana alias Dana (23), Kamis (5/9/2019).
Rekonstruksi digelar dengan menghadirkan tiga tersangka, yakni tersangka Aulia Kesuma (AK), S, dan A.
Lokasi pertama rekonstruksi adalah apartemen Kalibata City, Jakarta.
Sementara lokasi rekonstruksi kedua adalah rumah Aulia dan Edi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kegiatan rekonstruksi hari ini untuk menyamakan keterangan tersangka dan fakta di lapangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Pantauan Kompas.com di Apartemen Kalibata City, warga di sekitar apartemen tampak antusias melihat kronologi pembunuhan.
Pasalnya, Aulia merencanakan pembunuhan itu di apartemen Kalibata City.
• Aulia Kesuma Jalani Adegan Rekonstruksi Pembunuhan, Warga Antusias Ingin Melihat
• Aulia Kesuma Bakar Suami dan Anak Tiri Terinspirasi dari Sinetron, Psikolog Minta KPI Tegas
• Sempat Tak Ingin Menikah dengan Pupung Sadili, Aulia Kesuma Mengaku Luluh Karena Tangisan Dana
Sejumlah warga juga tampak mengabadikan adegan rekonstruksi menggunakan ponsel.
Polisi tampak berjaga mengawal proses rekonstruksi.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Breaking News Kompas TV, tampak Aulia Kesuma melakukan reka adegan di sebuah apotek untuk membeli obat-obatan tidur.
Setelah itu, ia masuk ke dalam minimarket Express yang ada di sekitar Apartemen Kalibata City, yakni pada tanggal 23 Agustus pukul 16.00 WIB.
Di minimarket itu, Aulia Kesuma membeli handuk warna kuning.
Menurut reporter yang ada di lapanga, Tower Mawar yang jadi lokasi pertemuan Aulia Kesuma dan para eksekutor ini berada di bagian paling belakang di wilayah apartemen Kalibata City.
"Pertemuan dengan eksekutor dilakukan di sini, dan menyampaikan kemauannnya dan merencanakan pembunuhan, proses adegan di minimarket sudah selesai, kemudian adegan berikutnya yang akan dilakukan oleh Aulia, yakni di area parkir tower mawar," kata jurnalis Kompas TV, Niluh Pusa.
Tampak di parkiran tersebut, Aulia bertemu dengan para eksekutor di belakang sebuah mobil yang kap belanganya dibuka.
Diduga obat-obatan tidur yang dibeli oleh Aulia Kesuma itulah yang ia masukkan ke dalam jus tomat kesukaan suaminya.
Menurut pengakuan Aulia Kesuma, Pupung Sadili sempat menanyakan kenapa jus tomatnya pahit.
• Aulia Kesuma Sempat Akui Kelvin Adalah Keponakannya, Kakak Pupung Sadili : Kami Dibohongi 10 Tahun !
• Alasan Utama Aulia Kesuma Bunuh Dana, Ibu Tiri Tidak Mau Berbagi Sisa Hasil Penjualan Rumah
• Dengar Pengakuan Aulia Kesuma Usai Bunuh Pupung dan Dana, Polisi Sampai Geleng Kepala
Ia pun menjawab kalau rasanya pahit karena dicampur dengan sayur-sayuran.
Kemudian setelah Pupung Sadili tak sadarkan diri karena obat tidur itu, Aulia Kesuma pun membekap sang suami dengan handuk kuning yang dibelinya di minimarket tersebut.
Usai melakukan rekonstruksi di apotek, minimarket dan parkira, Aulia Kesuma kemudian tampak naik ke lantai atas melalui lift.
Aulia Kesuma naik ke atas kamar tampak sendirian, tidak bersama para tersangka.
Rupanya kamar yang ia datangi yakni tempat tinggal Geovanni Kelvin di lantai 20.
"Aulia menuju lantai 20 yang merupakan unit yang ditinggali oleh Kelvin, ia mengambil minuman keras yang akan diberikan kepada Dana yang dicampur obat tidur dan mengambil jus tomat, yang sudah disiapkan oleh Aulia," jelas Niluh.
Setelah itu, Aulia Kesuma bersama Geovanni Kelvin dan para tersangka menuju ke Pasar Minggu, Penginapan Oyo.
"Di penginapan Oyo akan dilakukan pertemuan kembali dengan S dan A, ia akan memberikan kunci rumah untuk melaksanakan proses eksekusi kepada korban," jelasnya.
"Di dalam mobil, Aulia sendiri yang mengendarai, di belakang ada S dan A," tambahnya.
Niluh Puspa juga menjelaskan kalau pada saat itu S dan A sebenarnya belum mengetahui bahwa tujuan mereka adalah untuk mengeksekusi Pupung dan Dana.
• Aulia Kesuma Sebut Suaminya Tak Kerja, Kakak Pupung: Dia Babak Belur Sekolahin Kelvin Sampai Sarjana
• Aulia Kesuma Akui Tangisan Dana yang Membuatnya Mau Dinikahi Pupung Sadili: Tante Harus Jadi Ibu Aku
"Ia diberitahu datang untuk bersih-bersih di tempat tinggal Kelvin," katanya.
Sebelum ke Penginapan Oyo, Aulia Kesuma dan para tersangka sempat menunggu tersangka lainnya di depan TPU.(*)
(tribunlampung.co.id/hanif mustafa/TribunnewsBogor.com).